Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Pasar Induk Among Tani Kota Batu sebagai salah satu pasar rakyat yang ada di Kota Batu, mendapatkan dana yang sangat luar biasa dari pemerintah pusat untuk melakukan revitalisasi Pasar Induk Among Tani Kota Batu.

Dengan selesainya proses Pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu, maka dirasa penting untuk meningkatkan kemampuan pedagang untuk melakukan transformasi budaya di bangunan pasar baru.

Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan (Diskoperindag) Pemkot Batu, bersama dengan
Tim pengabdian Masyarakat dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB) Malang menginisiasi diselenggarakannya kegiatan “Sekolah Pasar” bagi para pedagang di Pasar Induk Among Tani Kota Batu.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan Pemkot Batu Drs. Eko Suhartono, M.M menjelaskan, bahwa kegiatan Sekolah Pasar ini dilakukan, agar para pedagang Pasar Induk Among Tani Kota Batu mampu menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada.

“Ya, itu karena kondisi perubahan budaya masyarakat yang mulai terbiasa berbelanja secara online, yang pada akhirnya mengakibatkan lesunya perdagangan di beberapa pasar, dan melalui kegiatan Sekolah Pasar ini, diharapkan tidak terjadi di Pasar Induk Among Tani Kota Batu,” terang Eko kepada awak media, pada Jumat (10/11/2023).

Dirinya menambahkan, dengan terus mengembangkan diri, dapat meningkatkan kemampuan dan meningkatkan pelayanan, yang diharapkan akan memberikan pengalaman yang baru dan berbeda bagi pembeli dan pengunjung.

“Sehingga ke depan, Pasar Induk Among Tani Kota Batu tidak hanya berfungsi sebagai sarana perdagangan saja, namun juga berfungsi sebagai objek wisata andalan baru yang ada di Kota Wisata Batu, dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan bagi para pedagang dan masyarakat Kota Batu,” imbuh Eko.

Dalam pembukaan kegiatan acara Sekolah Pasar yang diselenggarakan pada 20 Oktober 2023 bertempat di lantai 3 Pasar Induk Among Tani Kota Batu, lanjut Eko, diharapkan agar para pedagang mampu untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki.

“Dengan kondisi bangunan yang baru, diharapkan juga ada perubahan budaya dan kebiasaan bagi para pedagang ke arah yang lebih baik,” ujar Eko.

Masih kata Eko Suhartono, ke depan melalui kegiatan Sekolah Pasar tersebut, juga akan melibatkan para pakar dan praktisi lain.

“Tentunya agar kegiatan ini berjalan secara rutin dan menjadi bukti kolaborasi dan sinergi nyata stakeholder terkait di Pasar Induk Among Tani Kota Batu,” pungkasnya.

Sementara itu, Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang yang terdiri dari Syahrul Sajidin, S.H., M.H, Shanti Riskawati, S.H., M.Kn dan Shinta Puspitasari, S.H., M.H, pada sesi awal memaparkan materi tentang pentingnya kelembagaan paguyuban pasar, sertifikasi produk halal dan hak dan kewajiban dalam perjanjian kredit.

Menurutnya, tiga materi awal ini diharapkan mampu menjadi pondasi awal dalam kegiatan Sekolah Pasar yang dimaksud.

“Dengan dibentuknya paguyuban pedagang pasar, diharapkan para pedagang mampu secara gotong royong dan bersama-sama berfungsi sebagai wadah aspirasi bagi para pedagang, untuk memberi masukan kepada Pemerintah Kota Batu terkait dengan tata kelola pasar,” ucap Syahrul Sajidin.

Ditambahkan Shanti Riskawati, bahwa berkaitan dengan materi sertifikasi halal memberikan penjelasan kepada para pedagang, terkait dengan prosedur dan tata cara mendapatkan sertifikasi halal dan manfaatnya bagi pedagang.

“Karena dengan komitmen kehalalan tersebut, masyarakat akan semakin merasa aman akan jaminan produk yang dijual di Pasar Induk Among Tani Kota Batu,” sambung Shanti.

Dalam materi yang ketiga, dipaparkan Shinta Puspitasari, terkait dengan perjanjian kredit, karena menurutnya hal ini menjadi penting, dengan tujuan agar para pedagang dalam mencari bantuan permodalan, memahami jenis kredit yang aman dan resmi, yang pada akhirnya memberikan kepastian hukum bagi para pedagang.

“Sekolah Pasar ini dilakukan, agar para pedagang Pasar Induk Among Tani Kota Batu mampu menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada. Karena, kondisi perubahan budaya masyarakat yang mulai terbiasa berbelanja secara online, yang mengakibatkan lesunya perdagangan di beberapa pasar, termasuk dimana salah satunya ya di Pasar Induk Among Tani ini,” tandasnya.

Sebagai informasi, pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu diketahui telah menelan anggaran lebih dari 150 Miliar. Pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar sebagai pasar modern yang berbasis Bangunan Gedung Hijau. (Dec)

Share: