Ikuti Kami di Google News

usaha budidaya tanaman sayuran organik dengan sistem hidroponik
Usaha budidaya tanaman sayuran organik dengan sistem hidroponik. (Had).
MALANG NEWS – Hingga kini, warga Malang Raya tetap bersemangat menjalani kehidupan meski pandemi melanda.


Momen pandemi, menjadikan orang berjuang agar eksis secara finansial dan logistik. Selain tanaman padi, maka saat ini marak usaha budidaya tanaman sayuran organik dengan sistem hidroponik.

Budidaya ini berlokasi di Jalan Cempaka, No.12, Dusun Srebet Barat, RW 06, Desa Pesanggrahan Kota Batu, Batu Urban Farming Desa Pesanggrahan.

“Saya memulai usaha budidaya tanaman sayuran sejak tahun 2017. Adanya pandemi, membuat kami makin bersemangat mengajak warga membangun ketahanan pangan,” terang
Warga Desa Pesanggrahan Kota Batu
Moh. Nurkholis, pada Kamis (28/1/2021).

Moh. Nurkholis menceritakan, alasan menjalankan usaha menanam sayuran,
berangkat dari program ketahanan pangan dengan pemberdayaan Desa Pesanggrahan yang bekerjasama dengan teman Karang Taruna SRBT (Srebet Barat) Squad.

“Kami membuat usaha tanaman dengan sistem hidroponik dan tanaman organik sebagai sarana untuk memberikan contoh ke masyarakat, tentang pentingnya ketahanan pangan dan cara bercocok tanam tidak harus menggunakan sawah atau ladang yang luas,” tutur Moh. Nurkholis.

Ia menjelaskan, budidaya ini bisa mengunakan media atau sistem hidroponik dan tanaman organik pada media polibag.

Berbagai jenis tanaman sayuran ia tanam, meliputi Selada Merah, Selada Hijau, Pakcoy, Tomat Cherry, Strawbery, Terong, Kangkung, Cabai, Radies, Bunga Telang, dan rempah-rempah.

Budidaya ini berlokasi di Jalan Cempaka, No.12, Dusun Srebet Barat, RW 06, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu, Batu Urban Farming Desa Pesanggrahan.

Nurkholis mengatakan, budidaya ini dilakukan bekerjasama dengan teman-teman.

Sementara hasil panen sayuran dikemas menjadi sayur box untuk supermaket, serta untuk kebutuhan cafe dan hotel di Kota Batu.

Kerjasama PKK dan Karang Taruna

Ia menuturkan, pihaknya melakukan usaha ini dengan pemberdayaan masyarakat bekerjasama dengan karang taruna dan ibu-ibu PKK.

Ia menjelaskan, tantangan dari usaha budidaya ini adalah modal dan pemasaran.

Ia mengungkapkan, dirinya bersama warga berupaya bangkit saat pandemi. “Kami bisa bangkit bersama masyarakat untuk bersama-sama bercocok taman di halaman dan di Batu Urban Farming, untuk memenuhi kebutuhan sayuran yang dibutuhkan masyarakat sekitar dan bermoto dari masyarakat untuk masyarakat secara gratis,” papar Nurkholis.

Nurkholis berharap, usahanya bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. “Semoga tempat kami bisa menginpirasi dan bermanfaat buat orang banyak terutama masyarakat. Untuk bisa berdikari dan mandiri saat pandemi juga sebagai lahan pelatihan serta membagi edukasi kepada semua orang.

Bagi pembaca yang ingin menyimak berbagai kegiatan terkait, bisa membuka IG.@Batu Urban Farming dan FB di @kholisfarka. (Had).

Share: