Ikuti Kami di Google News

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan Chova dalam Webinar Nasional yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Widyagama Malang
Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan Chova dalam Webinar Nasional yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Widyagama Malang. (Had).
MALANG NEWS – Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan Chova dalam Webinar Nasional yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Widyagama Malang, mengungkapkan, tiga aspek penting yang perlu dimiliki oleh pengusaha muda saat ini atau millennial enterpreneur adalah kreatif, inovatif dan kolaboratif.


“Sebenarnya banyak sekali bidang bisnis di tengah pandemi yang bisa kita lakukan, tetapi yang paling penting bagi anak muda saat ini itu mau tidak untuk memulai. Jadi kita harus mempunyai keputusan yang tepat, kita harus memutuskan ide agar bisa melakukan eksekusi produk. Mau memulai, jangan takut gagal, punya semangat dan mental yang kuat dan menikmati proses yang dilalui setiap permasalahan yang ada, dapat dijadikan motivasi dan pembelajaran agar mengetahui target pasar yang semakin maju,” ungkapnya, saat Webinar Nasional, Senin (22/2/2021).

Efek Domino

Sementara itu adanya pandemi Covid-19 ini memberikan efek domino pada aspek kesehatan, sosial dan ekonomi. Dari segi sosial langkah untuk Flattening the Curve dari cepat dan luasnya penyebaran dan penularan, memilki konsekuensi pada berhentinya aktivitas ekonomi yang menyerap tenaga kerja di berbagai sektor tidak terkecuali sektor informal.

Hal ini disampaikan oleh Tita Nurroswita, SE, MM Kepala Bagian Sarana Perekonomian Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat yang mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam Webinar Nasional rangkaian peringatan Dies Natalis ke-50 Universitas Widyagama Malang.

“Kemudian dari sisi ekonomi, sangat jelas dapat dikatakan menurun tajam baik konsumsi, investasi terhambat, ekspor impor yang menurun, pertumbuhan ekonomi yang menurun tajam,” tegasnya.

Tita menambahkan sekitar 80 persen UMKM terdampak, yang menyebabkan sulitnya penataan kembali ekonomi dalam masa yang sulit ini.

Sekilas informasi, kegiatan istimewa ini
digagas oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen, mengambil pembahasan mengenai kawula muda yaitu Today’s Business for Young Entrepreneurs. Narasumber yang digaetpun adalah tokoh yang sudah paham betul dalam penanganan utamanya.

Antara lain, Moh. Supriyadi (Ketua Umum JAPNAS Jatim), Heru Nurwahyudin, SE.(Owner & CEO Makaroni Superheru), Anggrean Renozanarca (Direktur Operasional Profile Image Studio), Hengky Kurniawan Chova (Wakil Bupati Bandung Barat) dan Dr. (H.C) H. Ridwan Kamil, S.T, M.U.D. (Gubernur Jawa Barat).

Digitalisasi Merambah Desa

Sementara itu, Owner & CEO Makaroni Superheru, Heru Nurwahyudin, mengatakan, selayaknya digitalisasi juga merambah desa.

“Amati, tiru, modifikasi tidak masalah dalam menentukan produk hanya saja produk harus bisa tetap memiliki keunikannya sendiri agar laku di pasaran. Sehubungan dengan masa digitalisasi, tentunya generasi milenial perlu memikirkan bagaimana solusi terbaik agar digitalisasi itu sendiri dapat diterapkan dalam segmen pasar yang lebih kecil seperti desa,” terang Heru Nurwahyudin.

Momentum digitalisasi UMKM

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum JAPNAS Jatim, Moh. Supriyadi mengatakan, salah satu pemulihan perekonomian berupa digitalisasi perekonomian saat ini adalah momentum digitalisasi bagi UMKM yang dapat dilakukan masyarakat.

Bagi pemula yang ingin memasuki dunia bisnis apalagi dalam masa pandemi, dapat dimulai dengan memunculkan ide bisnis yang berhubungan dengan kesehatan, banyak bisnis yang dapat dilakukan dan tentunya menguntungkan.

“Salah satu strategi yang paling utama adalah dengan mengetahui atau mencari ilmunya terlebih dahulu Bagaimana cara memanfaatkan digitalisasi dan koneksi, serta pembelajaran seperti mengikuti webinar webinar bisnis dan pembinaan yang dilakukan di kampus,” ujar Moh. Supriyadi.

Butuh Mental Kuat

Masih dalam momen yang sama, Direktur Operasional Profile Image Studio, Anggrean Renozanarca menuturkan, syarat awal dalam memulai bisnis itu membutuhkan mental yang kuat untuk siap gagal.

Mindset yang kuat diperlukan, agar dapat menanggulangi kegagalan atau kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bahwa semua hal yang terjadi dalam proses bisnis merupakan jalan menuju sukses. Yang kedua adalah niat, relasi dan sinergi.

“Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah pencatatan keuangan yang harus sangat clear, karena jika dalam penulisan keuangan terdapat ketidakjelasan bisa-bisa membuat penurunan ataupun kerugian yang dimiliki perusahaan tidak akan pernah diketahui sehingga yang ada malah mengalami kemunduran,” kata Reno.

Kaum muda lebih disarankan untuk aktif dalam pengembangan teknologi dan mengetahui digitalisasi yang sedang terjadi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Pemanfaatan alat teknologi serta kawasan ekonomi khusus yang ada di sekitar.

“Dalam pengembangan usaha melalui digitalisasi poin penting yang harus diketahui adalah kolaborasi. Baik dengan teknologi maupun dengan partner bisnis, dalam menentukan partner kita perlu menyelaraskan tujuan dan mengamati serta mempertimbangkan apakah komitmen partner sama dengan yang kita miliki,” pungkas Reno. (Had)

Share: