Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Simpati dan atensi kepada bocah yatim berprestasi Aditya Saiful asal Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang membanjir.

Menariknya, perkembangan baru muncul simpati atensi dari kalangan dunia pendidikan Kabupaten Malang, yakni dari Kepala Sekolah SMK 5 Muhammadiyah Kepanjen.

Seperti diketahui video tik tok yang viral, berisi adegan sang ibu (Sulastri) membawakan piala usai Saiful mendapat juara sebuah olimpiade tersebar, hingga diterima redaksi media ini.

Akhirnya berita bocah putra dari Sulastri yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini naik ke media, dan akhirnya mendapatkan atensi besar untuk donasi dan bantuan lainnya.

“Jadi sebenarnya keprihatinan kita itu lebih cenderung kepada bagaimana potensi anak ini bisa dikembangkan lebih lanjut,” tegas Kepala Sekolah Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arief Joko Suryadi, Senin (13/9/2021).

Ia mengatakan, semangat anak ini bisa terjaga untuk bersekolah dan berprestasi itu menjadi keprihatinan pihaknya.

Dikatakannya, tidak hanya sekedar menjual kemiskinan untuk dirinya, namun selayaknya semua pihak lebih mulai merubah mindset.

Pihaknya membantu bukan karena kasihan saja karena tidak punya. Namun, keprihatinan pihaknya adalah bagaimana menjaga karakter dan kemandirian dia mungkin kalau sudah dewasa banyak hal-hal yang mempengaruhi.

“Sehingga kadang anak seperti ini menjadi tidak terarahkan itu yang menjadi keprihatinan saya, khususnya sekolah melihatnya seperti itu,” tutur Arief.

PANDEMI DAN PENDIDIKAN

Selanjutnya Arief mengungkapkan, tentang keprihatinan dunia pendidikan dikaitkan dengan pandemi.

“Kalau dengan pandemi memang memungkinkan ke arah sana. Ketika mereka kehilangan orangtua secara cepat belum bisa mandiri, belum bisa mendesain masa depan. Ini yang harus segera kita carikan solusi,” tukasnya.

“Kalau mereka setingkat SMK, maka saya bersedia memfasilitasi hingga lulus gratis biaya pendidikan. Pandemi ini memang menjadikan kita harus saling membantu, bahkan mencari (hunting) utamanya kepada anak-anak yang potensi putus sekolah,” imbuhnya.

Berikutnya ia memberikan saran dan harapan. “Mudah-mudahan akan lebih banyak perhatiannya dari berbagai elemen masyarakat, untuk menuntaskan hal tadi masa depan pendidikan mereka,” terangnya.

“Keberlangsungannya keluarga, misal ada satu orangtua yang masih hidup tidak hanya diberikan donasi untuk keperluan sehari dua hari saja. Namun, diberikan bekal semisal modal usaha untuk bisa menjalani keberlangsungan hidup,” tegasnya.

IBU MEMBANTU MEMBAWA PIALA

Seperti diketahui, Sulastri dan Saiful sehari-harinya tinggal di Jalan Sentono Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kisah ini bermula ketika penulis berita ini menerima kiriman video tik tok dari teman (seorang guru), berdurasi pendek berisikan tentang kisah pendek Saiful (kelas 6 SD) usai mendapatkan juara pada sebuah olimpiade.

Tampak di dalam video, Sang ibu (Sulastri) mendampingi anaknya mengikuti olimpiade dan akhirnya tersenyum bahagia karena anaknya dapat juara.

Sang ibu turut membantu membawakan piala juara hadiah dari sang anak memenangkan olimpiade.

Tampak di bagian belakang sepeda ibunya, ada karung goni yang biasa dipergunakan untuk mencari rongsokan (barang bekas).

Belakangan diketahui, jika sang ibu sehari-harinya mencari nafkah dengan mencari rongsokan (barang bekas) untuk dijual kembali.

Sejenak sang ibu terlihat menata dan menaruh piala di keranjang sepeda angin (sepeda kumbang) miliknya.

Sulastri mengenakan setelan baju dengan jilbab berwarna abu-abu tampak sibuk menata piala di keranjang depan.

Saiful yang mengenakan celana putih, kopiah putih, berjaket paduan warna pink, putih, dan hitam membawa tas ransel ditaruh di punggungnya.

Ia tampak terdiam melihat ibunya sedang membetulkan letak piala. Setelah posisi piala dirasa aman, sang ibu beserta Saiful terlihat membungkuk dan menghormat kepada si pemvideo tersebut.

Selanjutnya mereka berdua meninggalkan tempat dan dibantu menyeberang jalan oleh seseorang.

Mereka berdua akhirnya mengayuh sepeda dan pulang menuju ke rumah di Kepanjen.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut dan minat donasi, bisa menghubungi Arya Ananta di 0857-9363-0080. (Had)

Share: