Ikuti Kami di Google News

MALANG NEWS – Pandemi bisa dimaknai mempunyai sisi positif, yakni sebagai sarana percepatan pelayanan kesehatan secara digital.

Begitulah setidaknya point penting dalam giat ARCHIE (Association of Reseacher in Communication, Humanity, Information System and Economic) yang digelar secara webinar, pada Rabu (25/8/2021).

“Dimulai dari kesehatan 1.0 hingga kesehatan 5.0. Khusus health 3.0 mulailah customisasi, operating model. Sementara kesehatan  4.0 treatment model dilakukan secara personalize dengan sentuhan digital. Kini pada kesehatan 5.0 lebih pada customer models,” papar CEO VITECH Advisory, yang juga dosen Universitas Indonesia, Riri Satria, selaku pembicara pertama.

Seperti diketahui, komitmen pada aktivitas ilmiah untuk kehidupan umat manusia yang lebih baik, ARCHIE hari ini Rabu (25/8/2021) menggelar webinar ke-tiga dengan tema : Transformasi Digital Pasca Pandemi Covid-19.

Webinar Archie yang ketiga ini, mengundang pembicara sesuai pakar di bidang teknologi dan kesehatan.

Webinar dipandu oleh Vice President Archie Anindito, pembicara pertama
CEO VITECH Advisory serta Dosen Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Fakultas Ilmu Komputer UI, Riri Satria,  memaparkan bahwa setiap fase teknologi memiliki perbedaan  fokus atau model  dan perbedaan strategi dalam kesehatan.

Lebih lanjut Riri mengatakan, bahwa transformasi digital bukan hanya sekedar transformasi teknologi melainkan juga digital dan integrasi ekosistem, termasuk di dalamnya adalah perubahan kultur dan manajemen yang berubah.

Pembicara kedua, Head Project Management Siemens Healthyneers, Daniel Kartawiguna, membawakan materi pemanfaatan teknologi kesehatan di masa pandemi.

“Percepatan digitalisasi pelayanan kesehatan memang dipercepat pandemi Covid-19. Hal yang paling mendukung adalah tele medicine. Lebih lanjut bidang kesehatan mengembangkan aplikasi promotif, aplikasi preventif, dan aplikasi kuratif. Disinilah pentingnya big data dan Artificial Inteligence untuk bisa mengerjakan semua secara digital, secara remote, secara online, dan terintegrasi,” kata Daniel.

Lebih lanjut menurut Daniel, ada empat faktor pendorong transformasi digital kesehatan, yaitu tekanan mahalnya biaya kesehatan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan kesehatan populasi, dan peningkatan pengalaman tenaga kesehatan.

Webinar dibagi menjadi dua sesi, menghadirkan juga pakar di bidang IT, yaitu Deputy EVP Customer Experience & Digitalition, TELKOM Sri Safitri, dan SMIEE Binus Dr. Suryadiputra Liawatimena.

Pembahasan tema-tema dalam webinar yang sejauh ini diselenggarakan Archie, diharapkan bisa memberi wacana dan solusi bagi persoalan pembangunan di Indonesia.

Disamping juga bisa memberikan ide pada penelitian lanjutan. Sebelum webinar dibuka, salah satu pendiri Archie, Tri Adi Sumbogo mengundang para peneliti dari kalangan manapun untuk bergabung dengan Archie.

“Kami sangat terbuka pada keterlibatan aktif dan partisipasi para peneliti untuk gabung bersama kami,” ajak Adi kepada para peneliti dan 50 partisipan webinar.

Lebih jauh bagi pembaca yang ingin bersilaturahmi, mengetahui kiprah, dan menjajagi kerjasama dapat menghubungi narahubung, Humas ARCHIE Meilani (082311962225) dan Frida Kusumastuti (085815215999) (Had)

Share: