Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) di Kota Batu, Jawa Timur dimulai. Kegiatan acara ini diadakan sebagai respons terhadap temuan kasus polio jenis novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2) di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan di Jawa Timur.

Kementerian Kesehatan bahkan menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) polio. Untuk menanggulangi kasus polio ini, pemerintah telah mengeluarkan surat edaran pelaksanaan Sub PIN Polio (Pekan Imunisasi Nasional).

Di Kota Batu, kick off kegiatan ini dimulai serentak pada 15 Januari 2023 di lima lokasi, antara lain Posyandu Teratai Songgokerto, SDN Punten 2, Posyandu Flamboyan, Posyandu Dahlia Dadaprejo, dan TK/SD Al Irsyad.

Kepala Puskesmas Batu dr. Yongki Orris mengatakan, pemberian vaksin polio ini dilakukan untuk menanggulangi temuan kasus polio yang muncul di akhir tahun 2023 yakni di daerah Pamekasan dan Sampang.

“Ini adalah upaya perlindungan untuk anak balita sampai usia dibawah 8 tahun, jadi kita memberikan imunisasi tambahan atau dikenal dengan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio),” kata dr. Yongki kepada awak media, pada Senin (15/1/2024).

Menurutnya, kegiatan Sub PIN Polio akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada 15 hingga 20 Januari 2024, dan tahap kedua dijadwalkan pada 19 hingga 24 Februari 2024. Sub PIN Polio dilaksanakan di posyandu yang akan menjadi lokasi imunisasi, dengan total sasaran imunisasi Sub PIN Polio di Kota Batu mencapai 6.282 anak di 75 lokasi.

“Sekalipun di Kota Batu tidak ada kasus, kami berharap anak-anak kita terlindungi dari bahaya penyakit polio, jadi kasus polio tidak melebar lagi ke wilayah lain di Jawa Timur,” imbuh dr. Yongki.

Pihaknya juga menargetkan Sub PIN Polio ini bagi anak berusia 0 sampai 7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

“Ya, itu artinya meski status imunisasi sudah lengkap, anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio.l,” pungkas dr. Yongki. (Zul)

Share: