Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Rumah Aspirasi Dr. Ahmad Basarah bekerja sama dengan DPC PDI Perjuangan, PAC, ranting dan Karang Taruna Asmoro Bangun, hari ini kembali memberikan bantuan kepada ahli waris, maupun korban akibat musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Minggu (14/11/2021).

Rombongan yang berjumlah 3 mobil berangkat dari posko bencana PDI Perjuangan menuju ke rumah Astutik salah seorang ahli waris dari korban yang meninggal Bapak Sarep dan Ibu Wiji, warga Dusun Pager Gunung, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Walaupun jarak yang ditempuh cukup jauh, namun tidak menyurutkan niat rombongan  dari para kader PDI Perjuangan beserta pengurus untuk bisa bertatap muka langsung, dan menyerahkan bantuan kepada korban yang terdampak.

Anggota DPRD Kota Batu, Ketua Komisi C dari Fraksi PDI Perjuangan H. Khamim Tohari, S.Sos selaku ketua rombongan menjelaskan, jika pada hari ini memberikan bantuan berupa uang tunai, sembako, pakaian dan tabung elpiji 2 buah kepada ahli waris dan korban musibah bencana alam yang selamat.

“Saat ini kami berikan bantuan pada saudari Astutik, salah seorang ahli waris dari korban yang meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor, karena lokasi ahli waris ini cukup jauh dari lokasi bencana. Kami berharap bantuan ini bisa merata, dan tepat sasaran serta korban yang berhak menerima bisa kami jangkau keberadaannya, guna menerima bantuan ini,” terang H. Khamim kepada awak media.

Usai diberikan bantuan, Astutik menyampaikan rasa terimakasihnya yang mendalam atas bantuan yang diberikan dari para kader PDI Perjuangan tersebut.

“Sejak banjir bandang melanda rumah ayah saya hancur, motor hilang, serta ternak juga tersapu banjir. Cukup banyak kerugian yang saya derita mas, saya belum bisa merinci berapa kerugiannya pokoknya banyak. Saya sangat bersyukur atas bantuan ini yang pasti sangat bermanfaat bagi kami sekeluarga, saya juga tidak mengira para relawan dari PDI Perjuangan ini rela jauh-jauh mendatangi saya demi memberikan bantuan. Padahal rumah saya dari lokasi bencana lumayan jauh,” ujar Astutik dengan penuh haru.

Setelah dari Desa Gunungsari, rombongan melanjutkan perjalanan ke Dusun Seruk, Desa Pesanggrahan, Kota Batu guna menemui 2 korban selamat yang viral karena sempat terseret banjir hingga timbul tenggelam, bahkan satu diantaranya juga sampai terkatung-katung bergelayutan di pohon durian.

Bayu Agung Setiawan (17) salah seorang korban selamat karena berpegangan pada pohon durian saat banjir datang menceritakan, pada waktu kejadian dirinya sedang bekerja di kandang kambing dekat dengan lokasi banjir bandang tersebut. Namun, tanpa diduga tiba-tiba banjir besar datang.

“Saat itu saya tidak menduga ketika sedang berteduh dari hujan di kandang tiba-tiba banjir datang, saya kaget dan panik. Spontan saya berlari menuju pohon durian dan memanjatnya, debit air yang besar terus menerjang tubuh saya. Akhirnya saya lepas jaket saya ikatkan dipohon untuk memperkuat pegangan tangan saya, sekitar 1 jam saya berada dipohon itu dengan kondisi banjir masih menerjang saya,” ungkap Agung, sapaan akrabnya.

Ditempat yang sama, Muhammad Saiful Riski (23), juga korban selamat dari banjir bandang mengisahkan kala itu dirinya tidak sempat menyelamatkan diri karena banjir tiba-tiba datang dengan diiringi suara bergemuruh.

“Saya tidak sempat berlari menuju tempat yang lebih tinggi, akhirnya saya beserta ternak kambing gembala an saya semuanya ikut hanyut terbawa banjir. Saat banjir menggulung dan menenggelamkan tubuh saya hanya bisa pasrah sembari menggapai-gapai akar pohon, banjir terus menghempaskan tubuh saya kesana kemari hingga berpuluh-puluh meter jauhnya. Tiba-tiba saja kaki saya menginjak tempat dangkal hingga akhirnya saya bisa naik kepinggiran sambil berteriak minta tolong,” jelas Riski.

Pasca musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor, dirinya kini mengaku kebingungan. Pasalnya, tempat ia bekerja telah ganjur tersapu derasnya banjir bandang tersebut.

“Terus terang saya bingung mas, sekarang saya tidak dapat bekerja karena tempat kerja saya hancur kena banjir. Padahal selama ini saya adalah tulang punggung bagi keluarga saya,” beber dia.

Kedua korban yang selamat tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih, kepada para relawan dari kader-kader PDI Perjuangan tersebut. Menurut mereka, para relawan mau mencari keberadaan rumah korban meski jauh demi tersampainya amanah bantuan.

Sementara itu, lebih lanjut, H. Khamim Tohari menambahkan, bahwa kader beserta pengurus PDI Perjuangan akan membawa 2 korban yang selamat tersebut ke posko bencana PDI Perjuangan di Desa Bulu Dendeng.

“Ya, rencananya besok siang kami agendakan. Harapannya, agar para korban-korban ini ke depannya dapat menerima bantuan dengan merata, dan tepat sasaran,” tandas Khamim. (Yan)

Share: