Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Dengan mengusung tema “Entrepreneurship is Easy” para pelajar dan Mahasiswa SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) mengikuti kuliah umum dengan Presiden Kuala Lumpur Profesor Dr. Sudin Haron dari Sekolah Bisnis Malaysia di SPI Jalan Raya Pandanrejo Nomor. 2, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Kamis (7/7/2022).

Profesor Dr. Sudin Haron, selaku Presiden Kuala Lumpur Sekolah Bisnis Malaysia menyampaikan, bahwa di Indonesia mempunya institusi khusus untuk membangun kewirausahaan.

“Jadi saya bilang ke teman saya memang kewirausahaan sudah melekat di jiwa saya,” katanya kepada awak media, usai kegiatan.

Dirinya juga menjelaskan, jika pernah menulis tiga buku tentang kewirausahaan, sebagaimana menjadi wirausaha yang dipercaya seperti mengatasi masalah modal dan bagaimana untuk mengolah skill.

“Sebab dengan pengalaman saya sebagai profesor, dunia atau negara dan wilayah akan membangun lebih cepat jika ada wirausaha yang benar-benar mempunyai pemikiran untuk menjadi wirausaha, dan bekerja dalam membangun ekonomi,” papar dia.

Menurutnya, dengan melihat yang orang paling kaya di dunia yaitu di negara Indonesia atau Malaysia itu sebagian besar adalah sebagai wirausaha.

“Dengan semua itu kita jadi tau yang membangun wirausaha. Maka dari itu, saya mendengar ada sekolah Selamat Pagi Indonesia yang fokus pada wirausaha dan saya berkeinginan datang ke tempat ini untuk bertukar pikiran, sharing dan diskusi. Inilah sekolah di mana pelajar-pelajarnya diajar secara kewiraswastaan atau entrepreneurship yang baik dan benar,” paparnya.

Meski begitu, pihaknya menambahkan, walaupun banyak di Indonesia atau Malaysia yang ada cabang sebagai wirausaha. Tetapi di sini (SPI) teratur dan sistemetik, semua yang menjalankan pelajar-pelajar dan mahasiswa.

“Karena itulah saya datang di SPI ini. Pelajar disini dilatih bekerja berwirausaha dengan cara sendiri, tim kerja dan bermitra. Dengan harapan di Kota Batu ini ke depannya banyak toko dan warung makan yang dikendalikan oleh pelajar di sini. Dan mungkin sepuluh atau duapuluh tahun ke depan pelajar di sini akan menjadi tonggaknya,” tukas dia.

Lebih lanjut ia menuturkan, jika lingkungan akan menjadi efisien perkembangannya dan akan lebih terancang. Dan ke depan ia percaya jika Sekolah Selamat Pagi Indonesia diketahui semua masyarakat Indonesia, hingga ke kancah Internasional.

“Saya sangat besar hati untuk membantu pelajar-pelajar di SPI ini, melihat dunia wirausaha di Indonesia seperti apa. Sebab untuk menjadi wirausaha yang bagus tidak saja di lingkungan tetapi juga di luar, hasil karya di sini bisa dipasarkan ke luar negeri  seperti ke Malaysia,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan SMA SPI Didik Trihanggono mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Dato’ Sudin Haron atas kunjungannya ke SMA SPI Kota Batu.

“Ya, hari ini kami sangat berterimakasih atas kedatangan Dato’ Sudin Haron  seorang profesor dan salah satu institusi dari Malaysia. Kami tadi mendengarkan tentang sharing beliau di dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, sharing dan diskusi dengan Profesor Dato’ Sudin Haron dangat luar biasa sekali tentang ide maupun gagasan, bagaimana untuk memulai sebuah bisnis.

“Setelah berkeliling kr SPI ini sama visinya dengan beliau. Jadi ingin membekali mahasiswa-mahasiswa dengan bisnis. Setelah melakukan kuliah umum dengan profesor kami langsung melakukan MoU dengan beliau, dan MoU ini kami akan bekerjasama,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya akan mengundang Profesor Dato’ lagi pada Agustus mendatang untuk kembali memberikan ilmu kepada mahasiswa-mahasiswa yang ada di SPI.

“Ke depannya kami akan tetap menjalin kerjasama karena dari sebuah institusi perguruan tinggi, kami juga dituntut ada kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi khususnya dari luar negeri juga,” katanya.

Untuk itu, harapan ke depan pihaknya bisa melihat hasil dari mahasiswa-mahasiswa ini menjadi mahasiswa-mahasiswa Kewiraswastaan (Entrepreneurship)

“Jadi, nantinya benar-benar sebagai mahasiswa yang akhirnya menjadi praktisi bukan hanya sekadar mereka belajar dari menulis yang dibagikan oleh profesor, tetapi mereka akan menjadi praktisi untuk menjadi seorang bisnisman,” tandasnya. (Yan)

Share: