
MALANG NEWS – Dalam rangka memperingati Hari Adyaksa yang ke-63, Kejari Batu menggelar Lomba Mocopat Idol yang ke-3. Kegiatan acara tersebut digelar di Dino Park, Jatim Park 3, Jalan Ir. Soekarno, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Minggu (16/7/2023).
Sesuai rencana, bahwasanya lomba Mocopat Idol berlangsung selama dua hari, yakni terhitung mulai Minggu (16/7/2023) hingga Senin (17/7/2023).
Melalui Mocopat Idol, sebagai wadah kreativitas bagi pecinta seni budaya Jawa, dimana tentunya juga sebagai pelestarian budaya.
Terlaksananya kegiatan acara ini berkat kerjasama yang erat antara Kejari Batu, komunitas penggiat Mocopat, Disparta, Dinas Pendidikan Pemkot Batu, dan pihak JTP 3.
Lomba Nembang Mocopat Idol 3 kali ini diperuntukkan untuk siswa-siswi SD dan MI di Kota Batu. Selain itu, lomba ini juga menjadi ajang untuk memamerkan kebolehan dan kemampuan, terutama dalam membawakan puisi Jawa, dengan hadiah berupa uang pembinaan, trofi, dan sertifikat.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, S.STP., M.M menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini dan menekankan pentingnya memperkenalkan budaya Jawa kepada masyarakat juga terutama kepada para wisatawan.
“Tergerusnya warisan budaya di lingkungan sekolah, terutama dalam bahasa dan seni tradisional, serta menegaskan perlunya revitalisasi untuk membentuk sikap yang baik pada generasi muda. Maka, diharapkan lomba ini bisa menjadi sarana memperkenalkan kembali budaya lokal sejak usia dini, dengan tujuan menumbuhkan rasa bangga dan penghargaan terhadap budaya sendiri di kalangan siswa-siswi,” kata Aries kepada awak media, pada Minggu (16/7/2023).
Dalam kesempatan yang sama, membuka acara secara resmi, Dr. H. Amir Yanto, S.H. M.M., MH, Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan RI, mengapresiasi pentingnya tradisi puisi Jawa dan perannya dalam menggambarkan berbagai tahap kehidupan manusia, untuk dilestarikan dan dikenalkan kepada publik.
Pihaknya juga menyoroti kelangkaan pertunjukan Mocopat saat ini, sekaligus juga memuji kompetisi ini karena dampak positifnya dalam melestarikan seni budaya untuk lebih dikenal secara luas.
“Melalui lomba Mocopat ini, saya berharap agar kompetisi ini dapat berkembang lebih luas lagi, jadi tidak hanya melibatkan para siswa-siswi SD, akan tetapi juga siswa dari tingkat pendidikan lainnya, seperti SMP, SMA dan masyarakat luas. Sehingga, dapat selalu terjaga dan dilestarikan budaya tersebut,” ujar Amir.
Di tempat yang sama, Kasi Intel Kejari Batu Muhammad Januar Ferdian, S.H., M.H menyampaikan, bahwa Lomba Mocopat Idol menjadi bagian penting dari perayaan Hari Bhakti Adyaksa, yang sekaligus menandai dedikasi Korps Adyaksa dalam menjalankan tugas keadilan di Indonesia setiap tahunnya.
“Ya, melalui kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi pembentukan sikap beradab dan cinta pada seni, budaya, dan tradisi, sambil melestarikan warisan budaya puisi Jawa. Dengan menumbuhkan kreativitas dan mencintai budaya, lomba ini menjadi wadah bagi individu, khususnya pecinta seni tembang mocopat untuk mengekspresikan diri secara artistik,” tukas Januar.
Sementara itu, Kadisparta Pemkot Batu Drs. Arief As Siddiq, M.H juga menyampaiakan, jika dalam hal ini Pemerintah Kota Batu terus berkomitmen untuk tetap mendukung dan melestarikan budaya seperti Mocopat Idol.
“Tentunya dengan harapan, agar kegiatan acara semacam ini dapat terus dapat digelar dan berkembang, agar terus dapat melestarikan budaya-budaya Jawa melalui Mocopat Idol,” pungkas Arief.
Terpisah, Direktur JTP 3 Dr. Ir. Suryo Widodo, M.Ars., M.T mengatakan, bahwa dengan diselenggarakan Lomba Mocopat Idol di JTP 3, tentunya dapat lebih dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung, sehingga perekonomian di Kota Batu dapat terus berkembang dan tumbuh.
“Dengan adanya even kegiatan lomba semacam ini, tentu saja selain lebih dikenal luas bagi wisatawan yang berkunjung, juga pastinya dapat menambah tingkat occupancy sehingga dapat menambah nilai perekonomian di Kota Batu,” tandas penyandang gelar doktoral ini.
Sebagai informasi, kegiatan acara ini sendiri telah diverifikasi oleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Indonesia, untuk memastikan kesesuaian dengan regulasi hak kekayaan intelektual. Verifikasi ini menegaskan aka keaslian dan orisinalitas elemen budaya yang dipresentasikan dalam event Mocopat Idol. (Dec)