Ikuti Kami di Google News

SURABAYA, MALANG NEWS – Jawa Timur merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia dengan level 1, berdasarkan asesmen dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dimana asesmen itu diadopsi dari World Health Organization (WHO).

Sebagaimana hal ini disampaikan Forkopimda Jawa Timur, dalam konferensi pers yang digelar di gedung negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu (18/9/2021).

Gubernur Jatim, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si menyampaikan, bahwa ada beberapa data yang mungkin bisa dijadikan referensi Jawa Timur masuk level 1.

“Alhamdulillah, atas kerja sama, gotong royong dan kekompakan kita semua, Jawa Timur menjadi provinsi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang masuk level 1,” kata Khofifah kepada awak media.

Ditempat yang sama, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid Jatim, dr. Joni Wahyu Hadi memaparkan terkait dengan indikator capaian.

“Pulau Jawa dan Bali, hanya Jawa Timur yang asesmen 1 dari 6 parameter. Dari testing, tracing, treatment, kemudian kapasitas respons semuanya memadai pada level 1,” ujarnya.

Menurutnya, jika dilihat dari progresnya dibandingkan pada 1 Agustus kemarin, di mana masih ada 30 kabupaten/kota waktu itu.

“Sekarang sudah ndak ada lagi. Kemudian ada 10 kabupaten kota level 1 dan 26 level 2, ini masih menjadi PR kita semuanya,” tukas dia.

Dari tingkat zonasi, lanjut dia, masih ada 2 daerah, yakni Kabupaten Blitar dan Bangkalan yang level 3, kemudian tidak ada yang level 4, ada 10 yang level 1, dan 26 yang level 2.

“Kalau kita lihat zonasinya sudah tidak ada lagi zona merah. Zona merah di kabupaten/kota di Jawa Timur, 34 menjadi 37, kalau kita lihat dari BOR sudah turun semuanya di bawah 60 persen,” ungkapnya.

Meski demikian, WHO, masih kata dia, mensyaratkan 60 persen, untuk ICU 18 persen, kemudian isolasi rumah sakit 18 persen dan untuk rumah sakit darurat hanya 13 persen.

“Artinya ini bahwa di masyarakat pun itu juga kecil hasilnya cuma 13 persen. Jadi ICU rumah sakit, kemudian isolasi rumah sakit, dan rumah sakit lapangan semuanya di bawah 60 persen, artinya sudah masuk di dalam standar WHO untuk memadai,” tukas Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid Jatim ini, pada saat konferensi pers terkait dengan perkembangan Covid-19 di Jatim.

Joni juga menjelaskan, jika gambaran ICU di kabupaten-kota. ICU kurang 20 persen itu sudah hijau. Jadi pada 16 September ini tidak ada ICU yang di bawah 20 persen.

“Untuk yang antri di UGD kita lihat pada bulan-bulan Juli kemarin itu begitu tingginya, tapi sekarang semuanya sudah tidak ada.

“Antrian di UGD turun drastis dari PPKM darurat waktu itu sekitar 835 persen per hari di awal Agustus 365 persen, dan sekarang sudah tidak ada lagi antrian di UGD, ini artinya case di masyarakat, bukti bahwa sangat menurun,” terangnya.

Sementara untuk vaksinasi 1 saat ini, masih kata Joni, mencapai 38,34 persen, vaksinasi yang 2 20,57 persen.

“Kalau kita simpulkan memang vaksinasi belum 70 persen atau 80 persen, tetapi Jawa Timur sudah bisa mengendalikan laju penularan, maupun kapasitas responnya dengan baik. Artinya prokes di Jawa Timur sudah on the day,” kata dr. Joni yang juga sebagai direktur RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Pada kesempatan ini, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto juga menyampaikan, bahwa ini merupakan capaian yang luar biasa.

“Namun kami tidak berpuas diri, kami menyadari sepenuhnya bahwa pandemi Covid-19 ini jauh dari selesai jadi berakhir dan di Jawa Timur sendiri memang secara provinsi sudah menduduki level 1, tapi sebetulnya di tingkat kabupaten kota masih banyak yang harus ditingkatkan,” tegas dia.

Ditamvahkan dia, saat ini baru 10 kabupaten/kota yang benar-benar level 1, kemudian ada 26 kabupaten kota yang menduduki level 2 dan masih ada 2 kabupaten yang menduduki level 3.

“Ini yang masih level 3 ini kami akan tingkatkan menjadi level 2 dan yang level 2, mudah-mudahan bisa menambah kepada yang level 1 dan yang level 1 bisa dipertahankan,” ucap Pangdam V Brawijaya.

Yang menjadi fokus, pihaknya bersama di samping penanganan Covid itu sendiri, tentu saja vaksinasi. Sebab, vaksinasi Jawa Timur relatif cukup tinggi sebetulnya, dari segi jumlah kita sudah 12 juta hampir 13 juta yang sudah divaksin dosis 1.

“Tapi memang ada beberapa kabupaten yang juga harus ditingkatkan, paling tidak ada 3 kabupaten yang terus kita dorong antara lain Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Bangkalan,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi aktif, di dalam pencapaian level 1 di seluruh Jawa Timur.

“Ini pasti bisa berhasil kalau masyarakat mendukung. Tentunya kami dari jajaran Polda Jatim siap mendukung Ibu Gubernur dan Bapak Pangdam di dalam bersinergi, untuk mempertahankan meningkatkan serta menjaga level 1 di jajaran Jawa Timur,” akunya.

Pihaknya juga memohon kepada masyarakat, karena memang Covid-19 masih lama.

“Ayo tetap kita disiplin broadcast sehingga situasi makin membaik, dan tentunya harapan ke depan agar ekonomi dapat juga membaik,” pungkas Kapolda Jatim. (Mad)

Share: