Ikuti Kami di Google News

Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang yang juga sekaligus pengamat politik Tri Hendra
Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang yang juga sekaligus pengamat politik, Tri Hendra. (Had)
MALANG NEWS – Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang yang juga sekaligus pengamat politik Tri Hendra mengatakan, bahwasanya  dr. Umar Usman, MM bisa memenangi Pilbup Malang jika berhasil merangkul konstituen NU.

“Satu-satunya kunci memenangkan Pilkada di Malang, jika pertarungan itu adalah antara PDI-P dan PKB, maka siapa yang berhasil merangkul konstituen NU-lah yang akan menang. dr. Umar Usman sudah memiliki modalitas itu,” kaya Tri Hendra  Minggu (19/7/2020).

Ia menuturkan, dr. Umar Usman sebagai elite di NU Malang mempunyai posisi strategis. Namun endorsement dari kyai-kyai NU di Malang yang berpengaruh untuk menunjukkan dukungan konkret ke dr. Umar Usman sangat dibutuhkan.

“dr. Umar Usman sebagai elite di NU, sebenarnya mempunyai posisi strategis. Namun, endorsement dari kyai-kyai NU di Malang yang berpengaruh untuk menunjukkan dukungan konkret ke dr. Umar Usman sangat dibutuhkan, karena konstituen NU membutuhkan itu,” jelas pria alumnus FISIP Universitas Airlangga ini.

Tri Hendra menjelaskan, ada tantangan bagi PKB untuk bisa mengumpulkan kantong suara karena PKB memiliki karakteristik berbeda dengan PDIP. Karakteristik konstituen PKB lebih cair, berbeda dengan pemilih PDIP yang lebih militan.

“Jika dr. Umar Usman maju resmi melalui PKB, untuk bisa menang itu berarti konstituen PKB diharapkan bulat ke dr. Umar Usman. Diharapkan konstituen PKB bisa lebih militan mendukung calon yang telah ditetapkan,” papar Tri Hendra.

Politik Patronase Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, diketahui jumlah pesantren mengalami peningkatan yakni tahun 2013 hanya 590 ponpes, meningkat tahun (2017) menjadi 638.

Diperkirakan di awal tahun 2020 ini angkanya semakin naik. Gambaran inilah yang menjadi incaran parpol di Kabupaten Malang. Walau Nahdliyin tersebar di berbagai organisasi maupun parpol itu sendiri, tapi peran serta para kyai dan pondok pesantren tak mungkin diabaikan oleh parpol yang akan berkontestasi di tahun ini.

Direktur èLSAD (Lembaga Studi Agama dan Demokrasi) Maulidin Al Maula mengatakan, kantong NU akan jadi rebutan dalam Pilkada Kabupaten Malang.

“Baik PDI-Perjuangan maupun PKB nantinya. Karena suara Nahdliyin ini besar dan menentukan,” ungkapnya.

Pria alumnus FISIP Universitas Airlangga ini mengatakan, berdasar matematika politik, kedua partai yakni PDIP dan PKB tidak mungkin berkoalisi.

“Ya, itu karena keduanya mempunyai ego besar mempunyai basis massa yang kuat dan besar,” ujar dia.

Dengan posisi itu pula, lanjut dia, maka pertarungan memperebutkan suara Nahdliyin yang tak bisa begitu saja diikat oleh NU secara struktural dan parpol, akan mendebarkan pada nantinya.

“Disini kuncinya adalah kepiawaian merebut hati para kyai kharismatik, selaku pemegang kendali patronase politik dari kalangan pondok pesantren oleh para calon yang diusung parpol nantinya akan menjadi penentu kemenangan,” pungkas Maulidin. (Had)

Share: