Ikuti Kami di Google News

Maestro Seniman Batik Kota Malang Bambang Sarasno
Maestro Seniman Batik Kota Malang, Bambang Sarasno. (Had).
MALANG NEWS – Memaknai peringatan Hari Batik Nasional (HBN) yang bertepatan pada Jumat (2/10/2020) besok, bisa dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara unik seperti yang dilakukan oleh Kera Ngalam (Arek Malang), Maestro Seniman Batik Kota Malang Bambang Sarasno.


“Saya ingin berpartisipasi dalam pelestarian batik di Nusantara. Saya sengaja melaunching Channel YouTube dengan nama Bambang Sarasno, bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional (HBN). Saya berharap, tidak hanya banyak yang subscribe dan like, namun juga menjadi media sharing konsep, pendapat dan pengalaman dalam perbatikan,” kata Bambang Sarasno, Kamis (1/10/2020).

Seperti diketahui, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan seni budaya dunia yang patut mendapat apresiasi.

Terkait hal itu, maka pemerintah RI telah menetapkan HBN jatuh pada setiap 2 Oktober.

Konten YouTube Batik
Bambang menuturkan, konten channel YouTube miliknya berisi tentang kegiatannya dalam “bermain-main” dengan kesenian Batik.

“Isinya sederhana dan simpel saja. Yah tentang Batik. Memang saya khususkan tentang Batik berupa sharing knowledge (Jelajah dunia batik membatik), sharing experience, sharing idea (experimen-experimen kreasi atau ekspresi seni dengan teknik batik), dan lainnya. Sambil melihat dan menunggu respon netizen,” papar Bambang Sarasno.

Sejak 1974
Bambang Sarasno mengatakan, dirinya pernah belajar Batik di Sanggar Senirupa Arti Malang sekitar tahun 1974. (Kelas 1 SMA).

“Saya bermain-main dengan Batik hingga tahun 1984. Berhenti karena tuntutan pekerjaan pindah ke Jakarta. Selanjutnya tahun 2013 mulai lagi bermain-main dengan batik, yaitu membuat pentas Batik “Metamorphosa batik Performing Arts,” tukas dia.

Bambang mengungkapkan, saat ini dirinya sedang mempersiapkan konsep dan kebutuhan untuk pentas Batik berikutnya.

Menyukai Batik
Bambang Sarasno mengaku, bahwa dirinya menyukai Batik salah satunya adalah pada prosesnya (proses kreasi seni Batik).

“Saya suka Batik yaitu pada prosesnya. Yang bagi saya telah banyak memberikan pengaruh atau kontribusi positif terhadap cara pikir dan cara kerja saya selama ini. Wah, jika diceritakan akan cukup panjang,” jelasnya.

Kegiatan Berekspresi
Bambang mengatakan, sulit menjawab soal kelebihan Batik daripada seni sandang lainnya.

“Jujur, saya agak sulit menjawab ini karena saya tidak berkecimpung di bidang fashion. Saya bermain-main batik sebagai kegiatan berekspresi seni dengan teknik Batik. Pertanyaan ini wajar, karena hampir semua orang akan berfikiran bahwa Batik itu busana. Lebih tepatnya busana dengan corak atau motif tertentu. Sedangkan bagi saya, Batik adalah sebuah proses karya seni dengan teknis-teknis tertentu. Sedangkan corak atau motif adalah kultur,” imbuh dia.

Kreasi dan Ekspresi
Bambang juga mengaku, saat ini dirinya tidak menjadi pebisnis Batik atau konsultan perbatikan. Namun, ia hanya ingin berkreasi dan berekspresi saja.

“Tidak dua-duanya. Saya hanya ingin berkreasi atau berekspresi tentang seni teknik Batik, dengan pengembangan-pengembangan output creative semaksimal mungkin. Juga hanya ingin berbagi pengalaman. Setidaknya ingin ikut berperan serta dalam melestarikan serta “mengembangkan” seni Batik,” ujarnya.

Kera Ngalam
Bambang Sarasno adalah Kera Ngalam, karena lahir dan dibesarkan di Bhumi Ken Arok. “Saya lahir di Malang dan besar di Malang, walaupun sempat tinggal di Kalimantan Tengah pada masa kecil,” tutur dia.

Pada tahun 1986, ia hijrah ke Jakarta karena tuntutan kerja sebagai pengacara. “Saya pindah ke Jakarta tahun 1986, karena tuntutan kerja sebagai Lawyer,” bebernya.

Bambang Sarasno mengaku tidak mempunyai background pendidikan formal Batik, namun hanya belajar otodidak sembari intensif melakukan eksperimen dan eksplorasi. “Saya tidak ada dasar pendidikan Batik. Hanya menjelajahi dengan berksperimen, serta membaca sedikit literatur,” jelas dia.

Khawatir Batik Tergusur
Bambang merasa gelisah, jika Batik tergerus budaya luar negeri. “Tentu ada rasa kekhawatiran seni Batik akan luntur kalah bersaing dengan serbuan budaya luar. Apalagi, jika edukasi pemahaman tentang Batik kurang digalakkan,” terangnya.

Bambang melanjutkan, Batik akan tergusur jika kurang kreatif dan inovatif dalam pengembangan-pengembangan output produk atau kreasinya. Oleh karena itulah, konten perdana dari channel YouTubenya di HBN, justru bercerita tentang Batik mancanegara.

“Agar kita tidak merasa berada di menara gading, merasa eksklusif dengan Batik Nusantara. Merasa tidak ada yang menyaingi. Jika kita tidak tahu dunia luar, dan terbuai pujian dan terlena, mungkin kita tidak tertantang untuk mempertahankan dan mengembangkannya. Maka, tidak mustahil nantinya kita akan ketinggalan,” tukas dia.

Budaya dan Sistem Sosial
Bambang Sarasno merasa yakin dan optimis, jika Batik mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan dan dilestarikan.

“Saya pernah menulis di konsep kreasi saya (Metamorphosa Batik Performing Art) Begini: “Batik sudah tertanam kuat pada budaya dan kehidupan sosial kita, namun Batik tak boleh disembunyikan dari pandangan orang lain hanya karena alasan kepemilikan. Sebab, potensi yang dimilikinya luar biasa untuk dibawa dan disertakan pada perkembangan kebudayaan kontemporer Global,” ungkapnya.

Seni Ekspresi (Fine Art)
Bambang mengatakan, jika bertanya karya tentu orang berfikir karyanya adalah seni ekspresi atau fine art. “Karena saya dulu juga bikin batik-batik yang juga untuk dijual, yang saya anggap itu bukan prestasi atau karya. Untuk karya batik, tidak banyak karena memang tidak intens atau fokus hanya ke seni Batik. Saya juga bermain-main dengan disiplin seni lainnya, yaitu musik.

Diplomasi Kebudayaan
Sebagai bisnis, Bambang menilai Batik potensinya besar, apalagi jika mau berinovasi tidak hanya mewujdkan produk berupa barang fungsi (pakaian).

Bambang berharap, Batik bisa tetap eksis dan menjadi produk andalan serta identitas Indonesia untuk diplomasi kebudayaan.

“Jika dari saya sendiri yang suka “ngulik” atau “otak atik” teknik batik, ya berharap banyak eksplorasi seni Batik yang kreatif dan inovatif sesuai visi masa kini, atau selalu berkembang sesuai zamannya,” jelas Bambang Sarasno.

Launching Chanel YouTube
Bambang menjelaskan, launching Channel YouTube dilakukan secara simpel dan sederhana. Yakni cuma dikabarkan ke mereka yang ada di sosmednya.

Ia menuturkan, dirinya meminta dukungan untuk share channel YouTube, karena sebagian besar kontennya nanti bermuatan edukasi berupa sharing experience.

Bambang mengungkapkan, mungkin kurang “seksi” sebagai konten tontonan atau entertainment maupun bisnis.

“Saya hanya merasa terpanggil untuk ikut melestarikan dan mengembangkan atau eksplorasi kreatiftas seni batik. Setidaknya saya coba sajikan konten-konten dengan angle yang berbeda dengan konten-konten Batik yang ada di YouTube saat ini,” ujar Bambang Sarasno.

Bambang menjelaskan, dukungan dengan memberikan “Like, Comment, Share, Subscribe “ sudah barang tentu akan sangat berarti dan berharga baginya untuk upaya ikut berperan serta, dalam melestarikan dan mengembangkan seni Batik di tanah air. ” Terima kasih jika berkenan, mohon bantu share konten perdana saya di HBN. Matur nuwun,” pungkas Bambang. (Had)

Share: