

MALANG NEWS – Sejak 2009 silam breeding kelinci hias, Dodiek Benny Yuniarto (38) tentu cukup kenyang merasakan pengalaman. Bahkan, kini dirinya dipercaya untuk menjadi juri kelinci hias. Tak hanya di Kota Malang, namun juga menjadi juri di luar Kota Malang. Telaten salah satu menjadi kuncinya bertahan hingga kini.
Ditemui MALANG NEWS di kediamannya, Jalan Mergan Veteran No.12 C, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Bapak dua anak ini tampak sibuk memberi pakan puluhan kelinci hias miliknya, Selasa (3/3/2020).
“Pertama kali jadi juri kelinci hias pada Tahun 2015 lalu, waktu itu di acara Indonesian Hollander Club (IHC) Jakarta, kata dia memulai kisahnya.
Tiap sore sepulang kerja, rutinitas yang harus dilakoninya, yakni memberi makan dan minum 60 kelinci hias koleksinya. Selain itu Dodiek juga tak lupa selalu membersihkan kandang. Kandang kelincinya terletak tepat di samping rumah, pengawasan pun lebih leluasa dia lakukan. Langkah itu memang penting dilakukan, karena Dodiek memilih untuk mengembangbiakkan kelinci hias jenis Holland Lop dan beberapa diantaranya jenis Nederland Dwarf.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan beternak kelinci pedaging, perhatian dan perawatannya memang harus sering dilakukan secara ekstra.
“Salah satunya tentang kebersihan kandang juga harus diperhatikan. Selain itu, jika kandang kelinci hias kita bersih maka otomatis kelinci yang kita pelihara juga sehat,” tuturnya.
Di dunia pecinta kelinci hias, nama Dodiek memang bukan orang baru. Dia sudah memulai usaha dan bisnis tersebut sejak 2009 silam. Bila ditotal, sudah 10 tahun dia akrab dengan kelinci hias.
”Jika diamati, memang untuk peminat kelinci hias tidak bisa diprediksi. Namun, kadang kala seiring bertambahnya para peternak utamanya kelinci hias seperti saat ini, maka otomatis kontes kelinci hias sering digelar. Salah satunya untuk menarik minat penghobi dan pecinta kelinci hias, selain itu juga untuk menjalin ajang tali silaturahmi sesama penghobi,” tukas dia.
Sejumlah pengalaman tak mengenakkan pun sempat ia rasakan. Dia menceritakan, kala menjadi juri kelinci hias yang digelar oleh ARBA, ada salah satu peserta yang tetap ngotot jika kelinci yang dilombakan sehat, namun berkat kejelian dirinya kelinci tersebut nyatanya diketahui terkena scabies.
”Dengan terpaksa saya diskualifikasi. Walaupun pemiliknya teman sendiri, akan tetapi saya harus tetap profesional. Jadi, kami bekerja sesuai dengan standart dan ketentuan dari ARBA,” ungkap penghobi olah raga gowes ini.
Saat ini, dia mencoba mengajak beberapa penghobi dan pecinta kelinci hias di Kota Malang untuk ikut beternak kelinci. Hasilnya, breding kelinci hias miliknya tetap bisa dilihat sampai sekarang. Bahkan, beberapa koleksi kelinci hias miliknya kerap memperoleh juara.
Disinggung terkait keuntungan yang di dapat, Dodiek mengaku tak bisa menyebutkan nominal angka secara pasti. Karena tandas dia, harga kelinci hias khususnya Holland Lop cukup beragam.
“Ya, itu tergantung kualitas dari kelinci itu sendiri, jika layak memenuhi kriteria show, maka otomatis harganya mencapai jutaan bahkan bisa saja lebih. Tapi, untuk kelinci hias yang memang disiapkan untuk kontes, biasanya memang terlihat dari bentuk badanya yang compact,” ujar dia.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, saat ini jenis-jenis kelinci hias Holland Lop dibagi menjadi tiga kategori. Yakni, Kualitas Pet, Kualitas Brood dan Kualitas Show.
”Yang biasanya mahal itu pernah mengikuti kontes. Kualitas show ini kalau misalnya menang lomba, harganya bisa mencapai puluhan juta,” jelasnya sembari menunjukkan kelinci koleksinya yang pernah menjuarai beberapa kontes kelinci hias.
Kelinci-kelinci hias yang dikembangbiakkannya sudah dipasarkan ke beberapa daerah. Tidak hanya di Malang Raya saja. Bahkan, juga ada konsumennya yang datang dari luar pulau, seperti Lombok, Kalimantan, Makasar dan Bali.
“Memang rata-rata mereka (penghobi) cari yang untuk kontes, tapi juga ada yang untuk peliharaan saja,” pungkasnya.
Profile Dodiek Benny Yuniarto Holland Lop Specialty show:
A. Juri:
Menjadi juri di salah satu kontes “Holland Lop Rabbit Specialty Show”, Art dan Edu Contest, by IHC – BRC Bogor, Maret 2015.
B. Prestasi:
1. BOB dan BOSB, Holland Lop under Judge Randy shumaker, “Indonesia ARBA Show” Rabbit dan Cavy Open Allbreed by IRS, Jakarta, Juni 2014.
2. BOB dan BRIS Holland Lop under judge Arie Wardhani, “East Java ARBA Rabbit Show”, Kediri, Agustus 2017.
3. BOB Holland Lop under Arie Wardhani dan BOSB under Kelly Jo, “ARBA show 2017”, Jatim Park 2, Kota Wisata Batu, November 2017
4. BOB Netherland Dwarf under judge Arie Wardhani, ARBA Rabbit Show by Perkilo dan IRF, Tulungagung, April 2018.
Pewarta: Eko Sabdianto
Editor: Andi Rachmanto
Publisher: Edius