

MALANG NEWS – Penghujung Ramadhan telah tiba. Beberapa persiapan telah dilakukan di semua wahana theme park dan hotel dibawah pengelolaan Jawa Timur Park Group. Termasuk juga dengan persiapan untuk menambah pelayanan terhadap para pengunjungnya yang setia.
Tak bisa dipungkiri memang, pasalnya zaman berjalan ke era digitalisasi yang serba digital membuat manajemen beradaptasi dan berusaha untuk membuat terobosan baru, sehingga pengunjung tetap bisa menikmati semua fasilitas dengan praktis dengan digital.
Seperti halnya Indonesian Heritage Museum di Jawa Timur Park 1, yang mulai bersiap untuk menyambut para wisatawan maupun pengunjung di era New Normal pada Lebaran 2022, setelah 2 tahun pandemi ini melanda Indonesia dan sempat memporak-porandakan industri pariwisata dan perekonomian Indonesia dan dunia.
Untuk menyemarakan libur Lebaran selepas 2 tahun pandemi ini, Jawa Timur Park 1 khususnya di Indonesian Heritage Museum telah mempersiapkan teknologi Auto Self Guided Tour bagi para pengunjung.
Meski status pandemi sudah beralih ke Endemi, kesehatan dan kenyamanan pengunjung tetap menjadi prioritas utama. Setiap tamu yang berkunjung ke
Museum dengan Unity Diversity, diketahui mengoleksi ribuan peninggalan artefak yang tertata eksotis dari Sabang sampai Merauke, kini menyediakan Adventure Tour keliling museum yang dapat dinikmati tanpa perlu dipandu oleh tour guide dan educator.
Program Auto Self Guided Tour ini disiapkan bagi para pengunjung, yang ingin berkeliling dengan tetap menjaga jarak dengan para pemandu. Disediakan untuk pengunjung yang ingin berkeliling sendiri tanpa didampingi dan dapat menikmati layanan kekinian tersebut.
Apa sih yang dimaksud Auto Self Guided Tour tersebut? Manager Marketing dan Public Relations Jatim Park Group, Titik S. Ariyanto menjelaskan, bahwasanya aplikasi Auto Self Guided Tour tersebut dapat memberikan informasi tentang isi satu museum atau wahana dengan penjelasan secara jelas dan rinci.
“Ya, seperti tentang adanya sejarah dan informasi-informasi penting pada setiap zona-zona di dalam museum, yang tidak perlu di unduh dari gadget masing-masing pengunjung,” terang Mbak Yu sapaan akrabnya kepada awak media, Minggu (1/5/2022).
Wanita yang telah mengabdi selama 20 tahun di Jawa Timur Park Group ini menambahkan, jika gadget para pengunjung hanya perlu terhubung ke dalam layanan pada internet, yakni melalui tautan link nama museum atau zona yang dimaksud.
“Jika di Negeri Sakura ingin mendengarkan
penjelasan tentang sebuah museum, pengunjung harus berbayar 500 Yen dengan meninggalkan fotocopy passport. Lalu pengunjung diberi alat seperti walkman dan headphone, untuk mendengarkan informasi dalam bahasa Inggris. Tetapi kalau di Jatim Park, pengunjung tidak perlu membayar lagi, karena cukup terhubung dengan tautan link tersebut, untuk dapat menikmati layanan,” imbuhnya.
Pihaknya menyebutkan, seperti Patung Leti yang ditemukan di Kepulauan Yene, Maluku di zona Nusa Tenggara Timur, adalah sebuah Patung Batu untuk upacara penyembahan zaman animisme.
“Karena terlihat dengan sinar lampu tertentu bekas darah tercurah di permukaan lapisan batu tersebut. Namun, lain lagi cerita patung Loro Blonyo raksasa dari Jawa Tengah, yang melambangkan cinta kasih sepasang suami istri dimana ada pameo yang dipercaya, bahwasannya harapan pengunjung dapat terkabul jika berdoa di depan patung raksasa
tersebut,” paparnya.
Dengan adanya inovasi itu, lanjut Titik, diharapkan bisa menarik minat bagi para wisatawan maupun pengunjung untuk belajar dan berekreasi.
“Yang terpenting tanpa takut kebingungan mengenai informasi yang ada di area tempat wisata, khususnya pada Indonesian Heritage Museum,” pungkasnya. (Yan)