MALANG NEWS – Polemik terkait dengan permasalahan sampah yang terjadi di Kota Batu kian pelik tak kunjung usai, seakan tak berkesudahan hingga puncaknya kini menjadi bahan pembicaraan publik.
Pasalnya, permasalahan sampah merupakan sesuatu yang cukup sensitif di dalam setiap dunia kehidupan manusia. Berbicara terkait sampah, mungkin dari sebagian orang akan mengalami beberapa kegelisahan personal hingga komunal.
Tak ingin permasalahan sampah menjadi suatu problematika di internal desa, Kepala Desa (Kades) Sumberejo Drs. Riyanto punya cara tersendiri, yang patut ditiru dan diacungi jempol serta diapresiasi banyak pihak.
Itu karena, dirinya mengaku tak jijik dan malu kala memunguti sampah-sampah sudah menumpuk yang ada di Desa Sumberejo, pasca libur lebaran beberapa waktu lalu.
Buktinya, dirinya bersama para perangkat desa setempat berinisiatif membersihkan sampah-sampah dengan cara memunguti di setiap tong sampah yang ada di rumah-rumah penduduk setempat.
“Ya, jadi setelah lebaran kemarin itu memang terjadi volume penumpukan sampah karena di masing-masing rumah warga bertambah, sehingga saya merasa risih dan terpanggil untuk membantu petugas mengambil sampah di setiap rumah warga, karena kami juga kuatir akan menimbulkan dampak penyakit yang berkelanjutan, karena musim-musim ini seperti demam berdarah,” kata Riyanto kepada awak media, Senin (22/4/2024).
Tak hanya itu, bahkan di hari-hari kerjapun pihaknya juga tak kenal lelah untuk terus berupaya membersihkan sampah-sampah yang terlihat, baik itu di rumah warga maupun di jalan-jalan.
“Permasalahan sampah di Kota Batu ini harus kita sikapi bersama, jangan sampai menimbulkan polemik atau permasalahan karena sebagai warga masyarakat Kota Batu tentunya kita semua harus memiliki rasa kepedulian, karena hal itu juga sesuai dengan arahan bapak Pj. Wali Kota Batu Aries selalu memunguti sampah-sampah yang berserakan di jalan. Sehingga, kalau lingkungan tempat tinggal kita bersih, niscaya tidak ada suatu penyakit yang ditimbulkan dari sampah,” papar Riyanto.
Menurutnya, berkaitan dengan pengelolaan sampah, di Desa Sumberejo pihaknya juga telah mengelolakan di setiap masing-masing dusun. Karena hal itu telah berulang kali dirapatkan oleh kepala dusun, warga masyarakat dan juga Pemerintah Desa Sumberejo.
“Di setiap dusun sudah tersedia TPS3R, walaupun warga tidak menghendaki karena perbedaan punggutan ada yang Rp 8 ribu, Rp 10 Ribu dan juga ada yang Rp 12 ribu. Berkaitan dengan hal ini, kami telah membangun tiga tempat pembakaran sampah yang sudah berjalan, sebelum hari raya idulfitri kemarin, tapi cuma ada kendala asap yang belum kami atasi. Namun, kalau untuk permasalahan sampah sudah tidak ada kendala karena sudah dibakar,” ungkap Riyanto.
Dirinya menambahkan, jika di masing-masing dusun seperti Santrean terdapat empat RW yang ada dua tempat pembakaran sampah, Sumbersari dua RW ada satu tempat pembakaran sampah.
“Jadi, kalau di Sumberejo ini masih ada sedikit terkendala tempat itu karena TPS yang lama sempat terbakar, sehingga ada dua yang belum kami selesaikan karena masih memakai lahan dari Perhutani. Nah, kami kuatir akan menjadi masalah, sehingga saat ini kami akan fokus memindahkan ke TKD Sumberejo. Nanti kita jadikan satu kawasan untuk empat RW Desa Sumberejo ini, sehingga lahan untuk pengelolaan sampah aman. Tinggal itu yang kami selesaikan, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa terselesaikan. Terpenting, soal permasalahan sampah di Desa Sumberejo ini tidak ada kendala apapun, dan Alhamdulillah sudah teratasi,” pungkas Riyanto.
Sementara itu, Yulianto (45) salah seorang warga Desa Sumberejo mengaku sangat mengapresiasi sekaligus berterimakasih atas inisiatif yang dilakukan Kades Sumberejo tersebut.
“Terus terang warga masyarakat disini mengucapkan terimakasih sekaligus mengapresiasi langkah yang dilakukan pak Kades, karena tanpa kenal lelah dan malu atau jijik mau mengambil sampah di depan rumah-rumah warga, dan itu patut diacungi jempol. Semoga pak Kades dan para perangkat Desa Sumberejo selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT,” tandas bapak dua anak ini. (Nda)
