MALANG NEWS – Meninggalkan Ramadhan suci dan menyambut fajar Bulan Syawal (Idul Fitri), menjadi sebuah moment sakral bagi insan yang berupaya konsisten dalam menjunjung tinggi nilai keagamaan, kemanusiaan dan kebangsaan.
Meski bangsa Indonesia masih terus berjibaku menghadapi turbulensi Covid disertai varian baru yang telah masuk, namun solidaritas global internasional tidak melupakan negara lain yang telah membingkai persahabatan dengan cantik dan hangat.
“Dalam refleksi Idul Fitri sekarang ini sangat penting ditumbuhkan sikap Solidaritas Humanisme. Satu yang patut diapresiasi adalah negara Indonesia turut memberikan bantuan kemanusiaan kepada India di tengah kondisi dalam negeri yang juga berjibaku menghadapi Covid,” tutur Ketua PC NU Kabupaten Malang, dr. Umar Usman, MM, Rabu (12/5/2021).
SOLIDARITAS BENCANA GEMPA
Kiprah dan kepedulian NU dalam kontribusi penanganan bencana alam gempa bumi 6,1 SR diharapkan, memberikan motivasi saling menguatkan di tengah kondisi memprihatinkan.
Bantuan yang telah diberikan NU berupa logistik sembako dan sayuran segar, peralatan hunian, terpal, huntara RUMBAOP, (Rumah Bangkit dan Optimis Pulih), peralatan pembersihan puing, dan layanan kesehatan keliling, serta layanan dukungan psikososial.
Hingga saat ini, total jumlah bantuan uang sekitar Rp 350 juta dari para donatur. Sampai saat ini, telah membangun Huntara RUMBAOP 25 unit.
“Alhamdulillah NU telah berkontribusi dalam mengurangi penderitaan korban gempa Malang. Terima kasih kepada semua pihak. Semoga ukhuwah semakin kuat saling membantu untuk bangkit menatap fajar baru di bulan Syawal,” tegas dr. Umar.
4.123 PEMUDIK POSITIF COVID
Pemerintah menyatakan telah melakukan tes Covid-19 secara acak, kepada lebih dari 6.000 pemudik, di pos penyekatan mudik.
Hasilnya, 4.123 orang teridentifikasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, lebih dari 1.600 orang diisolasi mandiri.
“Adanya ribuan pemudik yang positif Covid, membuat Kita prihatin. Diharapkan adanya kasus baru ini bisa cepat tersolusikan. Disinilah pentingnya disiplin ketat dengan kesadaran dari diri sendiri,” terang pria yang juga Wakil Ketua Satgas Covid NU Malang Raya ini.
AKSI MIT DAN KKB PAPUA
Keprihatinan kala Ramadhan lalu juga dipicu adanya aksi terorisme di Poso, serta KKB Papua. Korban serangan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Pegunungan Pohu, Desa Klimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, total ada empat orang.
Sementara itu ada pula baku tembak aparat Indonesia dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, yang kembali memakan korban yakni guru dan siswa SMA, dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Papua Brigjen TNI Putu IGP Dani NK menjadi korban penembakan.
“Aksi kebiadaban MIT dan KKB ini membuat trenyuh, karena terjadi pada bulan dimana sebagian umat Islam khusyuk menjalankan ibadah puasa. Kita patut berikan apresiasi kepada pemerintah dan TNI, yang rela berkorban demi menciptakan perdamaian dan keadaan kondusif,” papar pria alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.
SERANGAN MASJIDIL AQSHA
Selain keprihatian lokal (dari dalam negeri), ada pula keprihatinan dari luar negeri yaitu adanya serangan dan kekerasan di Masjid Al-Aqsa yang melanggar prinsip HAM dan menjauhkan tujuan solusi dua negara.
“Seluruh agama, seharusnya satu suara terkait dengan pelanggaran prinsip dasar HAM yang terjadi di Masjidil Aqsa setelah tentara Zionis melakukan serangan terhadap orang-orang yang sedang beribadah di dalam masjid. Orang beribadah dilindungi secara kemanusiaan oleh HAM,” kata dr. Umar.
dr. Umar mengajak seluruh unsur organisasi masyarakat dan dunia internasional seperti PBB mengutuk perbuatan tersebut.
“Saya mengajak semua pihak unsur strategis kelompok masyarakat, ormas dan unsur yang berhubungan dengan lembaga internasional mengutuk tindakan biadab ini,” terang dr. Umar.
Diharapkan, ada rekonsiliasi pihak internal Palestina yang selama ini terbelah menjadi dua kelompok besar, yakni Fatah dan Hamas.
“Semoga latihan ibadah puasa 1 bulan penuh menjadikan Kita insan yang makin peduli sesama, toleran dalam kebhinekaan, tangguh menghadapi tantangan, solid dan istiqamah di jalan kebenaran. Semoga Indonesia aman ekonomi gampang,” pungkas dr. Umar Usman, MM. (Had)