Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Dalam menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 untuk para wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu, satu lagi destinasi wisata baru dihadirkan di Kota Batu.

Destinasi wisata baru tersebut bernama Durian Fantasi (Dufan), berkonsep Theme Park Agro yang berlokasi di Jalan Abdul Gani Atas, No.1, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Destinasi wisata baru ini berbeda dari destinasi wisata lainnya, karena menawarkan pengalaman yang unik, dan memorable didukung dengan hawa sejuk udara pegunungan Panderman.

Ya, betapa tidak, pasalnya destinasi wisata baru ini berbasis pertanian, dengan memadukan edukasi, hiburan, dan pelestarian lingkungan serta ekosistem alam.

Konseptor Durian Fantasi (Dufan), Sujono Djonet, menjelaskan, bahwa konsep pembangunan yang dimaksud sengaja dirancang tanpa merusak tanaman, ekosistem alam maupun lingkungan yang ada.

“Pembangunannya ini menggunakan lahan yang sudah terdapat pohon durian, dan beragam aneka olahan dari buah durian juga terdapat disini. Selain itu, destinasi wisata Dufan ini mempertahankan keasrian tanaman durian asli sambil memperkaya nilai wisata dengan teknologi pencahayaan dan seni visualisasi,” terang Djonet kepada awak media, pada Kamis (26/12/2024).

Sujono Djonet, yang juga anggota DPRD Kota Batu ini menambahkan, bahwa pembangunan Dufan merupakan rule model sebagaimana pihaknya membangun sesuai dengan potensi yang ada di Kota Batu tanpa menghilangkan dari keasliannya.

“Sebab kami memang ingin menciptakan wisata yang mengedepankan pertanian dan keindahan alam Kota Batu yang masih asri. Salah satu daya tarik utama Dufan pada malam hari. Karena kami buka atau beroperasional mulai pukul 14.00 hingga 22.00 WIB. Namun kalau melihat antusiasme pengunjung, terutama saat weekend buka mulai pukul 10.00, dengan pencahayaan artistik dan panorama alam Kota Batu, para wisatawan yang berkunjung dapat dimanjakan dengan suasana dan view yang berbeda dengan destinasi wisata lainnya,” imbuhnya.

Dufan sebagai Sarana Edukasi bagi Wisatawan

Pria beride brilian ini juga mengungkapkan, jika para wisatawan yang berkunjung ke Dufan selain bisa menikmati keindahan alam pegunungan, sekaligus juga bisa mempelajari berbagai jenis durian dan tanaman lainnya.

“Karena ini merupakan wisata agro malam pertama di Kota Batu, dimana para wisatawan yang berkunjung dapat merasakan keindahan suasana malam hari sambil belajar mengenal jenis-jenis durian seperti montong, bawor, dan varietas lainnya,” ungkap Djonet.

Menurutnya, selain sebagai sarana edukasi tentang buah durian, para wisatawan yang berkunjung tentunya juga dapat belajar tentang tata cara bagaimana untuk membudidaya buah durian.

“Ya, seperti dengan ketinggian, kandungan nutrisi, serta mengenal varietas khas Malang Barat seperti durian Ngantang, dan Pait, serta beberapa jenis durian lain. Kami ingin masyarakat lebih mengenal potensi durian lokal, yang sebenarnya memiliki kualitas yang tidak kalah dengan durian dari daerah lain dan durian impor” paparnya.

Diakuinya, jika pihaknya juga mendukung Kota Batu sebagai kota berbasis agropolitan, dengan berbagai potensi hasil pertanian yang ada seperti buah jeruk, alpukat, apel dan juga tentunya durian.

“Karena di Kota Batu sendiri juga banyak lahan pertanian dan buah-buahan yang tentunya semua itu bernilai ekonomis, sehingga dapat memberdayakan warga masyarakat sekitar dan para petani di Kota Batu,” urai Djonet.

Saat disinggung terkait dengan apa saja fasilitas yang ada di Dufan, Djonet yang juga Konseptor Lampion Garden di Batu Night Spectacular (BNS) ini lebih lanjut menerangkan, bahwa di Dufan juga terdapat kafe serta beberapa fasilitas lainnya untuk memanjakan wisatawan.

“Dufan menghadirkan kafe yang menyajikan aneka menu-menu yang berbahan dasar dari buah durian. Itu diantaranya seperti jus, es krim, hingga camilan khas durian. Tentunya dengan beragam fasilitas yang ada ini seperti free wifi, toilet, musala dan area parkir para wisatawan yang berkunjung dapat menikmati berbagai macam kuliner sembari menikmati view alam pegunungan,” tandasnya.

Tak hanya itu saja, masih kata Sujono Djonet, dengan keindahan ruang terbuka hijau yang berada di tengah kota, Dufan juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau di tengah permukiman Kota Batu.

“Disini terdapat sekitar 75 pohon, dan juga lahan seluas 5.000 meter persegi, karena Dufan menjadi bukti bahwa ruang hijau dan pembangunan wisata dapat berjalan beriringan tanpa mengorbankan lingkungan. Ini merupakan wisata agro di tengah kota, yang tetap mempertahankan fungsi ruang terbuka hijau sekaligus mendukung keberlangsungan lingkungan, tanpa merusak ekosistem alam,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap, bahwa melalui destinasi baru Dufan, diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan yang menginspirasi para wisatawan untuk lebih mencintai pertanian dan kelestarian alam serta lingkungan.

“Pertanian bisa sama menariknya dengan wisata lainnya. Karena dengan pendekatan inovatif, kami ingin mengubah pandangan masyarakat bahwa pertanian itu tidak membosankan, tetapi justru menyenangkan, bahkan menghasilkan bernilai ekonomis tinggi bila dikelola dengan baik, seperti dijadikan desnitasi wisata di Kota Batu,” ucapnya.

Dengan keunikan konsep dan potensi besar yang ditawarkan, pihaknya optimis dan meyakini bila Dufan bakal menjadi ikon baru pariwisata yang ada Kota Batu, dengan memadukan keindahan alam, pelestarian lingkungan, dan ekosistem alam serta edukasi agrikultur.

“Sehingga kami yakin, bahwasanya Dufan dapat menjadi referensi dan jujugan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu,” jelasnya.

Harga Tiket Masuk ke Dufan

Berkaitan dengan harga tiket masuk (HTM) ke Dufan, masih kata Sujono Djonet, bagi pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena dengan menawarkan fasilitas yang ada itu sudah tergolong murah.

“Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Dufan, cukup hanya membayar tiket masuk Rp 15 ribu saja, dengan cashback berupa voucher makan senilai Rp 5 ribu. Selain itu, harga buah durian di sini sama dengan harga durian yang dijual di kaki lima, namun akan tetapi menawarkan suasana makan durian dengan rasa bintang lima. Untuk jenis buah durian yang ditawarkan disini juga ada durian kelas premium, seperti durian montong dan lain sebagainya,” paparnya.

Berdayakan Warga Masyarakat Sekitar

Disisi lain, di wahana destinasi baru Dufan yang dimaksud, telah berhasil menyerap tenaga kerja bagi warga masyarakat Kelurahan Ngaglik.

“Alhamdulilah, hampir sebagian warga masyarakat disini kurang lebih ada 98 persen kerja disini, mereka juga asli warga sekitar. Semoga dengan adanya Dufan ini dapat turut mendongkrak perekonomian bagi masyarakat dan meningkatkan occupancy wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu,” pungkas Djonet. (Nda)

Share: