Ikuti Kami di Google News

Setelah sukses menjalankan kursus gratis Make up Artist (MUA), kini pengusaha MUA asal Gondanglegi, Ainayyah Humairah menggagas rencana baru yang cukup unik.
Ainayyah Humairah (kiri), pengusaha MUA asal Gondanglegi sukses menjalankan kursus gratis MUA. (Had).
MALANG NEWS – Setelah sukses menjalankan kursus gratis Make up Artist (MUA), kini pengusaha MUA asal Gondanglegi, Ainayyah Humairah menggagas rencana baru yang cukup unik.


“Saya ingin membagikan ilmu dengan membekali aneka ketrampilan kepada orang-orang. Yaitu lewat kursus
ketrampilan merias, menjahit kebaya dan payet kebaya, membuat hantaran, sama pembuatan dekorasi termasuk untuk laki-laki,” tutur Ainayah, Selasa (10/11/2020).

Prihatin Pengangguran Tinggi

Ainayyah mengungkapkan, rencana ini muncul, karena merasa prihatin akan kondisi angka pengangguran yang masih tinggi.

“Alhamdulillah, rencana ini semoga bisa terealisasikan. Saya ingin membuka kursus. Diharapkan nanti bisa membantu masyarakat yang tidak punya pekerjaan bisa membuka pintu usaha sendiri,” kata Ainayyah kepada awak media.

Ia menjelaskan, nantinya setiap kelas ada guru yang mengajar. “Guru itu saya ambilkan dari teman-teman saya, atau relasi saya sendiri,” tukas Ainayyah.

Ainayyah mengungkapkan, rencana ini bersifat mandiri, karena merupakan hasil sinergitas dirinya dengan para kliennya sendiri.

“Saya merencanakan program ini berbayar namun terjangkau. Kalau dari pemerintah mau minta bantuan finansial rasanya kok agak ribet, karena banyak prosedur. Makanya disini saya ada rencana seperti itu,” papar Ainayyah.

Untuk laki-laki

Ainayyah menguraikan, dirinya juga “menyasar” laki-laki untuk ikut kursus yang merupakan kolaborasi dengan klien di dunia usaha wedding tersebut.

“Jadi bukan hanya perempuan saja. Tapi, ada juga laki-laki yang nantinya bisa menguasai ketrampilan dalam pembuatan dekorasi,” jelas Ainayyah.

Ainayyah bersyukur, dirinya mempunyai banyak relasi dalam sektor bisnis MUA ini. “Saya bersyukur, kebetulan saya punya relasi yang bisa membantu mengajari semuanya. Jadi saya ajak kerjasama,” imbuh Ainayyah.

Ia membeberkan, dirinya akan mengajak semua masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan. Baik yang putus sekolah, lulus sekolah, ibu rumah tangga, dan lainnya.

Pengajar Berpengalaman

Ainayyah memaparkan, rencana yang mengajar tiap kelompok belajar ada 4 orang guru pendamping yang menguasai bidang masing-masing.

Terkait lokasi, ia mengatakan akan dijalankan di rumahnya yang berada di Gondanglegi, Kabupaten Malang.

“InshaAllah, semoga tahun depan dana saya sudah terkumpul dan bisa membangun tempat kursusnya,” urai Ainayyah.

Berbagi-Sinergi

Ainayyah sadar, jika program berbagi ini akan terasa ringan jika menjalin sinergi.
Karenanya ia berkolaborasi dengan sejumlah kliennya sendiri.

Dari Kursus kecantikan atau rias ada 6 orang pengajar. Dari Penjahit ada 2 orang pengajar. Dekorasi ada 4 orang pengajar. Dari Payet ada 2 orang pengajar. “Jadi semua bidang bisa masuk di jasa wedding saya,” terang Ainayyah.

Ainayyah menjelaskan, dirinya ingin mengajari dan membantu memberi peluang pekerjaan.

“Saya ingin sekali membantu semua orang, karena banyak dari orang di sekitar saya termasuk adik saya kandung. semua bingung karena tidak punya pekerjaan. Setelah lulus juga sulit untuk cari pekerjaan. Ibu-ibu rumah tanggapun juga kadang banyak yang mengeluh, karena pendapatan suami kurang, sedang anak-anak butuh biaya,” jelas Ainayyah.

Ia mengungkapkan, ingin memberikan ketrampilan dan peluang usaha untuk orang yang berniat maju.

“Yang putus sekolah juga tidak ada ijazah mereka tidak dapat mencari pekerjaan yang sesuai. Disini saya ingin memberikan ketrampilan serta peluang usaha. Kebetulan saya dulu pernah kerja di kantor 4 tahun menjadi supervisor promosi. Selain itu, pengalaman saya 11 tahun menekuni bidang usaha. Jadi, saya ingin lewat pengalaman dan ketrampilan saya bisa membantu semua orang yang membutuhkan,” papar Ainayyah.

Dana Mandiri

Ainayyah menyebutkan, untuk ikut kursus peserta dikenakan biaya namun terjangkau. Hal ini karena pada setiap pertemuan ada konsumsi dan penyediaan alat-alat praktek dan membayar guru pendamping.

“Maunya gratis. Tapi secara finansial pribadi saya belum mencukupi itu semuanya. Karena untuk menyelanggarakan ini semua dana pribadi saya. Tanpa bantuan donatur lainnya. Doakan saja bisa gratis, jika saya sudah bisa membesarkan usaha saya,” imbuh Ainayyah.

Ainayyah menjelaskan, dengan adanya kursus pelatihan ini, semua berhak mengikuti job weddingnya.

“Mereka yang katakan sudah agak mahir dan bisa, nanti akan saya ajak kerja. Dari situ saya akan memberikan gaji. Termasuk pemula yang baru belajar. Jadi mereka semua bisa semangat untuk langsung bekerja, dari pembuatan gaun wedding, dekorasi, asisten rias dan buka salon di daerah masing-masing,” imbuh Ainayyah.

Menariknya, menurut Ainayyah dalam sinergi ini akan ada simbiosis mutualisme.

“Bukan hanya job wedding saya, tapi rekan-rekan seprofesi saya jika membutuhkan gaun, dekorasi, penjahit dari murid didik saya dengan senang hati mereka bisa membantu,” tutup Ainayyah. (Had).

Share: