Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Pelantikan dan Pengukuhan Kelompok Kerukunan Umat Beragama (KKUB) Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu sukses digelar.

Pengukuhan dan Pelantikan 21 orang penggurus yang bertempat di Balai Desa Tulungrejo, pada Selasa (31/5/2022) ini dihadiri Wakil Wali Kota Batu H. Punjul Santoso, MM.

Turut hadir Kepala Desa Tulungrejo Suliono, Kepala Bakesbangpol Agoes M, Kepala Kementrian Agama yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Madrasah, dan Camat Bumiaji, Danramil Bumiaji serta  undangan Tokoh Masyarakat setempat.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga ditandatangani pula prasasti pengukuhan Desa Tulungrejo, sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama (DSKUB)

Ketua FKUB Kota Batu M. Rubai menyampaikan selamat kepada para pengurus dan anggota KKUB atas pelantikannya.

“Sebenarnya sebelum dilantik, para pengurus KKUB Desa Tulungrejo sudah berkegiatan seperti pembangunan musala, pengamanan Nyepi dan pengamanan Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

Dirinya menambahkan, akan terus melaksanakan program yang bertujuan melahirkan DSKUB seperti Desa Mojorejo dan Desa Tulungrejo.

“Untuk itu kami telah membuat rangkaian giat yang bertujuan peningkatan pemeliharaan dan pemberdayaan kerukunan umat beragama,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batu H. Punjul Santoso, MM selaku Ketua Dewan Penasihat FKUB Kota Batu juga menyampaikan, bahwa di Kota Batu sendiri, DSKUB sudah dimulai oleh Desa Mojorejo.

“Bahkan atas kesuksesan pembinaan Kelompok Kerukunan Umat Beragama (KKUB), Desa Mojorejo sempat mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa serta mendapatkan Harmony Award dari Kementerian Agama,” ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menekankan, agar setelah dilantik tidak diam.

“Namun segera bekerja untuk menjaga dan mengembangkan kerukunan umat beragama di Desa Mojorejo. Selamat bagi yang dilantik, semoga bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya,” tukas Pak Wawa sapaan akrabnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tulungrejo Suliono memaparkan, jika akan membuatkan patirtan simbolnya biar adem dan bagi semua bisa berkunjung.

“Untuk tempatnya yang jelas berada di tanah kas desa, satu sebagai moment dan yang kedua sebagai simbol. Sebagai tanda itu memang benar-benar kami kerukunan umat beragama patirtan,” beber dia.

Untuk kantornya nanti, masih kata Suliono, akan berdampingan dan bersebelahan.

“Itu nanti sebagai simbol saja, kalau kegiatan rutin tidak sampai menelan biaya 250 juta. Kalau ditingkat desa ya dianggarkan dulu, progamnya  apa? baru kita anggarkan. Kalau sekarang tidak ada perubahan ya dianggarkan tahun 2023,” ucap dia.

Menurutnya, bentuk kerjasama selama ini salah satunya adalah dengan selalu menjaga setiap hari raya keagamaan.

“Seperti hari raya hindu di jaga umat muslim, hari raya umat muslim dijaga umat hindu begitu terus sebaliknya. Saling menghormati, saling menjaga. Karena kerukunan itu kan bukan hanya toleransi saja, tapi saling menjaga, itu yang sulit. Yang pasti disini mayoritas beragama Islam, tapi disini kan ada lima agama,” tandasnya.

Usai kegiatan acara kemudian dilanjutkan dengan Sosialisasi Moderasi Beragama bagi tokoh agama, beserta tokoh Masyarakat Desa Tulungrejo. (Yan)

Share: