MALANG NEWS – Saat ini sejumlah penista agama diamankan aparat. Terkait hal ini, Pendiri NII (Negara Islam Indonesia) Crisis Center, Ken Setiawan minta aparat berlaku adil.
“Saya minta aparat berlaku adil untuk orang-orang yang membuat gaduh tentang agama (red: penista agama) orang lain,” tandas Pendiri NII (Negara Islam Indonesia) Crisis Center Ken Setiawan, pada Jumat (27/8/2021).
Seperti diketahui, menyusul penangkapan Muhammad Kece, Yahya Waloni dikabarkan telah diamankan oleh Siber Bareskrim Polri, pada Kamis (26/08/21).
Yahya Waloni diduga kerap melakukan penistaan terhadap umat Kristen. Merespon hal tersebut, Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengharapkan aparat penegak hukum berlaku adil terhadap para penista agama.
Lebih lanjut, Ken Setiawan menyebutkan nama Abdul Somad yang belum juga tersentuh proses hukum.
Padahal jelas-jelas dalam ceramahnya menyebutkan salib ada jin kafirnya.
Padahal Somad sempat dilaporkan oleh Brigade Meo NTT pada (2019) lalu.
“Bila Somad belum tersentuh sepertinya hukum belum adil, apalagi bukan hanya sekali dua kali Somad membuat statement penistaan agama,” ungkap Ken Setiawan.
Tak berhenti di penistaan agama yang menimbulkan kegaduhan, ujaran Somad juga kerap kali menimbulkan kontroversial.
Juga menurut mantan Petinggi NII itu, Somad sering kali mengeluarkan statement yang mengarah ke radikalisme yang diduga kuat mengilhami tindakan terorisme di tanah air.
“Sebelumnya somad juga membuat statemen legalisasi tentang bom bunuh diri, yang akhirnya mengilhami para pelaku teror di Indonesia,” tukas Ken Setiawan.
Pasca ditangkapnya Muhammad Kece dan Yahya Waloni, dirinya berharap para penista agama yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat, sebaiknya ditindak tegas secara hukum.
“Ya, itu agar supaya Indonesia damai tanpa penista agama,” pungkas Ken Setiawan. (Had)