
MALANG NEWS – Soal beredarnya kabar dan isu-isu di masyarakat, terlebih di media sosial maupun pemberitaan, YouTuber Denny Darko menelusuri ke Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, di Jalan Raya Pandanrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Kamis (25/8/2022).
Dalam penelusurannya tersebut, pria asal Tulungagung ini bermaksud membuat konten sekaligus mencari kebenaran tentang isu-isu adanya dugaan eksploitasi ekonomi di sekolah yang mencetak Entrepreneurship tersebut.
Kedatangan suami dari Vina Candrawati itu langsung disambut Caca, salah seorang alumni SPI angkatan 11 yang sekarang bekerja dan juga kuliah di STK SPI Kota Batu.
Pada penelusurannya itu yang telah tayang di channel YouTube, tampak Denny Darko diajak berkeliling menyusuri apa saja yang terdapat di Sekolah SPI Kota Batu, termasuk kedalam ruang kelas, spiritual garden (tempat peribadatan), Transformer Center, aula, asrama, wahana dan pertanian hidroponik dan juga ke beberapa tempat-tempat lainnya dengan didampingi Caca.
Kepada Denny Darko, Caca menjelaskan, jika di Sekolah SPI Kota Batu bukan hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang yatim piatu saja.
“Ya, karena yang bersekolah disini juga beragam. Mereka bukan hanya dari kalangan dari anak-anak yatim piatu saja, akan tetapi juga kalangan menengah kebawah atau kurang mampu. Mereka disini juga diajari tentang Entrepreneurship, agar setelah lulus nanti dapat mempunyai life skill, sehingga siap kerja,” terangnya.
Selain itu, masih dijelaskan Caca, jika yang bersekolah di SPI Kota Batu juga beragam, mulai dari suku, ras, agama dan daerah asal masing-masing.
“Disini memang beragam, karena di SPI juga ada sarana dan prasarana tempat peribadatan 5 agama seperti Spiritual Garden,” paparnya.
Saat masuk kedalam ruang kelas, Denny Darko menanyakan kepada salah seorang siswa tentang kebenaran isu-isu yang beredar, jika di SPI seperti yang dilaporkan RBT, jika diduga terjadi eksploitasi ekonomi.
“Kita ngobrol dulu, kamu siapa namanya? Asal dari mana? Kalian tau kan selama ini apa yang dibicarakan orang tentang sekolah ini, nah saya mau tanya, apakah disini ada eksploitasi ekonomi?,” tanya Denny Darko.
Niko, salah seorang siswa SPI mengatakan, jika di SMA SPI Kota Batu tidak ada kekerasan apalagi soal eksploitasi ekonomi.
“Kalau orang dari luar dipekerjakan tentunya dibayar, kalau kami inikan beda sama pekerja. Jadi, kami disini tugas kami hanya sekolah, habis itu piket sore, ibadah, literasi,” katanya.
Denny Darko kembali menanyakan, betul atau tidak jika bersekolah di SMA SPI disuruh bekerja terus nanti hasil pekerjaannya itu untuk keuntungan seseorang, atau untuk keuntungan yayasan.
Niko pun dengan spontan menjawab, jika siswa dan siswi yang bersekolah di SMA SPI tidak dipekerjakan, karena tugas mereka hanya sebatas belajar
“Sebenarnya idak ada, karena memang kenyataan atau realita,” ungkapnya.
Masih ditempat yang sama, kemudian Denny Darko juga menanyakan kepada Jenny, salah seorang siswi SMA SPI Kota Batu yang lain.
“Kamu asal dari mana? Kowe cah ngendi (anak mana), anak e sopo (anaknya siapa)? Kamu bersekolah disini sudah berapa lama?,” tanya Denny Darko.
Siswi itu pun menjawab, jika dirinya mulai bersekolah di SMA SPI Kota Batu mulai Oktober.
“Saya suka bersekolah disini, karena juga langsung praktek. Saya awalnya tau Sekolah SPI dari Bapak saya. Selain itu, tujuan saya mau sekolah disini juga cari pengalaman. Disini saya banyak belajar dan tau tentang dance, menari dan bisa ikut ekstra kulikuler. Selain itu, saya juga dilatih leadrship juga serta public speaking, karena selain itu orang tua mendukung,” tuturnya.
Kembali Denny Darko juga mempertanyakan, bagaimana reaksi orangtua setelah mendengar adanya berita yang seliweran itu kan pas banget masuk bersekolah disini, apa kata mereka?,” tanyanya.
Jenny pun menjawab, jika sebenarnya hal itu tergantung dari dirinya sendiri. Lantaran, orangtuanya pun sangat mendukung dengan pilihannya untuk memutuskan bersekolah di SPI Kota Batu.
“Orangtua sebenarnya tergantung dari saya sendiri, karena juga menanyakan kamu maunya gimana? Karena inikan juga yang menentukan masa depan saya. Akhirnya saya memilih bersekolah di SPI, ya akhirnya sampai sekarang karena saya sudah merasa nyaman,” ungkap siswi asal Tulungagung tersebut.
Begitupun halnya dengan Antonius, yang juga salah seorang siswa asal Papua yang bersekolah di SMA SPI Kota Batu.
Saat ditanya Denny Darko soal adanya dugaan eksploitasi ekonomi, dirinya mengungkapkan jika selama bersekolah di SPI tidak ada yang namanya eksploitasi ekonomi, seperti yang telah dilaporkan RBT yang juga kekasih SDS.
“Saya bersekolah disini sudah setengah tahun, dan rencananya setelah lulus dari sini saya maunya kuliah di STK SPI Kota Batu. Disini tidak ada eksploitasi ekonomi, karena saya tidak pernah disuruh bekerja apalagi gajinya diambil pihak sekolah. Karena memang benar tidak pernah,” tandas Antonius. (Yan)