![](https://malangnews.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250213-WA0016-750x422.jpg)
MALANG NEWS – Dalam mendukung perkembangan di Kota Wisata Batu, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu Muhammad Januar Ferdian, S.H., M.H meluncurkan berbagai macam program kerja dan terobosan-terobosan.
Pasalnya, hal itu dilakukan demi tumbuh kembangnya Kota Wisata Batu. Program kerja yang diluncurkan diantaranya meliputi restorative justice, sosialisasi, maupun penyuluhan terutama yang sedang tren saat ini.
“Kami mempunyai program jaksa masuk sekolah, program jaksa jaga desa, karena program ini juga nantinya akan menyentuh kepada masyarakat paling bawah sekalipun. Jadi, memang ruang lingkupnya ke desa-desa yang ada di Kota Batu,” kata Januar sapaan akrabnya kepada awak media, pada Rabu (26/4/2023).
Pria kelahiran 1985 silam di Kota Malang ini juga menambahkan, jika dirinya bakal terus melakukan kolaborasi bersama dengan stakeholder terkait dan lapisan masyarakat.
“Karena di Kejari Batu ini juga terdiri dari beberapa bidang, diantaranya pidsus, datun. Seperti halnya bidang intelijen dimana selaku supporting seluruh bidang ke Kejaksaan Negeri, khususnya di Kejari Kota Batu,” imbuhnya.
Bapak dua anak ini juga memaparkan, bahwa hal itu juga sesuai dengan ketetapan dan arahan pimpinan Kajari Kota Batu Agus Rujito, S.H., M.H yang nantinya agar bisa berjalan dan bisa tercapai dengan baik.
“Ya, khususnya bisa sebagai pendukung pembangunan di Kota Batu dalam hal penegakan hukum, itu yang general. Berhubung saya masih baru disini, pastinya akan mempelajari dahulu seperti pola kerja dan targetnya, sehingga nanti jangka pendeknya dan jangka menengah saya bisa menentukan, dalam kurun waktu satu tahunnya nanti seperti apa, jadi kurang lebih seperti itu,” urai Januar.
Pria asli Bhumi Arema ini juga berharap, akan dukungan dan peran serta bagi para warga masyarakat Kota Batu untuk selalu bersama-sama bersinergi dengan Kejari Kota Batu.
“Dukungan dari masyarakat, rekan media, dan pemerintahan itu pasti kami harapkan. Seperti halnya program kami yang bernama restorative justice yang sudah dicanangkan, itu juga tak lepas dari dukungan rekan-rekan media yang membantu memberitakan,” urai Januar.
Tak hanya itu, pihaknya juga berpesan kepada para orangtua dan walimurid untuk bisa secara intens menjaga putera putrinya dalam memerangi beredarnya berita hoax.
“Di era zaman digital seperti saat ini terutama di media sosial banyak sekali informasi maupun berita hoax, maka dari itu nantinya program jaksa masuk sekolah akan melakukan sosialisasi terkait dengan bahayanya dalam menangkal berita hoax. Peran serta orangtua sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya, agar tidak sembarangan menyampaikan informasi-informasi yang belum tentu akan kebenarannya. Kami nantinya juga akan mengedukasi kepada masyarakat, agar tidak terjerumus,” pungkas Januar. (Dec)