Ikuti Kami di Google News

kuliah Pembukaan Magister Komunikasi S2 FISIP UB (Universitas Brawijaya) Malang, secara daring,
Kuliah Pembukaan Magister Komunikasi S2 FISIP UB (Universitas Brawijaya) Malang, secara dalam jaringan (daring). (Had).
MALANG NEWS – Dalam kuliah Pembukaan Magister Komunikasi S2 FISIP UB (Universitas Brawijaya) Malang, secara daring, Kaprodi (Kepala Program Studi) Rachmat Kriyantono PhD, menyatakan pentingnya moral responbility (tanggung jawab moral) akademisi dalam membangun masyarakat madani di era demokrasi ini.


“Prodi S2 Komunikasi memiliki tanggung jawab moral untuk menyiapkan lulusan yang menjadi agen membangun, dan agen of change di masyarakat madani di era demokrasi ini,” kata Rachmat Kriyantono kepada awak media, pada Selasa (6/10/2020).

Seperti diketahui, prodi Komunikasi S2 FISIP UB Malang mengadakan kuliah umum pembukaan bertema “Digital Commucation Dalam Membangun Masyarakat Madani” dengan narasumber Prof. Dra. Rachmah Ida, M. Comm, PhD. dosen FISIP Universitas Airlangga secara daring.

Acara dibuka Dekan FISIP, Dr Sholih Mu’adi, SH, MSi. “Acara ini bukti bahwa aktiftas akademis di FISIP tidak terganggu pandemi sebagai bentuk karya dan perjuangan, yang tidak menyerah pada pandemi,” kata Sholih Mu’adi.

Selain mahasiswa S2 Komunikasi UB, juga hadir para alumni, dan dosen-dosen anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Jatim.

Kuliah Pembuka
Rachmat yang juga alumnus Prodi ilmu Komunikasi FISIP Universitas Airlangga ini menuturkan, kegiatan ini merupakan kuliah pembuka semester baru atau ganjil 2020/2021.

Rachmat mengungkapkan, tujuan kegiatan adalah menambah wawasan keilmuan untuk mahasiswa dari perspektif dosen atau pakar di luar UB.

Rachmat menjelaskan, komunikasi digital, jika tidak hati-hati bisa berpotensi menjauhkan dari prinsip-prinsip masyarakat madani.

“Akademisi bertugas menjaga komunikasi digital ini dengan perilaku-perilaku yang menuju harmoni, bukan berisi hoaks, hate speech, atau social harassment,” tukas Rachmat.

Lebih jauh Rachmat mengungkapkan, perilaku yang dimaksudkan semisal toleran (tasamuh), jalan tengah (tawasuh) dan lainnya.

“Perilaku yang toleran (tasamuh), jalan tengah (tawasuh) dan rasionalitas tinggi dalam memandang masalah secara komprehensif (tawazun), merupakan syarat demokrasi bagi masyarakat madani,” urai Rachmat mengakhiri.

Tergantung Pengguna
Sementara itu, Profesor Rachmah Ida mengatakan, kemanfaatan digital communication (digicom) membawa pengaruh positif atau negatif tergantung manusia yang menggunakan.

“Kemanfaatan digital communication (digicom) membawa pengaruh positif atau negatif tergantung manusia yang menggunakan,” tandas Rachmah Ida. (Had).

Share: