MALANG NEWS – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono, meninjau langsung penanganan musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Kamis (11/11/2021).
Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa pihaknya sudah memonitor dan mengirim ekskavator untuk membersihkan material akibat banjir bandang dan tanah longsor sejak hari pertama.
“Banjir bandang ini serupa dengan kejadian banjir bandang di daerah lain, karena adanya air yang tersumbat material longsoran yang telah menjadi bendung alam di bagian hulu, yang mana jumlahnya terus bertambah. Saat curah hujan tinggi, bendung-bendung alam tersebut tidak kuat menahan luapan air, sehingga menjadi banjir bandang yang mengalir ke alur sungai atau Creek,” katanya saat diwawancarai awak media.
Menurutnya, saat ini upaya penanganan musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kota Batu, adalah dengan segera membersihkan dan melebarkan alur sungai tersebut.
“Ya, itu harus dilakukan, karena ebih lebar lebih baik. Sementara itu masyarakat yang terdampak dan berada di bantaran alur sungai terdampak sepanjang 4 kilometer, harus segera direlokasi ke tempat yang lebih aman,” tukas dia.
Penanganan berikutnya, lanjut Basuki, adalah dengan melakukan perbaikan utilitas terdampak, yaitu perbaikan pipa air minum bekerjasama dengan PDAM setempat.
“Dan sementara untuk jembatan harus segera diperbaiki oleh pihak Binamarga, agar lebih layak dan gorong-gorongnya juga lebih lebar,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Batu Dra. Hj. Dewanti Rumpoko, M.Si menyampaikan, saat ini pemerintah daerah, kecamatan dan desa akan segera melakukan rapat koordinasi tentang regulasi dan kebutuhan relokasi.
“Camat, kepala desa dan seluruh perangkat juga akan melakukan sosialisasi dan mengajak kepada masyarakat terdampak, khususnya yang berada di bantaran sungai, agar bersedia untuk direlokasi,” kata Budhe, sapaan akrabnya.
Saat ditanya bagaimana nasib anak-anak yang berada di daerah terdampak khususnya Desa Bulukerto, Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, bahwa Dinas Pendidikan sudah memiliki program untuk penanganan terhadap mereka.
“Kita tidak mengharuskan agar anak-anak untuk tidak sekolah. Selain itu, ada tim trauma healing yang nantinya untuk menangani trauma yang dialami,” tandasnya. (Yan)