Ikuti Kami di Google News

Seorang ibu usai memetik sayur gratis di KTS Dinoyo Patmanam Kota Malang. (Had)

MALANG NEWS – Menapaki perjalanan menuju sepertiga terakhir Bulan Ramadhan, terpantau geliat berbagi mewarnai denyut nadi kehidupan di Kampung Tangguh Semeru (KTS) Dinoyo Patmanam Kota Malang.

Kawasan percontohan KTS swadaya ini
fokus menjalankan urban farming, yang meskipun tampak sederhana namun memberikan banyak manfaat.

“Sudah lama kami membuat urban farming ini. Memaksimalkan lahan terbatas dengan ditanami sayuran. Siapa saja boleh ambil secukupnya secara gratis. Akhir-akhir ini semakin banyak warga memanfaatkan sembari mengisi waktu ngabuburit,” terang Yuni Warga RT 05 Dinoyo Gang 10 Kota Malang, Jumat (30/4/2021).

Sekilas informasi, semenjak meningkatnya kasus Covid, KTS Dinoyo ini berupaya secara berkesinambungan menjalankan urban farming untuk pemenuhan kebutuhan pangan (sayur) untuk warga setempat.

Hingga kini, urban farming yang dijalankan berlangsung secara mandiri dan swadaya yang bisa dijalankan berkat adanya kekompakan dan soliditas warga.

Agar manajemen urban farming dan pencegahan Covid berjalan baik, maka telah dibentuk tim yang sukarela berjibaku demi bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, menghalau Corona sekaligus melestarikan lingkungan hidup.

Ngabuburit Petik Sayur

Seolah menjadi trend dan gaya hidup baru, sejumlah ibu-ibu di bulan puasa ini kerapkali mendatangi lokasi penanaman sayur untuk bisa memanen secara gratis.

“Ibu-ibu warga Dinoyo Gang 10 banyak yang ngabuburit panen sayuran hasil karya hasil karya bapak-bapak satgas KTS DX Patmanam,” tegas Media Officer KTS Dinoyo Patmanam, Hadi Mustofa.

Warga DX PATMANAM, lanjut dia, senang dengan adanya urban farming dan hasil panennya kami berikan gratis.

“Sebenarnya sayur tiap kali panen 1 bulan sekali. Namun karena sudah diatur sistem tanamnya ada saja sayur yang bisa dipanen setiap hari. Yang menanam ya warga, dan kami menjadi penggerak urban farming ini,” terangnya.

Ia menceritakan, sistem atau alur ketersediaan tanaman sayur adalah beli bibit lalu disemaikan. “Biar gak habis dipanen terus maka yang manen harus nanam lagi dan dilakukan pembibitan secara berkala tanpa kenal lelah,” imbuhnya.

Jenis Sayur yang ditanam yakni Sawi, Pakcoy, Sawi Kasim, Andewi dan Salad Merah.

“Kami Tim Satgas DX Patmanam yang
nyediain bibit, pot, dan lainnya. Selanjutnya warga bersama-sama menanam,” paparnya.

Meski sampai sekarang minim bantuan pemerintah, Hadi tetap bersyukur bisa eksis berkat kerukunan dan gotong-royong.

“Kami bangga bisa hadir sebagai pembeda dari kampung lain di Kota Malang. Semoga langkah baik kami bisa mberi inspirasi dan motivasi kampung lainnya,” pungkasnya. (Had)

Share: