MALANG NEWS – Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si meminta jajaran pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan penerapan aplikasi Peduli Lindungi pada berbagai fasilitas umum, termasuk juga dengan tempat-tempat wisata.
Hal itu disampaikan Khofifah pada saat konferensi pers di Shingasari Resort Hotel, Desa Beji, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Selasa (8/2/2022) siang.
Dirinya mengatakan, bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, memang ditemukan adanya pelonggaran pengawasan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di Indonesia.
“Di beberapa tempat, hasil evaluasi kemarin sore dengan Menko Marvest, rupanya ada pelonggaran dalam pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” kata Khofifah.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya menegaskan dengan informasi tersebut, maka pengawasan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di fasilitas umum, tempat rekreasi, hotel dan restoran di seluruh wilayah di Jawa Timur harus diperketat oleh pemerintah daerah.
Menurutnya, penguatan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi, bertujuan untuk meminimalkan risiko penyebaran virus Corona, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan cukup tinggi, termasuk juga di Jawa Timur.
“Mohon agar pemerintah daerah terus melakukan monitoring terhadap pengawasan bersama jajaran Polres dan Kodim di masing-masing daerah,” tegas dia.
Berdasarkan evaluasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menurutnya memang terjadi pelonggaran pengawasan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi pada titik-titik strategis di ruang publik.
Kofifah menambahkan, bahwa penguatan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi tersebut, tidak bertujuan untuk menutup tempat-tempat strategis seperti restoran, destinasi wisata dan lainnya.
“Namun pengawasan perlu ditingkatkan dalam upaya untuk memperketat disiplin prokes terhadap masyarakat, agar terhindar dari penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Diungkapkannya, bahwa saat ini di Jawa Timur, secara keseluruhan ada 412.987 kasus konfirmasi positif Covid-19, dengan total kasus aktif sebanyak 6.052 kasus.
“Ya, dari total kasus konfirmasi itu, sebanyak 377.138 orang dilaporkan telah sembuh dan 29.797 orang meninggal dunia,” tutupnya. (Yan)