Ikuti Kami di Google News

Darmaji peternak sapi unggulan dari Gedangan. (Had)

MALANG NEWS – Darmaji Peternak sapi unggulan dari Gedangan Kabupaten Malang bersyukur karena pada musim pandemi Covid 19 ini, usaha ternaknya semakin berkembang dan maju.

Banyak kisah inspiratif dari peternak Sapi unggulan Kabupaten Malang yang layak mendapat apresiasi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini.

“Sebenarnya mulai SD kelas 1 sudah diajari dan diberi tanggung jawab ngarit, cuma ya sekedar belajar sapi milik orang tua dan hingga 5 tahun ngarit sampai kelas 5 baru diberi satu pedet (anak Sapi). Lalu sampai kelas 2 SMP baru merasakan jual Sapi peliharaan sendiri dan Saya pakai untuk beli sepeda motor yang sampai sekarang masih setia menemani,” tegas  Peternak Sapi, Darmaji yang mempunyai Kandang Riset di Sumberarum RT 18 RW 04 Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Sabtu (26/6/2021).

Darmaji mempunyai Kandang Jualan  di Wonokerto Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Ia menuturkan, untuk usaha ternak dengan kandang sendiri itu mulai awal tahun 2018 setelah menikah. “Nah disitu saya mulai berusaha beternak yang menuju modern bukan hanya makan rumput hasil ngarit aja,” tukasnya.

Sapi yang ia pelihara yakni ada Limosin, Simental dan juga Pegon. “Modal awal setelah menikah itu saya satu ekor dikasih  mertua dan satu ekor babon lainnya gaduh,” tuturnya.

“Kendala banyak, diawal memulai adalah modal, dan bisa disiasati dengan cara gaduh. Ketika proses beternak kendala yang sering dihadapi adalah masalah pakan, melihat letak geografis rumah saya, jika kemarau tidak ada rumput itu menjadi kendala paling terasa, tetapi bisa disiasati dengan cara mengawetkan hijauan pada saat musim hujan. Kendala lainnya masih banyak sih, seperti gagal IB (inseminasi buatan), ternak tiba-tiba sakit, hingga pembelian Bakalan yang terlalu tinggi harganya,” urainya.

“Ternak sapi bagi saya sangat potensial menghasilkan cuan, hampir semua bagian dari Sapi tidak ada yang tidak laku, bahkan gambarnya aja laku lho,” jelasnya.

PASAR TERBUKA LEBAR

“Mengingat kebutuhan daging nasional terus meningkat  dan produk dari Sapi seperti daging ataupun susu sangat favorit dan selalu dibutuhkan. Dari situ ada peluang pasar yang terbuka lebar untuk Kita usaha di bidang ternak. Kalo saya bilang gambarnya aja laku, itu karena saya memanfaatkan dunia ternak ini untuk sharing, audio visualnya Kita jual di Platform Youtube dan sekaligus Youtube untuk media pemasaran Kita,” imbuhnya.

“Kalau untuk yang dipelihara dan untuk riset pribadi ada 13 ekor meliputi breeding, penggemukan dan pembesaran. Tetapi untuk bisnis yang dijual belikan tidak tentu,” paparnya.

“Kalau untuk kambing Kita masih tahap mencoba, masih riset dahulu di beberapa ekor untuk melihat ada bakat atau tidak,” ungkapnya.

“Kalau modal pemeliharaan modal sendiri, modal sapinya dari Gaduh atau merawat sapi orang. Dan untuk jual beli Sapi patungan,” terangnya.

“Untuk di kandang riset/pemeliharaan Kita yang mencari HPT(Hijauan Pakan Ternak) ada orang yang membantu, tetapi untuk merawat Kita upayakan sendiri karena tujuannya supaya tahu perkembangan dan apa-apa saja kendala di setiap harinya,” tegasnya.

“Jika jual beli Kita ada team Kita sebut dengan GROSIR SAPI disana mempunyai tugas masing-masing. Untuk tugas saya sebagai pemasaran melalui akun Youtube yang Saya kelola,” lanjutnya.

“Kalau bicara kendala pada dunia ternak sangat Komplek sekali, di sektor pakan misalnya, sulitnya pakan yang murah dan berkualitas. Jika dijual Sapi kendalanya mendapatkan barang super,” terangnya.

“Kalau penjualan Kita ke seluruh Indonesia karena media pemasaran Kita adalah Youtube jadi seringkali melayani luar kota bahkan luar pulau Jawa. Sapi juga dijual secara online,” katanya.

TERNAK SAPI KEBAL PANDEMI

Darmaji menjelaskan usaha ternak Sapi di kala pandemi. “Salah satu usaha yang kebal pandemi adalah usaha Sapi. Bahkan berkat pandemi penjualan online meningkat pesat, dan produk ternak (daging dan susu) sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. Malahan berkat pandemi ini Youtube pun penonton meningkat karena orang-orang yang biasanya ke pasar cek harga dan sebagainya sekarang lihat di youtube dan belinya online barang susah sampai di rumah costumer,” tuturnya.

Ia ingin juga memberdayakan masyarakat dengan berbagi ilmu atau mengajak sinergi. “Kalau memberdayakan jelas.. Pada pandemi ini Kita selalu berbagi ilmu berbagi informasi dan pengalaman melalui Youtube dr berbagai narasumber. Untuk sinergitas di peternakan juga Kita bangun seperti melakukan sarasehan bersama peternak  dan pelaku usaha lain. Agar terjadi kerja sama saling menguntungkan,” sambungnya.

“Harapannya semoga makin banyak pelaku usaha ternak Sapi oleh kalangan milenial, karena ternak Sapi itu keren, mainset pemuda berubah yang dulu berpikir ternak Sapi itu kotor, buktinya bisa kok dibuat bersih, yang berpikir ternak sapi itu ngarit setiap hari buktinya bisa kok disetting ngarit setahun sekali,” pungkasnya. (Had)

Share: