Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80, Pemerintah Desa (PemDes) Punten bersama warga masyarakat menggelar kegiatan acara Punten Carnival 2025 dengan mengusung tema “The Art Of Nusantara”.

Kegiatan acara ini digelar sepanjang Jalan Raya Punten, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Rabu (27/8/2025).

Kegiatan Punten Carnival 2025, diikuti 28 kontingen terdiri dari 35 RT dan 8 RW, yang meliputi empat Dusun, yaitu Dusun Kungkuk, Dusun Payan, Dusun Gempol, serta Dusun Krajan.

Kepala Desa Punten, Hening Trisunu, S.E melalui Sekertaris Desa (Sekdes) Punten, Muhammad Robi Yusuf menjelaskan, bahwasanya dengan mengusung tema “The Art Of Nusantara” yang mana masing-masing kongtingen menampilkan budaya kontemporer, atraksi-atraksi tertentu guna mengangkat seni dan budaya, serta cerita rakyat seperti Roro Jongrang dan masih banyak yang lain.

“Ke depannya, warga masyarakat Desa Punten khususnya pemuda dan pemudi bisa merasakan perjuangan dari awal hingga akhir, dan bisa melestarikan budaya lokal, sehingga tidak sampai punah dengan adanya globalisasi serta budaya barat,” terang Yusuf sapaan akrab kepada awak media.

Didukung dan Diapresiasi Camat Bumiaji

Berkaitan dengan kegiatan acara yang dimaksud, mendapat dukungan dan diapresiasi oleh Camat Bumiaji, Thomas Maido, S.Sos dikarenakan menampilkan budaya warisan dari leluhur, yang patut untuk dilestarikan.

“Ya, tentunya kami sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan warga masyarakat Desa Punten, dimana rangkaian kegiatan Kecamatan Bumiaji yang terakhir ini sesuai dengan kesepakatan, dan Desa Punten bisa menjadi percontohan untuk kegiatan selanjutnya,” ujarnya.

Punten Carnival 2025 tersebut, menurutmya sebagai bentuk kreatifitas warga masyarakat Desa Punten, sehingga bisa mengucapakan rasa syukur bisa berkreasi sesuai dengan kearifan lokal di masing-masing dusun.

“Harapannya, melalui kegiatan ini bisa menjadi evaluasi bersama untuk kegiatan selanjutnya dan bisa membangkitkan rasa nasionalisme serta budaya lokal, sehingga budaya kita agar tetap lestari tidak tergerus oleh kemajuan zaman, karena harus terus dilestarikan,” pungkasnya. (Nda)

Share: