Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati Malang juga menyalurkan hewan kurban dari Pemerintah Kabupaten Malang, kepada takmir masjid berupa seekor sapi jenis Limousin seberat 825 Kg.
Tahun ini, penyaluran hewan kurban bertempat di wilayah Kecamatan Gondanglegi, jika Idul Adha pada tahun sebelumnya Pemkab Malang berurutan menyalurkan ke wilayah Kecamatan Poncokusumo dan Karangploso.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, Idul Adha dimaknai sebagai bentuk bukti kepekaan sosial masyarakat terhadap yang kurang mampu. Ibadah kurban semakin memberikan kesadaran saling berbagi dan dekat kepada sesama.
Selain itu, dengan berkorban juga akan semakin dekat dengan Allah SWT. Hal ini selaras dengan makna kurban itu sendiri, yakni berasal dari bahasa arab qariba-yaqrabu-qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat.
‘’Makna Idul Adha di tengah pandemi ini, adalah untuk mengajarkan umat Islam selalu bersabar terhadap musibah atau cobaan yang menimpa di kehidupan. Sejak dulu manusia oleh Allah SWT sering kali diuji dan dicoba dengan diberi musibah, supaya ingat bahwa manusia itu perlu keterbatasan dan segalanya Allah SWT lah yang mengatur dunia ini,” kata Abah Sanusi sapaan akrabnya.
Sanusi menambahkan, karena di masa pandemi ini untuk memberikan kesabaran dan menumbuhkan keimanan.
“Menjadi peringatan agar manusia selalu meningkatkan ibadah kepada Allah,” imbuh Abah Sanusi.
Dalam kegiatan sholat Idul Adha ini, juga tetap menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya, baris antar jamaah dari depan hingga belakang juga diberikan jarak untuk tetap jaga jarak dan tanpa bersalaman.
Selain itu, takmir masjid juga menyiapkan wastafel lengkap dengan air mengalir, sabun dan handsanitazer di setiap pintu masuk atau area masjid.
Selaku Imam dalam sholat Idul Adha adalah KH. Fahrur Rozi dan KH hafid Fanani selaku Khotib.
Pewarta: Achmad Saifudin
Editor: Eko Sabdianto
Publisher: Edius
