![](https://malangnews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250212-WA0050-675x450.jpg)
MALANG NEWS – Ratusan caleg di Kota Batu berlomba-lomba dalam meraih hati masyarakat untuk meraup suara, tujuannya tentunya agar terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Batu.
Tak jarang, para caleg tersebut bekerja keras dengan mencurahkan kekuatan, tenaga, pikiran dan uang untuk mendapatkan simpati dari masyarakat untuk memilihnya dalam Kontestasi Pileg pada Pemilu 14 Februari 2024 yang digelar besok.
Tak jarang, para caleg yang telah menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah jika tidak sampai terpilih dan kalah mendadak menjadi setres dan depresi hingga mengalami gangguan kejiwaan.
Berkaitan dengan fenomena caleg yang depresi hingga gila mendadak akibat gagal terpilih, mulai diantisipasi di rumah sakit Kota Batu.
Seperti di RSUD Karsa Husada Kota Batu, yang kini telah menyiapkan kamar dan ruangan rawat inap khusus bagi caleg yang mengalami gangguan jiwa, depresi saat gagal menjadi anggota DPRD Kota Batu.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Karsa Husada Kota Batu dr. Benny Marcel P., Sp. OG menjelaskan, jika pihaknya memang telah menyiapkan kamar rawat inap khusus bagi para caleg yang mengalami gangguan kejiwaan, depresi, dan setres.
“RSUD Karsa Husada Kota Batu kini sedang menyiapkan ruang atau kamar rawat inap untuk perawatan bagi para caleg, yang mengalami gangguan kejiwaan. Hal itu, sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi kemungkinan pasien dari caleg yang gagal pasca Pemilu 2024,” terangnya kepada awak media, pada Selasa (13/2/2024).
Menurutnya, upaya yang dilakukan pihaknya nanti tentu akan merujuk dari assessment dokter kejiwaan atau psikiater, hasilnya tentu nanti seperti apa bisa dua hal, yakni antara lain seperti ganguan jiwa berat maupun ganguan jiwa ringan.
“Ya, jadi kalau gangguan jiwa berat tentu saja kita tidak memiliki sarana dan prasarana, namun itu tentunya akan kita rujuk ke rumah sakit jiwa, sedangkan untuk gangguan jiwa ringan maka akan kita lakukan perawatan dan pemberian obat di rumah sakit,” katanya.
dr. Benny Marcel P., Sp. OG berharap, bahwa pada Pemilu ini nantinya tidak ada caleg yang mengalami gangguan jiwa berat.
“Itu karena penanganannya memang butuh waktu panjang hingga bertahun-tahun. Jadi, kami sarankan agar bisa mengelola stres dan tingkat harapan untuk menjadi anggota DPRD nanti,” pungkasnya. (Nda)