
MALANG NEWS – Rencana pembangunan Kereta Gantung (Cable Car) rupanya bakal segera terwujud. Pasalnya, bertepatan dengan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, Hari ini Among Tani Foundation (ATF) yang berlokasi di Jalan Hasanudin, No.22, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perusahaan Doppelmayr asal Austria, pada Rabu (1/6/2022).
Penandatangan MoU antara ATF, sebuah Yayasan yang bergerak di berbagai bidang diantaranya Sosial, Pendidikan, Keagamaan, Kemasyarakatan, Lingkungan, Ekonomi dan Budaya tersebut dengan Perusahaan Doppelmayr asal Austria ini, terkait dengan akan dibangunnya pembangunan Kereta Gantung (Cable Car), yang di klaim pertama di Indonesia dalam kota.
Dr. H. Nurbani Yusuf, M.Si selaku Ketua Yayasan ATF menjelaskan, bahwa Yayasan ATF sebagai penggagas pembangunan Kereta Gantung telah melakukan MoU.
“Dalam hal ini, ATF adalah Inisiator atau penggagas yang memfasilitasi, memediasi pembangunan Cable Car. Selain itu, ATF berfungsi sebagai penyambung lidah rakyat, kami berharap ATF bersama masyarakat mengawal pembangunan Cable Car, agar tidak salah jalan supaya tetap di track yang benar, tidak mengganggu lingkungan dan harus jelas manfaatnya bagi masyarakat khususnya warga Kota Batu,” terang Abah Nur sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Commissioner atau Komisaris Utama Among Tani Indonesia (ATI) Dr. Ir. Tomy B Satrio, S.H., LL.M memaparkan, jika proyek tersebut tidak sama dengan sebelumnya yang pernah dimasukkan pada RPJMD Kota Batu.
“Kita mengacu pada Perpres 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi, dalam hal ini project strategis nasional. Dana pembangunan akan dibiayai murni dari swasta, artinya non APBD dan non APBN tidak ada kaitannya sama sekali dengan uang negara. Rutenya kita coba 1 kilometer dulu di Rest Area Jalibar Desa Oro-oro Ombo. Dan yang terpenting garis besarnya adalah sesuai amanah dari Bapak Eddy Rumpoko, bahwa nantinya kereta gantung ini adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi, kita tidak boleh melupakan pesan beliau,” bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Kota Batu, Wiweko sebagai yang juga Ketua Asosiasi Kepala Desa dan Lurah (APEL) se-Kota Batu menyampaikan, bahwa dengan rencana pembangunan Kereta Gantung tersebut pastinya menimbulkan dampak yang negatif bagi masyararakat.
“Ya, karena di atas itukan kawasan dekat hutan artinya dataran tinggi di Desa Oro-Oro Ombo. Jadi, paling tidak dihijaukan lagi dengan ditanami tanaman yang lebih banyak, terus peresapan airnya juga bagaimana. Karena pasti ada dampak negatifnya, tapi minimal bisa diantisipasi lebih awal,” tukas Wiweko.
Pihaknya juga menegaskan, jika rencana pembangunan Kereta Gantung diharapkan agar warga masyarakat Kota Batu tidak hanya jadi penonton saja.
“Paling tidak harus juga dilibatkan, seperti pemberdaan bagi warga Desa Oro-Oro Ombo sendiri. Jadi jangan sampai jadi penonton, ya paling tidak harus diberdayakan juga tentunya. Karena Kereta Gantung berada di wilayah Desa Oro-Oro Ombo, sehingga akan mampu meningkatkan perekonomiam masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan Kamin Tohari selaku Ketua Komisi C, DPRD Kota Batu yang juga mengaku sangat mendukung rencana pembangunan Kereta Gantung tersebut.
“Pada dasarnya kami mendukung, tapi janji warga Batu dapat pembagian saham proyek kereta gantung dari ATF sangat dinantikan, seperti salah satunya pemberdayaan.
Semoga bukan PHP tapi bukti nyata, maka dengan demikian masyarakat bisa menikmati hasilnya,” ucap Abah Kamim sapaan akrabnya.
Mantan wartawan senior ini menambahkan, jika dalam pembangunannya Kereta Gantung nantinya juga harus melibatkan masyarakat Kota Batu.
“Kita ada 24 Desa/Kelurahan, jadi untuk ATF agar memediasi para investor maksimal 1 miliar untuk masyarakat umum dan 1 miliar untuk Bumdes. Jadi, terkumpul 14 miliar. Karena Cable Car ini kita prioritaskan 1 kilometer dulu, jadi dengan asumsi dari Desa/Kelurahan ada 14 miliar dan sisanya pihak ketiga,” imbuhnya.
Masih kata Abah Kamim, nantinya warga masyarakat Kota Batu akan diuntungkan karena PAD bisa naik dan UMKM otomatis juga lebih meningkat.
“Karena semua warga masyarakat Kota Batu diberdayakan. Jadi jangan sampai jadi penonton. Selain itu, peluang kerja akan lebih terbuka lebar bagi putra-putri asli Kota Batu. Harapan kami, semoga Project Cable Car ini cepat segera terealisasi,” tandasnya. (Yan)