Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Momen peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia (RI) hanya tinggal hitungan hari saja. Prosesi pengibaran bendera sang Merah Putih adalah salah satu yang dinanti dalam upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Masyarakat, tak terkecuali para Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).

Namun bukan hal yang mudah untuk bisa menjadi anggota Paskibra. Pasalnya, selain harus melewati seleksi yang ketat, mereka yang menjadi Paskibraka ini masih bakal menjalani latihan ketat pula. Sebagai pasukan yang membawa bendera negara, tentu mereka dituntut untuk tampil sebaik mungkin, pada saat acara pengibaran berlangsung. Tak hanya mahir baris berbaris, namun para Paskibra ini juga harus mempunyai mental dan fisik yang kuat serta kesehatan terjaga.

Hal ini seperti yang dirasakan Angela Lavina Halim atau akrab disapa Lala. Tak hanya kesiapan fisik, ia juga harus menyiapkan mental agar bisa tetap berlatih dengan baik dan disiplin. Namun ia bersyukur bisa menjadi salah satu calon anggota Paskibra Kota Batu.

Siswi kelas 11 IPA SMA Negeri 02 Kota Batu ini tak menyangka, jika dirinya bakal terpilih menjadi salah satu anggota Paskibra Kota Batu.

“Perasaan saya tentunya senang dan bahagia bisa bergabung di Paskibra Kota Batu, karena nggak nyangka saya bisa lolos hingga sampai sejauh ini, sejak menjadi Paskibra Kota Batu, banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan,” tuturnya saat di temui awak media di sela sela latihan di halaman Balai Among Tani belum lama ini, Sabtu (13/8/2022).

Lala pun menceritakan proses seleksi Paskibara tingkat Kota Batu yang cukup panjang dan melelahkan. Awalnya, ia mengikuti tes di sekolahan, kemudian dilanjutkan dengan seleksi postur dan administrasi,tes bahasa inggris, setelah itu tes baris berbaris, tes fisik, dan yang terakhir tes wawancara.

“Dari SMAN 02 Kota Batu, awalnya mengirimkan 68 orang dan Alhamdulillah sekarang yang lolos ada 8 orang termasuk saya,” katanya.

Baginya proses panjang tersebut merupakan sebuah tantangan, sebab disetiap tahapan seleksi, ia dapat menemukan pengalaman baru dan bertemu dengan teman-teman yang baru pula.

Dan sukanya ketika mereka mendapatkan apresiasi dari para senior ketika formasi mereka benar. Karena status yang sama tanpa embel embel almamater, rasa kekeluargaan yang erat pun muncul dalam diri para peserta Paskibra tersebut.

Pengorbanan lain yang harus ia lakukan, yakni harus bisa membagi waktu antara sekolah dan latihan rutin bagi para anggota Paskibra. Pada awalnya Lala sempat keteteran dengan tugas sekolahnya, namun karena manajemen waktu yang baik serta disiplin yang tinggi, terlebih dukungan orangtuanya, pada akhirnya ia mampu menyelesaikannya.

“Pengorbanan secara fisik seperti pulang dari latihan harus bersih-bersih badan, lalu mengerjakan tugas dan kembali belajar, tentunya waktu istirahat pun juga berkurang,” ceritanya.

Saat namanya masuk dalam daftar anggota Paskibra tingkat Kota Batu, Lala pun harus mengikuti karantina selama 20 hari, yakni mulai 29 Juli hingga 17 Agustus 2022 mendatang. Selama karantina di Poltekat, dirinya juga harus rela hidup tanpa gadget.

Namun dibalik itu semua, gadis dengan tinggi 161 cm tersebut mengatakan, ada banyak hal yang ia dapatkan saat karantina. Mulai dari latihan ditempat, hingga menyanyi bersama membuat kekeluargaan diantara Lala dan anggota lain sesama Paskibra terjalin sangat erat.

“Saya meyakini segala sesuatu yang saya jalani saat ini dengan baik, tentu akan membuahkan hasil yang baik juga di masa depan,” terang remaja yang hobi olahraga ini.

Dalam kesehariannya, Lala juga dikenal sebagai gadis yang kalem dengan pembawaan yang tenang. Saat menjalani karantina, ia juga dikenal taat dalam beribadah. “Semua pengalaman yang diperoleh selama ini dapat merubah saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” katanya. 

Terlepas dari kisahnya sebagai salah satu anggota Paskibra, gadis yang bercita-cita ingin meneruskan kuliah tersebut menguraikan, bahwa ia ingin mengisi kemerdekaan dengan terus belajar agar menjadi sukses dan berguna bagi Nusa Bangsa dan menjadi kebanggaan orangtuanya.

“Tentang Nasionalisme yang semakin luntur, saya rasa kita semua harus sadar bahwa Indonesia itu ya kita, generasi muda yang akan meneruskan perjuangan para Pahlawan,” tutupnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Sri Umami orangtua dari Lala mengaku bangga, sekaligus mendukung penuh terkait dengan apa yang dilakukan buah hatinya tersebut.

“Ya, pada intinya saya sebagai orangtuanya tentunya bangga, sekaligus juga mendukung penuh. Karena selain bisa mengharumkan nama Kota Batu, juga bisa mengangkat nama baik orangtua dan sekolah,” tukas Amy sapaan akrabnya.

Wartawati yang tergabung di Pokja Jurnalis Kota Batu ini juga mengungkapkan, jika hari ini wali murid Paskibra Kota Batu 2022, menggambil undangan untuk pengukuhan Paskibraka Kota Batu.

“Rencananya akan digelar pada hari Senin 15 Agustus 2022 di Gedung Graha Pancasila, Balaikota Among Tani, Pemkot Batu. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada para pelatih baik dari Poltekad, Polri, Kesbangpol Pemerintah Kota Batu yang sudah mendidik dan melatih anak saya,” tandasnya. (Yan)

Share: