Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Kegiatan acara Study Banding atau Study Tiru yang digelar oleh perangkat Desa beserta Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah ke Kelurahan Temas, Jalan Wukir, Kecamatan Batu, Kota Batu pada Jumat (13/5/2022) bukan tanpa sebab.

Pasalnya, dalam kunjungannya tersebut ke Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu akan menerapkan dan mengaplikasikan ke Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, untuk dijadikan sebagai percontohan terutama dalam menanggulangi bencana alam, seperti banjir.

Nurul Umam Supraptono, S.H., M.Si selaku Lurah Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, bahwa Study Tiru yang dilaksanakan tersebut mempunyai maksud dan tujuan sebagai percontohan Kelurahan Tangguh Bencana.

“Yang pertama adalah, kami ingin melihat pelayanan di Kelurahan Temas. Juga ingin mengadopsi, jenis pelayanan apa saja yang ada di Kelurahan Temas. Tentunya kita akan mencontoh pelayanan yang diterapkan di sini. kemudian yang kedua Kelurahan Temas ini kan Kelurahan yang tangguh bencana, kami ada 3 RW yang kebetulan ada di sepanjang Sungai Bengawan Solo. Dimana daerah itu rawan bencana,” katanya saat diwawancarai awak media.

Pihaknya mengaku ingin belajar banyak, bagaimana mengelola supaya jika di daerah itu kalau ada bencana, sudah siap mengatasinya melalui Kelurahan Tangguh Bencana.

“Selama ini kita belum membentuk kelurahan atau kampung tangguh bencana, dari pelajaran di Kelurahan Temas ini kami akan sampaikan pada Pak RW dan masyarakat yang ada di daerah sepanjang Sungai Bengawan Solo. Untuk bisa menanggulangi bencana terutama banjir, yang jika sewaktu-waktu melanda daerah kami,” ungkapnya.

Berkaitan dengan hal itu, pihaknya sudah siap, bagaimana polanya, bagaimana cara termasuk mengantisipasi, yang sekaligus mencegah dengan mengantisipasi dan juga harus bekerja sama dengan siapa nantinya.

“Ya, nantinya dengan dibentuk Kelurahan Tangguh Bencana seperti yang ada di Kelurahan Temas ini, sehingga nantinya masyarakat tidak kaget lagi jika ada musibah bencana alam banjir sudah siap,” tukas dia.

Lebih lanjut, Nurul Umam Supraptono, S.H., M.Si berharap, semoga Study Banding atau Study Tiru ini bisa bermanfaat bagi kelurahan yang dipimpinnya tersebut.

“Harapan saya yang pertama bisa mengetahui cara mengelola atau menghadapi bencana, yang kedua kita menjalin tali silaturahmi dengan kelurahan yang lain. Sekaligus kita juga ingin melihat perkembangan dari kelurahan lain, karena seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Kelurahan Temas ini telah mendapat predikat sebagai Kelurahan Tangguh Bencana sampai pada Tingkat Madya,” pungkasnya.

Sementara itu Adi Santoso selaku Lurah Temas menyampaikan, jika di searching Kelurahan Temas di goggle atau internet maka yang keluar adalah Kelurahan Tangguh Bencana.

“Alhamdulillah, di Temas kemarin adalah juara Pratama 2019-2021 sebagai kelurahan tangguh bencana Tingkat Madya se-Provinsi Jawa Timur. Dan setiap lomba itu ada 4 yang terpilih sebagai pemenang, kebetulan kami adalah salah satunya yang memenangkan lomba tersebut di tingkat provinsi. Sehingga mereka ingin merintis, ingin membuat sebuah pioner di Surakarta karena disana daerah bantaran Sungai Bengawan Solo. Dengan 3-4 RW adalah zona yang rawan sekali akan terjadinya bencana,” tutur Adi Bedun sapaan akrabnya.

Masih kata Lurah Temas Adi Santoso, di daerah sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo tersebut akan di bentuk sebuah Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) seperti yang ada di Kelurahan Temas.

“Pada dasarnya ini berbasis pada nilai sosial dan kemanusiaan, jadi tidak berbasis pada anggaran. Jadi untuk menyelamatkan jiwa masyarakat harus di bentuk kesadaraan masyarakat dulu, kita bersinergi dengan BPBD dan FPRB baik itu di tingkat Kota, Kecamatan Maupun Provinsi. Dari semua prestasi yang telah kami raih beliau memilih Kelurahan Temas sebagai tempat di gelarnya Study Tiru, rencananya akan di aplikasikan di sana dengan beberapa zona rawan yang ada di sana. Untuk memetakannya akan dibentuk forumnya terlebih dahulu,” tandasnya.

Sebagai informasi, usai kegiatan acara kunjungan itu Lurah Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Nurul Umam Suprapto, S.H., M.Si memberikan cinderamata berupa keris kepada Lurah Temas Adi Santoso.

Pun sebaliknya, Lurah Temas Adi Santoso juga memberikan cinderamata berupa camilan produk UMKM yang ada di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu. (Yan)

Share: