
MALANG NEWS – Petengahan Februari ini, menjadi waktu yang sangat tepat khususnya bagi para pencinta durian di seluruh penjuru Nusantara untuk berkunjung ke Kota Batu.
Pasalnya, Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Batu menggelar Gebyar Omah Duren 96 jam nonstop selama tiga hari, dengan mengusung tema “Aneka Durian dari Seluruh Nusantara”, yang rencananya mulai hari ini pada Kamis 16 hingga Minggu 19 Februari 2023 mendatang, yang diikuti 10 pedagang bertempat di Perumahan Cluster Imam Bonjol, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Aroma khas dari buah beraroma pekat durian bakal membuat para pecinta durian ngiler saat berkunjung ke pameran tersebut. Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena harga yang ditawarkan tergolong sangat terjangkau, yakni dengan harga bervariasi mulai Rp 10 ribu per buahnya pengunjung tentunya sudah bisa menikmati.
Ketua Kadin Kota Batu H. Endro Wahyu Wijoyono, S.Kom menjelaskan, bahwa kegiatan acara yang diselenggarakan ini tak lain dan tak bukan untuk peningkatan kearifan lokal bagi para petani buah durian.
“Bazar durian ini sengaja kita selenggarakan untuk meningkatkan potensi kearifan lokal, khususnya petani buah durian. Sebab, terhitung sudah dua tahun ini para petani buah durian gagal panen,” terang Abah Endro sapaan akrabnya, saat diwawancarai awak media.
Abah Endro yang juga Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Batu ini menambahkan, bahwa pameran durian tersebut juga bertujuan agar pihak Pemerintah Kota Batu melokalisir para penjual buah durian yang berada di pinggir jalan.
“Ya, melalui pameran bazar buah durian ini agar para penjual yang biasa berjualan di pinggir jalan dapat memasarkannya disini, sehingga jalan di Kota Batu bersih dari pedagang buah durian,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini terdapat beberapa lahan milik desa yang bisa digunakan sebagai tempat untuk lokalisir bagi para pedagang buah durian, untuk dapat memasarkan dagangannya.
“Salah satunya seperti yang ada di wilayah Kecamatan Bumiaji serta Pasar Parkir, yang itu semua juga berada di wilayah Kota Batu. Jadi, bisa dimanfaatkan oleh para pedagang buah durian, karena Kota Batu ini harusnya membuat tempat, misalnya rest area dan sebenarnya dari desa sendiri juga punya banyak lahan, tetapi Pemerintah Kota Batu belum menyambut. Saya berharap agar segera bisa disikapi. Jadi, jika ada wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu bisa langsung menikmati,” tukas Abah Endro.
Di tempat yang sama, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan, jika pihaknya mengaku sangat mendukung sekaligus mengapresiasi atas inisiasi dari Kadin Kota Batu tersebut.
“Dengan adanya Gebyar Omah Duren ini potensi para petani buah durian harus selalu terus dikembangkan. Meskipun sebenarnya di Kota Batu sendiri belum ada petani buah terutama durian. Kita berharap, agar potensi petani kita di sektor buah durian dapat terus dikembangkan. Seperti melalui bazar pameran ini, bisa menjadi wadah atau tempat sarana untuk memasarkan, karena selama ini mereka berjualan sendiri-sendiri dan penjualnya juga banyak sekali,” kata Aries.
Alumni STPDN ini menambahkan, dengan banyaknya para penjual buah durian di Kota Batu, maka dibutuhkan tempat pasar yang sekiranya dapat di akomodir oleh Pemerintah Kota Batu.
“Nanti tidak hanya buah durian saja, para pedagang bisa menawarkan olahan buah durian. Mereka bisa mengolah menjadi jenang dodol atau selai, agar supaya para petani buah durian tidak mati untuk memasarkannya,” ucap Aries.
Meski demikian, pihaknya juga menyambut baik kegiatan yang dimaksud. Melalui Gebyar Omah Duren, menjadi pemicu maupun langkah yang strategis bagi para petani buah durian untuk bisa berkembang.
“Salah satunya melalui pameran bazar ini, para petani buah durian bisa memasarkan karena selain tempatnya stategis, juga nantinya para wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu bisa langsung menikmati bukan hanya buahnya saja, namun juga hasil olahan buah durian tentunya, dan secara otomatis pastinya dapat berkembang,” tandas Aries. (Nda)