MALANG NEWS – Disituasi wabah pandemi Covid-19 saat ini, banyak masyarakat terutama kalangan menengah kebawah merasakan dampak yang signifikan. Bahkan, tak jarang dari mereka juga mengalami PHK dan pendapatan berkurang secara drastis.
Tak terkecuali bagi warga masyarakat Kota Batu, pun mereka juga merasakan hal yang sama. Tapi apa mau dikata, mau tak mau harus tetap memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Merasa terketuk dengan dampak wabah pandemi di Kota Batu, Asosiasi Petinggi dan Lurah (APEL) se Kota Batu, tergerak dengan bersama para perangkat desa menyisihkan gaji bulanannya untuk membantu warga masyarakat yang terdampak.
“Ini merupakan salah satu bentuk wujud dari kepedulian kami, kepada warga masyarakat yang terdampak Covid-19. Kami menyadari, bahwa bantuan ini memang tidak seberapa, tapi minimal bisa mengurangi beban perekonomian,” tutur Wiweko, ketua APEL Kota Batu kepada wartawan, Kamis (16/9/2021) di Balai Desa Tulungrejo.
Diungkapkan Wiweko, terkait kegiatan sosial bantuan tersebut, atas dasar inisiasi dari APEL sendiri.
“Ya, ini atas dasar inisiatif dari kami (APEL-red). Ini hari ke dua sekaligus yang terakhir, setelah sebelumnya di kantor Desa Tlekung, kali ini kami ke Desa Tulungrejo dan ke beberapa desa-desa lainnya se Kota Batu,” beber dia.
Wiweko yang juga Kades Oro-Oro Ombo ini juga menyebutkan, bahwa terkait gaji kepala desa sekitar Rp 2 juta itu dipotong sebesar 50 persen, kemudian di donasikan kepada warga masyarakat Kota Batu yang terdampak.
“Jadi ada yang Rp 150 ribu, Rp 250 ribu, Rp 400 ribu hingga ada yang Rp 500 ribu dan memang jumlahnya tidak sama. Untuk masyarakat yang menerima juga ada yang Rp 150 ribu dengan total penerima 700 orang,” paparnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua APEL Kota Batu, Andi Faisal Hasan menyampaikan, warga masyarakat penerima bantuan sosial tersebut lebih diutamakan bagi yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Hari ini kami memberikan bantuan sosial lagi kepada warga masyarakat terdampak, berupa uang tunai dengan cara road show. Salah satu sasarannya kepada tukang tambal ban, kuli bangunan, pedagang kelontong dan tukang ojek pangkalan. Jika kemarin di Balai Desa Tlekung, kali ini ke Balai Desa Tulungrejo, dan ke desa-desa lainnya se Kota Batu,” ujar Faisal sapaan akrabnya.
Dirinya juga menyadari, tidak dapat dipungkiri memang dampak wabah pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang juga kehilangan mata pencaharian selain pendapatan juga berkurang tentunya.
“Semoga bantuan yang tidak seberapa ini, dapat mengurangi beban perekonomian bagi warga masyarakat Kota Batu yang memang membutuhkan. Namun setidaknya, niat baik kami dan bentuk kepedulian yang kami lakukan ini ikhlas untuk membantu sesama. Jadi, jangan dilihat besar kecil nominalnya,” urai Faisal yang juga Kades Junrejo ini.
Terpisah, Kepala Desa Tulungrejo, Suliono juga berharap, agar bantuan tersebut ke depan dapat terus berkelanjutan dan terus dilakukan.
“Saya pastinya mendukung apa yang dilakukan rekan-rekan APEL, dan saya berharap, bantuan itu nantinya dapat terus berkelanjutan,” timpalnya.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Tulungrejo, Supri (50) yang mendapat bantuan sosial uang tunai mengaku senang, sekaligus bersyukur dan mengucapkan terimakasih.
“Alhamdulilah, saya sangat senang dan bersyukur sekali dapat bantuan. Rencananya, bantuan uang ini saya belikan beras untuk makan sehari-hari,” tukas bapak dengan dua anak ini dengan haru.
Diakuinya, semenjak wabah pandemi Covid-19 melanda, telah mengurangi pendapatannya sebagai buruh tani dan bangunan.
“Sejak wabah pandemi memang ekonomi keluarga saya serba kekurangan, yang berimbas kepada pendapatan. Tapi apa mau dikata, mau tak mau saya tetap sabar dan berikhtiar dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tandasnya. (Yan)