MALANG NEWS – Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk terus menyeimbangkan langkah penanganan pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona, dan keberlangsungan perputaran ekonomi di wilayah Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si pada Selasa (8/2/2022) siang mengatakan, bahwa Pemprov Jatim berkeinginan agar upaya penanganan Covid-19 bisa sejalan dengan perekonomian yang saat ini baru mulai menggeliat.
“Kita ingin antara ekonomi dan perlindungan kesehatan masyarakat itu beriringan,” kata Khofifah, usai memimpin Rapat Penanganan Covid-19 se-Jawa Timur, di Singhasari Resort Hotel, Desa Beji, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Khofifah menjelaskan, dalam upaya untuk menyeimbangkan upaya penanganan Covi-19 dengan memutar roda perekonomian di wilayah Jawa Timur tersebut, salah satu kunci yang harus diterapkan adalah dengan memperkuat penerapan aplikasi PeduliLIndungi.
“Untuk itu, di berbagai area bisnis, wisata, hotel, restoran dan perkantoran, industri tolong semuanya menugaskan orang yang bisa dipercaya mengawasi PeduliLindungi di masing-masing titik,” ujarnya.
Dalam upaya untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi, jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur juga telah meluncurkan Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan (Pamor Keris).
“Dari Polda Jawa Timur sudah meluncurkan Pamor Keris pada Januari 2022, patroli bermotor dari tim Polda dan Kodam tentu akan bisa memberikan penguatan dari disiplin penggunaan Peduli Lindungi dan protokol kesehatan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat jumlah kasus aktif tertinggi tercatat ada di wilayah Kota Surabaya dengan 1.426 kasus.
“Kemudian diikuti Kabupaten Sidoarjo sebanyak 990 kasus, Kota Malang 811 kasus, Kabupaten Gresik 508 kasus dan Kabupaten Malang 474 kasus konfirmasi positif Covid-19,” ungkapnya. (Yan)