Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Puluhan pelaku wisata Nusantara dan biro perjalanan Jawa- Bali berkunjung ke obyek wisata Bondesa, yang berlokasi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Sabtu (25/6/2022).

Para pelaku wisata dan biro perjalanan itu dari berbagai daerah meliputi Bali, Yogyakarta, Semarang, Lombok, Solo dan Surabaya. Kedatangan mereka diundang oleh komunitas Koncopenak Batu, untuk mengenal Kota Batu sebagai destinasi wisata andalan di Jawa Timur.

Juli, dari Koncopenak komunitas Batu mengungkapkan, jika pesona wisata Kota Batu memang tiada habisnya untuk dijelajahi. “Ya, karena keelokan panorama alam disertai sejuknya udara menjadi nilai lebih dalam menarik wisatan untuk berkunjung ke Kota Batu,” katanya kepada awak media.

Menurutnya, Desa Tulungrejo menjadi salah satu tempat yang tepat untuk dinikmati dengan obyek wisata desanya yang sangat indah. “Karena selain menyajikan indahnya pemandangan alam, kultur kekerabatan ala pedesaan masih kental di desa yang berada di wilayah Kecamatan Bumiaji ini,” ungkap dia.

Berkaitan dengan hal itu, pihaknya mencoba memasarkan dan mengenalkan Kota Batu sebagai destinasi wisata ke para pelaku wisata Nusantara dan biro perjalanan Jawa -Bali.

“Sehingga mereka bisa ikut mempromosikan obyek wisata desa yang kini mulai berkembang, seperti yang ada di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji yang mengembangkan obyek wisata Bondesanya,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Desa Wisata Desa Tulungrejo, Naning Fauziah menyambut baik apa yang tengah dilakukan oleh Koncopenak komunitas yang menggaet wisata Bondesa untuk masuk dalam program promosi destinasi wisata Nusantara.

“Kami sangat mengapresiasi dan menyambut baik apa yang dilakukan Koncopenak Batu, karena dengan mengunjungi wisata Bondesa nantinya lebih dikenal luas oleh para wisatawan,” tukas dia.

Pihaknya juga menyebut, dalam mengembangkan wisata desa banyak  spot-spot wisata yang dikembangkan dan melibatkan berbagai macam kuliner dari masyarakat setempat, dengan berkonsep kampung kuliner. Hal itu digagasnya agar bisa memberdayakan masyarakat Desa Tulungrejo.

“Kami ingin di Kota Batu ada wisata murah meriah dengan anggaran yang kompromis menyesuaikan, yang diajukan pelaku wisata atau biro perjalanan. Dengan biaya yang tentunya murah sudah bisa menikmati wisata alam, edukasi, kuliner secara komplit. Ini kami gagas juga agar semua kalangan bisa merasakan rekreasi dengan biaya yang murah sekali,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tulungrejo Suliono yang turut menyambut kunjungan pelaku wisata Nusantara dan biro perjalanan Jawa Bali mengungkapkan, bahwa wisata Desa Tulungrejo memang murah tetapi tidak murahan.

“Kami memang menyajikan wisata murah, tapi ingat wisata kami bukan wisata yang murahan, terutama dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan,” kelakarnya.

Obyek Desa yang ada di Desa Tulungrejo, masih kata Suliono, terdapat beragam spot menarik untuk dikunjungi dan berswafoto bersama keluarga.

“Karena terdapat berrbagai taman bunga, wisata petik apel, destinasi wisata Selecta, Coban Talun, wahana adventure Jimny dan Jeep serta wisata petik sayur,” bebernya.

Suliono menambahkan, jika wisata Bondesa yang dikembangkan sebagai destinasi wisata ini, dengan luas tanah sembilan hektar merupakan Tanah Kas Desa (TKD).

“Kami membangun Bondesa dengan Anggaran Desa (DD) senilai hampir Rp 1,6 miliar di tahun 2020-2021.

“Dilahan ini tersajikan wisata edukasi, cafe, kolam renang, petik apel, petik sayur, petik buah strawbbery dan taman bermain untuk anak-anak disamping Camping Ground, serta lahan pameran dengan lahan parkir luas,” jelas Suliono.

Menurutnya, Bondesa dikenal dengan Desa Agriraya Tulungrejo sangat memanjakan wisatawan, lantaran disertai dengan udaranya yang sejuk dan segar, dengan ketinggian 110 m dpl, kini masuk dalam program 300 pengembangan desa wisata Nasional.

Terpisah, Nati salah seorang pelaku wisata dari Bali disela-sela menikmati obyek Bondesa mengungkapkan, jika obyek wisata Sesa Tulungrejo sangat menjanjikan perpaduan Jawa-Bali yang menarik.

“Karena di Bali dominan wisata pantai, wisata gunung hanya di Singaraja dan Tabanan. Tapi, kalau di Desa Tulungrejo memiliki perpaduan dua budaya yang menarik antara Jawa dan Bali. Ini layak dikembangkan dan perlu penataan lagi, jika ingin menjadi andalan wisata Nasional,” ungkap dia.

Obyek pemandangan alam di Desa Tulungrejo menurut Nati, yang sudah melalang buana ke destinasi wisata di Indonesia luar biasa indahnya.

“Sebagai destinasi baru perlu sentuhan seni yang bisa dikembangkan lagi, karena perlu adanya obyek foto selfie yang mencirikan daerah Tulungrejo, tatkala bisa  diposting ke medsos seperti instagram dan facebook. Jadi, nantinya pasti lebih dikenal oleh para wisatawan,” tandasnya. (Yan)

Share: