Ikuti Kami di Google News

FPRB
FPRB bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa dan warga, beserta relawan saat bahu membahu menangani badan jalan yang longsor akses menuju RW.18, di Dusun Kekep, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu beberapa waktu lalu. (Foto: Eko Sabdianto/malangNEWS).
MALANG NEWS – Pemerintah Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu membentuk FPRB (Forum Penanggulangan Resiko Bencana).

Hal itu dilakukan, untuk membantu dan mengantisipasi serta menangani adanya bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan penanganan Covid-19.


Berbagai kegiatan sosial telah dilakukan oleh FPRB dalam penanganan bencana alam yang terjadi baik di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji sendiri maupun di Kota Batu.

FPRB, di dalam melakukan tugas-tugasnya bekerjasama dengan BPBD Pemerintah Batu, relawan, dan institusi maupun organisasi lainnya.

Menurut Suwono (46) selaku ketua FPRB menjelaskan, bahwa keberadaan FPRB kepanjangan tangan dari BPBD Pemerintah Kota Batu, yang mana tangung jawabnya adalah membantu penangana bagi para korban yang terkena musibah bencana alam.

“FPRB sendiri memang dibawah naungan dari BPBD Pemkot Batu. FPRB ini dibentuk sejak tahun 2018 yang lalu. Didalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, kami bekerjasama dengan BPBD Pemkot Batu, dengan dibanyu warga dan para relawan,” terang Suwono kepada awak media, Jumat (12/3/2021) di Balaidesa Tulungrejo, sore.

Dirinya menambahkan, berbagai kegiatan sosial yang berkaitan dengan bencana alam telah dilakukan bersama dengan relawan-relawan lainnya.

“Ya, kami pernah menangani dan membantu para korban bencana alam seperti angin puting beliung di Dusun Junggo, dan Dusun Wonorejo. Selain itu, juga bencana alam tanah longsor yang terjadi di Dusun Kekep, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji,” imbuhnya.


Hal senada juga di sampaikan Parman, wakil ketua FPRB. Diakuinya, dalam menjalankan tupoksinya, FPRB tidak pernah mendapatkan gaji atau upah dari Pemerintah Desa Tulungrejo.

“Ya, dikarenakan kami murni sosial relawan. Jadi, beda lagi dengan dana yang diangarkan untuk Covid. Dan, kalau untuk Covid-19, baru memang ada biaya untuk operasional yang diangarkan sebesar 8 persen dari DD tahun 2021, bukan untuk FPRB,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tulungrejo, Suliono juga menyampaikan, bahwa FPRB sendiri di khususkan membantu dan menangani para korban bencana alam.

“Tekait dengan dana operasional FPRB, memang tidak ada. Tapi disisi lain, kami ambilkan 8 persen dari DD (Dana Desa) tahun 2021. Itu dana untuk penanganan Covid-19. Mereka juga dibekali HT (Handy Talky), tapi itu hanya untuk tim inti saja. Tujuannya, untuk memudahkan komunikasi bagi sesama anggotanya dalam penanganan bencana alam,” ungkap Suliono.

Meski begitu, Suliono juga mengaku dengan adanya FPRB di Desa Tulungrejo, agar supaya bisa menjadi parameter bagi desa-desa lainnya.

“Kami sangat apresiasi dengan FPRB, karena membantu para korban yang tertimpa musibah, utamanya seperti di Desa Tulungrejo, Kota Batu ini,” tukas dia.

Suliono juga berharap, agar Pemerintah Kota Batu juga mendukung FPRB yang telah turut serta membantu dan menangani musibah yang terjadi di Kota Batu.

“Semoga dengan adanya FPRB ini, dapat menjadikan barometer bagi Pemerintah Kota Batu, agar supaya kestabilan, pendeteksian dan kerawanan bencana alam dapat tertangani dengan baik,” tandasnya.

Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius

Share: