Ikuti Kami di Google News

Sofia Yunita (10) bocah siswi SDN 03 Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, yang merupakan satu-satunya surfer cilik
Sofia Yunita (kanan) yang merupakan satu-satunya surfer cilik. (Had)
MALANG NEWS – Selain memiliki keindahan alam yang eksotis, banyak kisah menarik inspiratif terukir dari daerah pesisir pantai Malang Selatan yang belum terekspose oleh media.


Salah satu kisah tersebut adalah kiprah Sofia Yunita (10) bocah siswi SDN 03 Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, yang merupakan satu-satunya surfer cilik di Kabupaten Malang.

“Saya dan kita semua turut bangga atas kiprah Sofia Yunita yang juga murid saya kelas IV di SDN 03 Purwodadi. Dia adalah Surfer girl cilik perempuan satu-satunya di Kabupaten Malang,” tutur Pengajar SDN 03 Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Mukhlis kepada awak media, pada Minggu (18/4/2021).

Mukhlis menceritakan, Sofia pernah berkontribusi di acara Kartini Go Surf yang diadakan di Bali. Ia saat ini tergabung di PSOI (Persatuan Selancar Ombak Indonesia) Kabupaten Malang.

Sofia selain bisa berselancar juga kuat berlari. Kelas 2 SD pernah juara lari maraton 1000 K se- Kecamatan Tirtoyudo juara ke-2.

Ia merupakan anak bungsu Pak Gito nelayan yang tinggal di pesisir pantai Lenggoksono, pindahan dari Puger Kabupaten Jember dan akhirnya ikut ortunya pindah di Lenggoksono.

Keseharian kegiatan dia, selain sekolah online adalah berselancar ketika ombak bagus di pantai Wedi Awu dan Lenggoksono yang merupakan idola baginya.

“Yang menarik biaya sekolah, bahkan nanti sampai kuliah dibiayai wisatawan mancanegara dari Norwegia bernama
Mr Geir Petersbog karena diangkat jadi anak asuh,” imbuhnya.

Wisman Kepincut jadikan Anak Asuh

Mukhlis menjelaskan sekilas proses turis manca terpincut jadi ortu angkat Sofia.

“Dulu ceritanya wisatawan itu tamu saya. Lalu dia saya ajak makan di rumah Sofia. Lalu cerita dan ngobrol ngalor-ngidul. Hingga akhirnya wisman tadi tertarik menjadi ortu angkat serta memberi biaya sekolah Sofia,” paparnya.

Selanjutnya wisman tersebut sejak tahun 2015 rutin kirim uang untuk Sofia. “Turis tadi jadi ayah angkat. Tiap tahun kirim uang untuk biaya sekolah dan beli perangkat surfing dan lainnya,” imbuhnya.

Mukhlis berharap, ada perhatian terhadap kemampuan lari dari Sofia.
“Untuk olahraga lari seandainya ada tindak lanjut sangat bagus baginya karena nafasnya bagus dan kuat karena olahraga renang serta berselancar,” urainya.

“Harapannya ada pembinaan pemerintah, dari dinas pemuda dan olahraga supaya bakatnya di usia yang masih muda tidak terbuang sia sia,” jelasnya. (Had)

Share: