MALANG NEWS – Bangga, begitulah ungkapan orang tua dari Muhammad Al Azhar (19), putra bungsu anak kuli bangunan dan penjual sayur keliling asal Ngawi. Pasalnya, ia menjadi lulusan Bintara terbaik cendekia (tercerdas) di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polisi Daerah Jawa Timur tahun 2020.
Meski berawal dari keluarga yang kurang berada, namun Azhar mampu membuktikan menjadi yang terbaik dan membanggakan kedua orang tuanya. Dia berhasil lulus dengan nilai terbaik 80,125 dari total jumlah 685 siswa bintara seluruh Jawa Timur.
Anak kedua dari pasanggan Heru Sukamto (60) dan Khomsiatin (51) ini berasal dari Desa Tempuran, Kecamtan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Saat ditemui awak media usai proses pelantikan di SPN Polda Jatim di Mojokerto, Muhammad Al Azhar mengaku tak menyangka bisa berhasil lolos melanjutkan pendidikan selama tujuh bulan di SPN. Bahkan menjadi lulusan terbaik cendikiawan bintara dari seluruh Jawa Timur.
“Seperti mimpi saja bisa jadi polisi, saya dulu mikir kalau jadi polisi itu bayar. Kaya gak mungkin dan gak bisa jadi abdi negara,” ucap Azhar, sembari meneteskan air mata dengan didampingi oleh kedua orang tuanya.
Dirinya mengaku, selalu teringat perjuangan, doa, dan dorongan orangtuanya untuk menjadikannya seorang polisi seperti sekarang, sesuai cita-citanya sejak kecil menjadi abdi negara TNI ataupun POLRI.
Ia juga mengaku, tak hanya doa dan motivasi kedua orangtuanya yang mendorong dirinya semakin kuat untuk mencapai keberhasilan ini. Ada hal lain yang juga dilakukannya, yakni usaha dirinya selama sekolah semaksimal mungkin, dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki keluarganya.
“Usaha semaksimal mungkin yang saya lakukan, kasihan bapak sama ibu. Walau seringkali gak ada uang untuk berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum, saya tetap sekolah pakai sepeda ontel. Pokoknya saya harus membahagiakan orang tua saya,” terang remaja lulusan SMAN 2 Ngawi ini.
Sementara, Heru Sukamto (61) ayah Azhar mengaku, meski berpenghasilan minim menjadi seorang kuli bangunan yang sehari hanya mendapat Rp 60 sampai 70 ribu per hari, dirinya tak pernah menyisihkan uang untuk membiayai anaknya.
“Sehari, ya paling 70 ribu. Dulu waktu tes saya mengumpulkan uang hasil menjadi kuli bangunan untuk bisa mengantarkan hingga 10 kali lebih, dan Alhamdulillah sekarang bisa seperti ini,” ucapnya.
Dirinya juga mengungkapkan, sengaja datang bersama istri, dan kakak pertama Azhar menggunakan travel yang disewanya sebesar Rp 700 ribu untuk melihat putra bungsunya tetsebut dilantik menjadi bintara, bahkan berpredikat Bintara Cendekia.
Orang dua dari Azhar ini juga berharap, anaknya bisa menjadi polisi yang jujur dan tidak mau disuap.
“Pokoknya harus jujurlah, dan bisa menjadi Polisi yang baik, itu saja harapan saya dan ibunya,” tandasnya.
Sementara Irjen Luki Hermawan, Kapolda Jatim usai melantik 685 bintara di SPN Polda Jawa Timur, Kabupaten Mojokerto pada Senin 2 Maret 2020 menyampaikan apresiasinya kepada Muhammad Al Azhar, anak dari butuh tani yang menjadi lulusan terbaik.
“Kami dari Polda Jatim, atas perintah Kapolri, telah melantik bintara baru khusus Jawa Timur sebanyak 685. Kebetulan Muhammad Al Azhar ini, siswa atau bintara terbaik. Ya dimana orangtua yang bersangkutan buruh dari Ngawi,” ungkapnya.
Kapolda juga menambahkan, pihaknya merasakan kebahagiaan tersendiri, karena lulusan terbaik Jawa Timur tahun 2020 ini berasal dari anak seorang kuli bangunan.
“Ini merupakan kebahagiaan tersendiri Jawa Timur dari Ngawi terbaik yang dilantik Polda Jawa Timur. Dan mudah-mudahan membuat bangga dan bisa berguna bagi Nusa dan bansa,” harapnya.
Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius