Ikuti Kami di Google News

Hiasan dengan ornament payung warna-warni
Hiasan dengan ornament payung warna-warni yang ada di Kampung Tangguh Semeru melambangkan perbedaan warga, tetapi tetap satu visi dan misi. (Foto: Eko Sabdianto/malangNEWS).
MALANG NEWS – Pandemi Covid-19 membuat perekonomian masyarakat terpuruk. Tak ingin terlalu larut dan tak berkesudahan, warga masyarakat RT 01 dan RT 02, RW 07 di Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menyulap kampung mereka menjadi destinasi wisata desa.


Ya, pasalnya warga setempat menyatukan satu visi dan misi mendirikan Kampung Tangguh, bertajuk wisata kuliner dan tanaman toga khas Kota Batu. Selain itu, banyak spot-spot foto yang bisa dipilih oleh wisatawan yang berkunjung ke dusun ini.

Namun yang istimewa bukan hanya ornamen dan kondisi kampung yang bersih dan indah, namun kampung ini memiliki ratusan koleksi tanaman obat keluarga (Toga) yang tersebar di sudut-sudut kampung. Tak heran, jika kampung ini pun juga dikenal dengan sebutan Kampung Toga.

Tak hanya itu, Kampung Wisata Gerdu ini juga ditetapkan oleh Polres Batu sebagai salah satu Kampung Tangguh Semeru, yakni sebuah kampung yang tangguh dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19.

“Rencananya akan dilaunching tanggal 18 Oktober 2020 nanti oleh Polres Batu sebagai Kampung Tangguh Semeru. Selaras dengan keinginan kami menjadikan kampung kami menjadi kampung wisata,” kata Kepala Dusun Gerdu Gatot Sujarwadi, saat diwawancarai awak media, pada Jumat (16/10/20).

Jauh sebelum Covid-19, Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo memang dikenal memiliki banyak koleksi Toga. Minimal dalam satu rumah terdapat 20 jenis tanaman Toga yang beragam jenis-jenisnya.

“Ya, sudah terhitung dua tahun ini, jauh sebelum ada wabah Covid-19, kampung kita membudidayakan Toga,” ungkap Gatot.

Gatot menyebut, bahwasanya Tanaman Toga yang ditanam antara lain jahe, serai, temulawak, kunir putih hingga jeruk lemon.

“Tidak hanya disiapkan untuk keperluan obat-obatan warga, bahkan wisatawan yang berkunjung kemari juga diperbolehkan untuk membeli tanaman ini untuk dijadikan oleh-oleh,” tukas dia.

Berbagai menu masakan kuliner
Berbagai menu masakan kuliner yang ditawarkan juga tersaji di sini, tentunya dengan harga yang relatif sangat terjangkau.
Gatot mengatakan saat ini, warga setempat berusaha menjadikan kampung mereka menjadi kampung wisata.

“Warga di sini juga berjualan di depan rumahnya masing-masing, jadi harapannya kampung kita ini dikunjungi wisatawan hingga bisa meningkatkan perekonomian warga, namun akan tetapi tetap menjaga protokol kesehatan. Salah satunya dengan memakai masker. Selain itu, disini juga tersedia wastafel di depan rumah warga,” ujarnya. 

Di desa wisata ini, masih kata Gatot, tempat tinggal warga disulap menjadi Kampung Kuliner, dimana warga bisa berjualan produk-produk yang mereka hasilkan sendiri.

“Seiring dengan berkembangnya usaha, warga di sini banyak melakukan wirausaha. Bukan hanya sehat, harapan kita warga akan semakin sejahtera dan terbantu perekonomiannya, dengan keberadaan Kampung Tangguh Semeru ini” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Desa Tulungrejo Suliono menyampaikan, bahwa Kampung Tangguh Semeru bertajuk wisata ini agar supaya bisa memperbaiki perekonomian warga masyarakat sekitar. Selain itu, juga membentuk kepribadian warga masyarakat untuk guyub rukun, damai dalam hidup bertetangga.

“Ya, di sini ditemukan inovasi pemikiran yang belum pernah kita temukan. Maka, dengan adanya Kampung Tangguh Semeru ini, warga setempat punya slogan tersendiri, yaitu “saling tumbas” (saling membeli) satu sama dengan yang lain. Contohnya bagi warga yang tidak sempat memasak, warga bisa membeli masakan tetangganya. Selain itu, untuk memutar roda perekonomian warga lokal tanpa harus keluar ke wilayah lain,” ujar Suliono.

Kepala Desa Tulungrejo
Kepala Desa Tulungrejo Suliono, saat tengah menikmati menu masakan kuliner yang ada di Kampung Tangguh Semeru bersama awak media.
Suliono menambahkan, bahwa bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Batu yang ke-19, usai di launching pada hari Minggu 18 Oktober 2020, rencananya bakal di persembahkan sebagai kado spesial.

“Kami bersama warga masyarakat di sini, bakal mempersembahkan sebagai kado HUT Kota Batu yang ke-19,” ungkapnya.

Meski demikian, Suliono juga berharap pada saat launching Kampung Tangguh Semeru, nantinya Wali Kota Batu Dra. Hj. Dewanti Rumpoko, M.Si bisa hadir di tengah-tengah warga Dusun Gerdu.

“Besar harapan warga, bila Ibu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, agar bisa menghadiri acara launching,” ujar Suliono sembari berharap.

Suliono, juga sangat mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan warganya dengan keberadaan Kampung Tangguh Semeru, walaupun tidak mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Batu sekalipun.

“Kampung Tangguh Semeru ini, adalah salah satu bentuk pembuktian “Desa Berdaya Kota Berjaya”. Meskipun sementara ini, masih menggunakan swadaya masyarakat.

“Saya selaku Kepala Desa sangat mendukung dan mengapresiasi gagasan yang sangat brilian ini, agar bisa jadi pembelajaran bagi warga masyarakat lainnya, khususnya di Kota Batu ini,” pungkasnya.

Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius

Share: