Ikuti Kami di Google News

Wakil ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Non Alam dan Penanganan Percepatan Covid-19, Ir. H. Punjul Santoso, MM,
Wakil ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Non Alam dan Penanganan Percepatan Covid-19, Ir. H. Punjul Santoso, MM, saat tengah diwawancarai oleh awak media. (Foto: Eko Sabdianto/malangNEWS).

MALANG NEWS – Penyebaran virus Corona atau Covid-29 di Kota Batu, berdasarkan data dari Gugus Tugas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Penanganan Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Batu, mengalami pertumbuhan yang mengkhawatirkan.

Pasalnya, hingga pada Sabtu (28/3/2020) sore, diketahui telah tercatat dan terdapat sejumlah 468 Orang Dengan Resiko (ODR), dan satu pasien terkonfirmasi positif oleh Covid-19.

Peta sebaran Covid-19 Kota Batu tersebut terbagi di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Junrejo, Kecamatan Batu dan Kecamatan Bumiaji. Update per 27 Maret 2020, jumlah ODR sebanyak 441 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 67 orang. Yang lebih mencengangkan lagi, kini dalam satu kali 24 jam mengalami kenaikan, ODR dari jumlah yang semula 441, kini menjadi 468 dan ODP dari menjadi 69, serta satu orang terkonfirmasi positif.

Petugas Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, Agung Sedayu membenarkan jika di Kota Batu ada satu orang yang sudah terkonfirmasi positif terpapar oleh virus Corona.

“Ya, saat ini, pasien yang bersangkutan telah ditangani oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Batu. Ada satu pasien asal Kota Batu yang terkonfirmasi positif Covid-19. Data ada di Dinkes dan sesuai dengan kode etik, data pasien masih dirahasiakan. Tentunya pasien yang bersangkutan sudah ditangani oleh pihak rumah sakit, hal ini sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Agung Sedayu saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (28/3/2020).

Agung Sedayu, juga belum bisa menjelaskan secara detail, soal riwayat dari pasien yang positif terjangkit oleh Covid-19, asal tertularnya dari mana? Dan alamat tempat yang ia kunjungi selama 14 hari terakhir juga dari mana?

Terpisah, Wakil ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Non Alam dan Penanganan Percepatan Covid-19, Ir. H. Punjul Santoso, MM, meminta kepada masyarakat Kota Batu untuk tidak panik.

“Kepada warga masyarakat Kota Batu, harap tetap tenang dan waspada. Karena penderita Corona bukanlan aib, banyak stigma muncul, bahkan pada orang yang baru datang dan atau dari luar kota, maupun mengalami gejala seperti batuk maupun pilek,” ungkap Punjul Santoso yang juga wakil Walikota Batu ini.

Menurut Politisi PDIP ini, warga masyarakat Kota Batu harus dapat sejatinya mengurangi rasa kepanikan dan kekhawatiran yang berlebihan.

“Mari kita secara bersama-sama memerangi stigma tersebut. Kita bangun solidaritas bersama, sudah saatnya kita semuanya harus peduli, saling membantu dan juga mendukung,” himbau dia.

Disinggung tentang kabar ditetapkannya Surabaya dan Malang sebagai wilayah transmisi lokal Covid-19 yang beredar di media sosial, lebih lanjut Punjul tidak berani memastikan kebenaran terkait dengan informasi tersebut.

“Ya, memang banyak informasi yang berseliweran di media sosial. Namun tentunya, kami hanya mengambil sumber informasi yang resmi. Pastinya semua informasi itu kami cek terlebih dahulu kebenaran akan informasi tersebut,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Giripurno, Suntoro mengatakan, guna untuk mengantisipasi semakin meluasnya akan penyebaran virus Corona, tiap-tiap desa di Kota Batu telah dilaksanakan penyemprotan cairan disinfektan.

“Utamanya di lingkungannya masing-masing. Seperti halnya yang dilakukan oleh warga masyarakat Desa Giripurno, Bumiaji, Kota Batu, Senin (23/3/2020) sore lalu,” kata dia.

Ditambahkan Suntoro, dengan cairan disinfektan buatan sendiri, warga yang terdiri dari karang taruna, linmas, PKK, Pemdes, Tagana, Forum Anak, dan FPRB Giripurno secara sukarela melakukannya sendiri.

“Secara gotong-royong dan bahu membahu, warga disini melakukan penyemprotan di fasum, lingkungan sekolah, tempat ibadah, balai desa, dan di masing-masing dusun,” pungkasnya.


Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius

Share: