Ikuti Kami di Google News

Caption : Budi berkarya garap Doodle Art. (ist)
Budi Tampi, saat berkarya melukis dinding Doodle Art. (Had).
MALANG NEWS – Menafkahi keluarga saat Pandemi Covid 19, seniman asal Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Budi Tambi menawarkan jasa melukis dinding Doodle Art yang marak digemari orang.


“Alhamdulillah saya bisa bertahan meski pandemi. Sekarang ini lagi ramai order Doodle Art. Ya, semacam lukisan dinding untuk mempercantik ruangan,” kata Budi Tambi seniman Doodle Art yang terkenal dijuluki BieBie, pada Kamis (24/12/2020) mulai bercerita.

Seni Lukis dan Patung

“Kalau saya sih gak semata hanya buka usaha jasa Doodle Art. Karena kerjaanku bukan itu saja. Bahkan ngrelief or matung or desain interior or lain-lain. Termasuk gambar mural dan 3D. Perkecualian gambar or ngelukis potret diri,” tutur Budi.

Terkait modal, Budi menjelaskan hanya bermodal sederhana dan praktis. “Kalau modal hanya sebatas kemampuan dan niat tulus saja. Gak lupa dan utama peralatan menggambar yang dibutuhkan. Hanya itu saja,” papar Budi.

Kata Budi banyak kelebihan dari seni genre ini. “Kelebihannya banyak banget. Termasuk bentuk apapun yang kita tuangkan bisa kita explore sedemikian rupa dengan mudah. Gak semata-mata hanya 1 bentuk dan bisa dibuat semirip obyek aslinya,” jelas Budi.

Soal inspirasi dan ide, Budi mengungkapkan, jika dirinya mengkombinasikan dan improvisasi dari Google dan sumber lain. “Masalah inspirasi, sudah ada deskripsi dan narasi di Google. Kita sebagai pekerja seni hanya sekedar nyoret ke media yang customer inginkan. Termasuk ke media tembok,” tukas Budi.

Selama menekuni kegiatan seni ini, Budi merasa enjoy dan mengaku tidak ada kendala berarti. “Tantangan ? Ya biasa saja. Hanya tergantung bagaimana kita bisa menuangkan bentuk Doodle Art itu masuk ke dalam konsep awal,” imbuh Budi.

Budi bersyukur karena usaha jasa lukis ini mempunyai prospek bagus. “Buat pekerja seni lumayan. Walau gak terlalu menjanjikan. Karena semua juga butuh perubahan dari gabungan seni gambar yang lain,” urai Budi.

Budi menguraikan, setiap orang bahkan anak-anak kecil selalu mencoba menuangkan bakat seni gambarnya. Tapi Doodle Art tidak jadi patokan harus mengasah skill sampai benar-benar bisa menggambar.

Budi ingin agar banyak kastamer DA. “Ya semoga saja. Banyak custamer yang pesan. Sekarang baru pengembangan. Seni Doodle semoga bisa menjamur sampai pelosok di kampung-kampung,” terang Budi.

Untuk tarif, Budi mengatakan tergantung dari desain dan warna yang diinginkan kastamer. “Tarif tergantung desain, tingkat kerumitan dan juga tergantung gambar tersebut membutuhkan hanya satu warna atau 2 warna, atau bahkan lebih,” imbuh Budi.

Budi menjelaskan, selama ini kebanyakan ide order melukis berasal dari customer. “Biasanya kastamer hanya ingin menyodorkan konsep, tinggal kita yang garap,” jelas Budi.

Budi ingin menularkan skill dengan berbagi ilmu dan keahlian kepada siapa saja. “Bisa saja kalau ada yang minat. Karena seni membutuhkan tingkat ketelatenan tinggi. Jadi yang perlu digarisbawahi kita harus menghindari kejenuhan pada diri kita sendiri,” tegas Budi.

Budi berharap, agar semakin banyak pesanan untuk Doodle Art. “Harapan saya gak berlebihan. Semoga banyak customer yang pesan jasa ini. Terutama pengusaha cafe dan lainnya,” pungkas Budi. (Had).

Share: