MALANG NEWS – Muspika Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang bersama PJT, Paguyupan Karambak dan paguyupan Lumut PBL (Paguyupan Bakul Lumut), menebar bibit ikan Nila sebanyak 100 ribu ekor di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, pada Kamis (23/6/2022).

Dalam giat ini selain dihadiri Camat Ngantang Drs. Sunardi dan Kapolsek Ngantang AKP Hanis Siswanto, S.H hadir pula Danramil Ngantang Kapten ARM Sigit Supriyono, Yuswadi (perwakilan PJT), Agus ketua PBL (Paguyupan Bakul Lumut ) Pujon, Ngantang, Edo (Anggota karambak), dan Petugas PJT serta para anggota PBL.

Dalam wawancara singkatnya, Kapolsek Ngantang AKP Hanis Siswanto, S.H saat di lokasi menjekaskanz bahwa kegiatan kali ini merupakan pertama kalinya dalam upaya pelestarian ekosistem di Waduk Seleorejo.

“Ini juga bisa disampaikan pada temen-temen, agar bisa bersama-sama memajukan Waduk Selorejo, Ngantang seperti dulu,” terang AKP Hanis sapaan akrabnya.

AKP Hanis juga mengungkapkan, jika Muspika Kecamatan Ngantang, sangat terbuka dengan siapa saja yang ingin memajukan dan melestarikan pariwisata di Selorejo, Ngantang.

“Pelepasan benih ikan Nila ini jangan hanya satu kali ini saja, namun agar bisa berkelanjutan untuk tahun-tahun ke depan. Saya berharap, untuk PBL agar membuat struktur organisasi biar ada manfaatnya buat kita semua, dan warga sekitar dalam pelestarian ekositem di Waduk Selorejo,” ujar mantan Kasi Propram Polres Batu tersebut.

Sementara itu, pewakilan dari PJT Yuswadi mengucapkan terimakasih kepada Paguyupan Karambak dan paguyupan Lumut PBL (Paguyupan Bakul Lumut), yang menggagas tebar bibit ikan Nila di Waduk Selerejo, Kecamatan Ngantang.

“Kegiatan ini selain memberikan ekosistem Waduk Selorejo, juga untuk mendongkrak perekonomian bagi warga masyarakat sekitar,” tukasnya.

Ditempat yang sama, Drs. Sunardi, S.Sos, selaku Camat Ngantang dalam sambutannya menyampaikan, bahwa dengan giat ini diharapkan para wisatawan, para pemancing agar dapat menjaga kebersihan, serta tidak sembarangan membuang sampah di Waduk Selerejo.

“Untuk para pengelola wisata, agar membuat zona-zona yang rawan untuk lalu lintas perahu wisata, agar bila terjadi kecelakaan atau tenggelam dapat di petakan dalam pencarian korban,” harapnya. (Yan)

Share: