MALANG NEWS – Di Malang Raya gencar dijalankan vaksinasi Covid-19 secara holistik dan hingga kini berbuah baik.
“Berkah Pasca HUT RI. Alhamdulillah berdasar data Satgas Covid Jatim sebulan terakhir, trendnya mulai menurun (penambahan kasus Covid-19) untuk angka kesembuhan di Jatim naik,” tegas Wakil Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya, dr. Umar Usman, MM, Sabtu (21/8/2021).
Seperti diketahui, wilayah Malang Raya masih terkena aturan PPKM level 4 hingga 23 Agustus 2021 nanti, namun sejumlah indikator menunjukkan adanya pelandaian kurva pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Jatim sempat di atas 50 ribu kasus, selanjutnya sejak akhir Juli, kasus aktif perlahan mulai turun, hingga tersisa 26 ribu.
“Kita bersyukur, dari evaluasi, PPKM darurat, PPKM level 3-4 signifikan hasilnya baik. Diharapkan masyarakat disiplin prokes tidak kendur,” imbuh pria yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang ini.
Dari data Satgas Covid-19, kasus aktif terbanyak ada di Kota Surabaya dengan 3.369 kasus. Kemudian di Kabupaten Malang 1.930 kasus. Lalu di Ponorogo sebanyak 1.659 kasus.
Berikut 10 besar kasus aktif di Kabupaten Kota di Jatim: 1. Kota Surabaya, 3.369 kasus aktif, 2. Kabupaten Malang, 1.930 kasus aktif. 3. Ponorogo, 1.659 kasus aktif. 4. Sidoarjo, 1.510 kasus aktif. 5. Nganjuk, 1.481 kasus aktif. 6. Kabupaten Kediri, 1.353 kasus aktif. 7. Lumajang, 1.270 kasus aktif. 8. Jember, 1.166 kasus aktif. 9. Kota Malang, 1.165 kasus aktif
10. Tulungagung, 1.021 kasus aktif.
Pria alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini bersyukur, pasien Safe House Rusunawa Kepanjen menurun tinggal 15 orang yang masih dirawat dari total kapasitas tempat tidur sebanyak 96. Sebanyak 783 orang telah dirawat dari awal difungsikannya. Rusunawa ASN Kepanjen jadi Safe House Covid-19. Pasien yang dirawat di Safe House merupakan pasien tanpa gejala.
Rinciannya pasien sembuh sebanyak 743 orang, dan 10 orang pernah dirujuk ke rumah sakit karena gejalanya memburuk. “Sebaiknya memang dirawat dengan isolasi terpusat, agar lebih terkontrol setiap saat,” papar pria berjuluk dokter rakyat ini.
PENGUATAN DAN PERCEPATAN VAKSINASI
Seiring berjalannya waktu, adanya penurunan kasus dibarengi percepatan dan penguatan vaksinasi diharapkan dapat menjadikan pandemi Covid menjadi pandemi.
Menariknya, dalam aksi nyata vaksinasi semua pihak turut terlibat menyukseskannya. Berbagai pihak terlibat aktif bersinergi menjadi penyelenggara. Sedangkan pada sisi lain sasaran vaksinasi juga semakin meluas dan beragam.
Pihak yang terlibat sebagai penyelenggara kini tidak hanya institusi yang notabene mempunyai kewenangan, namun juga turut melibatkan kalangan eksekutif (pengusaha), kalangan legislatif, komunitas, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, parpol, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer.
“Sementara dari sasaran vaksinasi kini juga semakin berkembang dan variatif. Yakni meliputi orangtua, millenial, anak-anak, golongan disabilitas, pelajar-mahasiswa, kalangan T4 (tempat tinggal tidak tetap), segmen Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),” tandas pria yang juga senior KAHMI ini.
Dari sisi teknis pelaksanaan selain diterapkan dengan pengumpulan massa (vaksinasi massal) juga dijalankan secara door to door.
Ia mengapresiasi, seperti yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) menginisiasi vaksinasi door to door di Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (1/8/2021) lalu.
Ada pula vaksinasi door to door di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021) lalu yang turut ditinjau Presiden Jokowi.
“Diharapkan setiap warga segera mendapatkan vaksinasi, agar kekebalan komunal segera tercapai. Program jemput bola ini dilakukan mendatangi masyarakat, datang ke kampung-kampung,” pungkasnya. (Had)