Ikuti Kami di Google News

Jadmiko Adi, alias Miko, alias Wak Joo (kaos putih) bersama rekan sejawatnya. (Had)

MALANG NEWS – Cerita kehidupan seputar eksistensi anak manusia di tengah pandemi, tidak akan pernah habis diulas.

Kisah keuletan, kesabaran dan perjuangan menjadi oase menyegarkan kala jiwa melemah diterpa pandemi.

“Saya kini mengembangkan usaha kopi yang saya namakan Kopi Tropis. Saya bersyukur kini makin berkembang maju,” tegas dedengkot Personil Band Tropical Forest, Jadmiko Adi, Rabu (11/8/2021).

Seperti diketahui, pandemi alias pagebluk menggebuk berbagai sektor kehidupan di seluruh dunia menjadi seolah lumpuh dan lemah.

Hal tersebut juga menimpa Miko panggilan akrab Jadmiko Adi seorang penggebuk bedug Inggris (drummer) Band bengenre Reggae, Tropical Forest Kota Malang.

Dia tidak menggantungkan sarung tinju layaknya sorang petinju, atau juga pensiun menggantungkan stik drum gegara terimbas pagebluk Covid-19.

Ia kini hanya berpindah panggung, karena adanya pandemi yang menghendaki seseorang menggali dan mengasah skill agar bisa eksis dalam kehidupan.

Ia menamakan brand produk Kopi Tropis Kopi Rempah Indonesia. Ia memulai usaha ini sejak 25 Juli 2021.

Ia menjelaskan alasan membuka usaha. Dikatakannya, di masa pandemi ini orang diharuskan untuk tetap kreatif dengan kondisi seperti ini, dengan mencari peluang-peluang usaha yang mungkin bisa dilakukan.

Ia mengaku terinspirasi dari adanya pandemi Covid. “Salah satunya benar seperti itu di kondisi seperti ini menjaga kesehatan sangat kita perlukan dan itu sangat utama selain dengan hidup prokes, kita juga perlu asupan untuk tubuh kita agar selalu terjaga kesehatannya. Kopi Tropis Kopi Rempah Indonesia adalah sajian bubuk kopi dengan dikombinasi racikan rempah-rempah pilihan Nusantara, yang bermanfaat membantu menstabilkan metabolisme tubuh kita dengan 3 varian yang ada. Yaitu Aktivitas, Relaksasi dan Pemulihan,” terang pria yang juga mempunyai usaha patungan berjualan Cwie Mie di Kota Malang ini.

Ia memperoleh bahan baku dari
Pegunungan Gunung Kawi Malang.
“Karena ini produk baru, penyebaran penjualan masih di wilayah Jawa Timur dan beberapa wilayah Jakarta. Untuk pemasaran sistemnya kombinasi online dan offline,” tukasnya.

Ia mengungkapkan manfaat mengkonsumsi Kopi. “Karena ini produk kopi rempah, berarti sangat banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan,” urainya.

Karena ini masih produk home industri ia baru mempunyai 3 karyawan. Ia menceritakan modal awal membuka usaha ini mengeluarkan dana Rp 8 juta.

Ia ingin melakukan pemberdayaan melibatkan warga sekitar apabila usaha ini berkembang pesat. “Pastinya ya seperti itu menginginkan membantu sesama. Kami ingin membantu sesama dengan mengajak gabung di usaha Kopi ini,” jelasnya.

Ia menjelaskan ada beberapa sumber penghasilan untuk menafkahi keluarga.
“Salah satunya adalah berkesenian. Adanya pandemi kita gak boleh konser. Untuk penghasilan tidak ada yang utama sekarang,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan sebagai pekerja seni ia terbiasa menjadi player percussion show, consultant concept show, dan drummer band Tropical Forest.

Sebagai drumer Tropical Forest dapat income dari show dan digital store, Spotify dan youtube.

Ia mengatakan, tantangan saat ini adalah penjualan yang masih belum merata.

“Harapan semoga produk Kopi Tropis ini bisa diterima para penikmat kopi dimanapun berada karena kopi ini disamping nikmat juga bermanfaat untuk kesehatan dengan olahan rempah-rempah pilihan,” jelas Pria yang juga mempunyai usaha kuliner Cwie Mie secara patungan di Jalan Gede Dempo Kota Malang ini.

“Adanya pandemi mempengaruhi penjualan belum meningkat. Namun
kita optimis produk kita bisa bersaing,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, harga kopi kemasan 50 gram dibandrol  Rp.12.000. Dan kemasan 100 gram Rp. 23.000.

Untuk pemesanan produk bisa mengunjungi Instagram: IG wak joo_tabuhbunyi. dan HP: 081333316808. (Had)

Share: