MALANG NEWS – Dalam rangka penanganan musibah bencana alam dan tanah longsor, Biddokkes Polda Jatim menggelar Pelatihan Kesiapan Desa Tanggap Bencana di Amarta Hills, Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, pada Selasa (16/11/2021).
Kegiatan acara tersebut dihadiri oleh Kasubid Dokkpol Polda Jatim, Kasubid Kespol Polda Jatim, Karumkit RS Bhayangkara jajaran Polda Jatim, BPBD Pemkot Batu, Kadinsos Pemkot Batu, Kepala Jasa Raharja Kota Batu dan PMI Kota Batu.
Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim, Kombes Pol dr. Erwinn Zainul hakim MARS, MH.Kes menjelaskan, kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh BPBD, Dinas Sosial, Jasa Raharja, PMI serta Rumah Sakit Bhayangkara jajaran Polda Jatim.
“Kita berharap dengan upaya mitigasi ini mampu membantu masyarakat untuk jauh lebih giat dalam menghadapi bencana. Dalam kesempatan kali ini kami mendatangkan narasumber yang mempunyai keahlian khusus yang bisa ditularkan, sehingga nantinya apabila terjadi bencana masyarakat sudah siap,” terangnya kepada awak media.
Ia juga mengatakan, bahwa apabila membutuhkan pertolongan pada saat terjadi bencana alam baik banjir dan tanah longsor, masyarakat lebih mudah untuk penanganannya.
“Jadi nantinya untuk Pilot Project nya akan dilaksanakan di Lumajang dengan dukungan Rumah Sakit Lumajang ada satu Desa antara 50 sampai 100 orang di bantaran sungai itu, nanti yang akan kita latih,” ujarnya.
Dirinya mengimbau kepada seluruh Rumah Sakit agar melakukan hal yang sama, jadinya kegiatan tersebut memang memberikan banyak pengetahuan termasuk kegiatan dari narasumber hari ini, yang nanti nya akan dibuat modul dan dikembangkan.
“Nantinya apabila Rumah Sakit Bhayangkara dan Dokkes sudah melaksanakan modul tersebut, akan disebar luaskan agar masyarakat tahu serta menerapkannya untuk kesiap siagaannya pada masing-masing wilayah,” ungkapnya.
BPBD, lanjut Erwinn, sebagai ujung tombak kesiap siagaan bencana dengan didukung Stakeholder maupun Instansi lainnya diharapkan, agar mampu mengatasi penanggulangan bencana yang terjadi di masing-masing daerah.
“Jadi adalah kepedulian kita bersama untuk membantu masyarakat yang tinggal di wilayah berpotensi terjadi bencana, kalau kita semua sudah peduli maka mereka tahan menghadapi bencana-bencana yang ada, sehingga korban jiwa korban harta benda jauh lebih diminimalkan, karena upaya pencegahan jauh lebih baik daripada waktu terjadi kejadian bencana,” pungkasnya. (Yan)