MALANG NEWS – BMKG Stasiun Geofisika Karangkates Malang pada Maret 2024 merilis laporan menyebutkan, total ada 1107 kejadian gempa bumi di Jawa Timur dan sekitarnya.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Mamuri, menjelaskan jumlah tersebut terbagi menjadi 1015 kejadian gempa bumi merupakan gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 km (h < 60 km), 91 kejadian gempa bumi menengah dengan kedalaman antara 60 km hingga kurang dari 300 km (60 km ≤ h < 300 km), dan 1 kejadian gempa bumi dalam dengan kedalaman lebih dari 300 km (h ≥ 300 km).
Sementara Magnitudo terbesar yang tercatat adalah M 7.0 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah M 0.7.
Kejadian terbanyak terekam pada 22- Maret-2024 dengan jumlah 191 kejadian, sedangkan kejadian paling sedikit terekam pada tanggal 18-Maret-2024 dengan jumlah 9 kali gempa.
Kejadian gempa bumi disebabkan oleh aktivitas pertemuan lempeng tektonik IndoAustralia dengan lempeng Eurasia serta aktivitas patahan lokal.
Ma’muri mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada dan tidak perlu panik.
“Gempa bumi itu belum bisa diprediksi, maka harus melakukan mitigasi sedemikian rupa agar guncangan gempa bumi tidak menimbulkan korban,” terang Ma’muri kepada awak media, pada Jumat (5/4/2024).
Dikatakannya terlebih di momen arus mudik arus balik, masyarakat diingatkan agar selalu mewaspadai terhadap adanya gempa bumi yang tiba-tiba terjadi.
Caranya dengan menghindari bangunan tinggi yang sudah rapuh dan barang-barang yang bergantung dan memastikan bangunan rumahnya aman. (And)