Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon (Paslon) Wali Kota Batu, Kris Dayanti dan Wakil Wali Kota Batu, Kresna Dewanata Prosakh (KRiDa) nomor urut 3 yang berbentuk segitiga terlihat unik dan menarik.

Pasalnya, itu bisa dilihat dari beragam APK yang ada, namun ada yang menarik perhatian publik, karena mengerucut berbentuk segitiga, dimana itu mempunyai filosolfi dan arti tersendiri.

Menurut calon Wakil Wali Kota Batu, Kresna Dewanata Prosakh, APK yang dimaksud mempunyai tiga makna, yakni Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo.

“APK kami yang berbentuk segitiga ini ibaratnya seperti gunung, ketika kita berada di titik puncak maka semuanya itu sebenarnya berasal dari bawah yang kemudian mengerucut ke atas,” terang Mas Dewa sapaan akrabya usai debat publik ketiga, yang digelar KPU Kota Batu di Golden Tulip Holland Resort, Komplek Bukit Panderman Hill, Jalan Cherry No.10, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Kamis (21/11/2023).

Politisi dari Partai Nasdem ini menambahkan, bahwa hal itu juga dapat diartikan jika semua usulan itu dari bawah (bottom up), kemudian menuju ke atas yang akhirnya akan mengerucut.

“Seperti adanya political will dari pimpinan, dengan demikian maka kami akan melaksanakan dengan sebaik mungkin demi mensejahterakan semua lapisan warga masyarakat Kota Batu,” ujarnya mempertegas.

Menurutnya, kesediaan dan komitmen menjadi seorang pemimpin untuk mengambil tindakan itu tidak boleh gegabah, karena demi mencapai tujuan tertentu dengan memprioritaskan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi maupun golongan.

“Tentunya kami dari pasangan KriDa, InsyaAllah dengan seluruh materi yang tadi sudah kita sampaikan dalam debat terakhir, warga masyarakat Kota Batu bisa menilai, bahwa selama ini beberapa program KriDa sudah kami lakukan, apalagi jika kami diberikan amanah untuk memimpin Kota Batu langsung,” ungkapnya.

Di tempat dan waktu yang sama, calon Wali Kota Batu, Kris Dayanti juga menyampaikan, berkaitan dengan debat publik yang terakhir bertemakan Sosial, Hukum, Ekonomi dan Tata Kelola Pemerintahan, semakin seru dan menarik.

“Karena menurut kami tidak ada yang berat, sebab kami bersama-sama tentunya juga berkomitmen, dengan saling memberikan klasifikasi dimana salah satunya lapangan usaha,” tukas Mimi KD, sapaan akrabnya.

Menurut istri pengusaha asal Timor Leste, Raul Lemos ini, berdasarkan pertanyaan dan jawaban dari masing-masing pasangan calon (Paslon), warga masyarakat Kota batu dapat menilai.

“Artinya, pilihlah pemimpin yang programnya memang benar-benar bisa direalisasikan ketika hari pertama bekerja. Karena seperti halnya program kami memang memiliki kemampuan atau kualifikasi yang memadai untuk melaksanakan suatu tugas atau tanggung jawab dengan baik (kapabel) di Pemerintahan Kota Batu,” tegas Mimi KD.

Diva Pop Indonesia ini berpendapat, bahwa Kota Batu ada beberapa permasalahan, sehingga jika KriDa dipercaya memimpin Kota Batu, maka dapat saling memecahkan permasalahan yang dimaksud sekaligus memberikan solusi terbaik demi semua lapisan warga masyarakat Kota Batu keseluruhan.

“Kesimpulannya, semua usulan ataupun tanggapan tadi akhirnya kita bisa kelola dengan baik, karena dari semua Paslon yang sekarang ini sedang berkontentasi pastinya memiliki kemampuan atau kualifikasi yang memadai untuk melaksanakan suatu tugas atau tanggung jawab dengan baik, ketika terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu,” pungkas Mimi KD.

Sementara itu, Hari Danah Wahyono dari tim relawan dan tim pemenangan KriDa menilai, jika dalam debat publik ketiga pasangan KriDa dinilai ungggul.

“Itu bisa kita lihat dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh panelis. Selain itu, kami warga masyarakat Kota Batu yakin sekali dengan background keduanya yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI, yang pastinya mumpuni di bidangnya, ditambah Mbak KD juga asli putri daerah kelahiran Kota Batu,” tandas Abah Nanang sapaan akrabnya. (Nda)

Share: