Ikuti Kami di Google News

Olahraga
Pramudito Putra Virmanza dan Annisa Krisdayanti kaum millenial, saat tengah bermain golf di Batu Panorama City Hall Villa Estate, Kota Batu. (Foto: Eko Sabdianto/malangNEWS)
MALANG NEWS – Saat pandemi melanda, banyak kaum muda terutama millenial berlatih bermain olahraga golf, baik sekadar menyalurkan hobi, maupun bertemu dengan rekan sejawat.


Pasalnya, golf disebut sebagai investasi olahraga masa depan yang dapat mempermudah karir seseorang, utamanya dalam berbisnis.

Ketua Paguyuban Malang Seduluran, Pramudhito Putra Virmanza, mengatakan, bahwa golf merupakan cabang olahraga yang identik dengan kegiatan bisnis.

“Sebab, banyak pebisnis yang melakukan mediasi sembari berolahraga golf. Karena, memang banyak para pebisnis yang menjadikan golf sebagai sarana ajang bertemu dengan klien maupun dengan rekan sejawat atau relasi bisnis,” kata Dito kepada awak media, di sela-sela olahraga golf di Batu Panorama City Hall Villa Estate, Minggu (18/4/2021).

Maka dari itu, lanjut Mahasiswa Unmer Fakultas Hukum ini, golf juga sering disebut sebagai sarana dealing bisnis.

“Ya, meskipun sebenarnya banyak juga yang bermain golf hanya untuk sekadar atau menyalurkan hobi atau refreshing semata, jadi tidak indentik bisnis saja,” ungkap Dito.

Ketua Pengusaha Kampus Malang ini menuturkan, tren golf memang banyak menyasak ke anak muda, terutama kaum millenial. Namun, juga masih banyak didominasi oleh para pebisnis baik senior maupun pengusaha muda.

“Pebisnis senior biasanya mereka menjalin hubungan kerja bukan hanya di kantor, tapi justru di tempat lain. Seperti lapangan golf ini salah satunya. Mereka juga saling membicarakan bisnisnya masing-masing, sembari bermain golf,” ujarnya.

Di lapangan golf, lanjut Ketua Bidang Keanggotaan dan Keorganisasian SAPMA PP Kabupaten Malang ini menguraikan, jika seseorang bisa melihat perilaku koleganya lebih jelas ketimbang di kantor biasa. Karena bermain golf membutuhkan waktu cukup lama yakni mencapai 2 jam. Sehingga bisa saling mengenal satu sama lain.

Menurut Dito, yang dialaminya sebagai seorang penghobi olahraga golf, selama pandemi Covid-19 saat ini, tren bermain golf ternyata mengalami perubahan. Tak cuma mengarah ke pebisnis senior, namun juga menyasar para eksekutif muda.

“Sekarang banyak anak muda yang mulai berminat main golf, seperti saya. Terutama para eksekutif muda yang mencoba menjalin relasi bisnisnya,” jelas Dito.

“Karena saat pandemi, banyak kaum muda berlatih golf untuk berolahraga. Golf disebut sebagai investasi olahraga masa depan yang dapat mempermudah karir seseorang. Artinya, anak muda mulai banyak selama pandemi ini. Mungkin karena masih work from home dan kuliah online ya,” ungkap dia.

Olahraga golf, masih kata Dito, juga merupakan investasi olahraga masa depan. Memiliki keterampilan bermain golf disebut akan menunjang karir mereka di masa depan.

“Maka dari itu, saya sengaja mempelajari kemampuan bermain golf mulai sekarang, disamping akan memudahkan jika nanti rekan atau kolega kerja memiliki hobi yang sama. Jadi, urusan pekerjaan bisa diselesaikan lebih mudah sambil bermain golf. Karena bisanya kemampuan main golf, sikap seseorang saat bermain golf bisa jadi penilaian tersendiri saat menjalankan bisnisnya,” paparnya.

Hal senada juga dikatakan Anisa Krisdayanti. Ia menyatakan, banyak korporasi atau perusahaan yang mulai mendaftarkan karyawannya untuk kelas golf.

“Salah satu tujuannya, agar supaya para karyawan ini bisa mengimbangi para rekan bisnis atau klien dari kalangan pecinta olahraga golf. Karena banyak klien dari mereka yang merupakan golfer, jadi perusahaan sadar pentingnya skill bermain golf dalam memenangkan tender,” jelas Icha sapaan akrabnya.

Marketing di salah satu maskapai penerbangan ini menambahkan, banyak perusahaan yang kemudian menjadikan olahraga golf menjadi salah satu keahlian olahraga yang bisa dipilih.

“Banyak juga beberapa perusahaan yang mendaftarkan karyawannya, baik perseorangan maupun secara berkelompok untuk ikut atau paling tidak menyukai olahraga golf di sini,” tandasnya.

Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius

Share: